• Login
  • Register
Selasa, 3 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Sesudah Idul Fitri: Quo Vadis?

KH. Husein Muhammad KH. Husein Muhammad
06/06/2019
in Hikmah
0
Idul Fitri

Idul Fitri

56
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Hari raya Idul Fitri telah berlalu dalam haru biru dan menggairahkan. Keceriaan ada di mana-mana. Betapa indahnya. Kini kita kembali menelusuri perjalanan hidup seperti hari-hari biasa. Dan kita tidak tahu apakah hari-hari kita masih akan panjang atau pendek. Semuanya tanpa kepastian. Sesudah Idul Fitri?

Tetapi hidup menurut Nabi adalah sebuah perjalanan: ka ‘abiri sabîl. Al-Qur’ân bertanya: “Fa Aina Tadzhabûn?” (Hendak kemana kalian akan pergi?). Manusia menjawab: Kita akan pergi menuju ke sebuah titik berhenti yang bernama kematian.

Lalu jalan mana yang akan kita tempuh. Ada dua jalan saja yang bisa kita tempuh, jalan menuju kebahagiaan abadi atau jalan menuju kesengsaraan yang mungkin juga abadi. Manusia bebas memilih. Tuhan memberikan mata, telinga, hati dan akal.

Tuhan juga menyediakan segala fasilitas bagi hidup dan kehidupan manusia. Mata, telinga, hati dan akal memiliki makna ganda. Mata adalah alat untuk melihat segala sesuatu, tetapi ia juga bisa membaca tanda-tanda alam. Telinga di samping untuk mendengar bunyi dan suara, ia juga menyimpan apa saja yang didengarnya.

Akal berfungsi menerima informasi dari indera yang lain lalu mengolahnya dan menyimpulkan. Tuhan berharap agar anugerah itu digunakan untuk kebaikan manusia. Akan tetapi banyak orang yang lalai akan hal itu. Mereka menggunakan anugerah itu untuk hal-hal yang merugikan dirinya sendiri.

Baca Juga:

Menyoal Jilbab dan Hijab: Antara Etika Sosial dan Simbol Kesalehan

Perbedaan Feminisme Liberal dan Feminisme Marxis

Mengapa dan Untuk Apa Perempuan Memakai Jilbab?

Penyandang Disabilitas: Teknologi Asistif Lebih Penting daripada Mantan Pacar

Kepada mereka Allah menyindir sebagaimana layaknya binatang:

“… Mereka mempunyai hati tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami tanda-tanda kebesaran Allah, mereka mempunyai mata tetapi tidak dipergunakan untuk melihat tanda-tanda kebesaran Allah dan mereka mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakan untuk mendengar ayat-ayat Allah. Mereka bagaikan binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai”.(Qs. Al-A’râf [7]:179).[]

KH. Husein Muhammad

KH. Husein Muhammad

KH Husein Muhammad adalah kyai yang aktif memperjuangkan keadilan gender dalam perspektif Islam dan salah satu pengasuh PP Dar al Tauhid Arjawinangun Cirebon.

Terkait Posts

Perempuan Memakai Jilbab

Mengapa dan Untuk Apa Perempuan Memakai Jilbab?

2 Juni 2025
Jilbab Menurut Ahli Tafsir

Jilbab Menurut Ahli Tafsir

2 Juni 2025
Surah Al-Ankabut Ayat 60

Refleksi Surah Al-Ankabut Ayat 60: Menepis Kekhawatiran Rezeki

28 Mei 2025
Etika Sosial Perempuan 'Iddah

Etika Sosial Perempuan dalam Masa ‘Iddah

28 Mei 2025
Kehidupan

Fondasi Kehidupan Rumah Tangga

27 Mei 2025
Sharing Properti

Sharing Properti: Gagasan yang Berikan Pemihakan Kepada Perempuan

27 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Teknologi Asistif

    Penyandang Disabilitas: Teknologi Asistif Lebih Penting daripada Mantan Pacar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kurban Sapi atau Kambing? Tahun Ini Masih Kurban Perasaan! Refleksi atas Perjalanan Spiritual Hari Raya Iduladha

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bagaimana Akhlak Karimah dalam Memilih dan Melamar Pasangan Pernikahan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menyoal Jilbab dan Hijab: Antara Etika Sosial dan Simbol Kesalehan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Makna Hijab Menurut Pandangan Ahli Fiqh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menyoal Jilbab dan Hijab: Antara Etika Sosial dan Simbol Kesalehan
  • Perbedaan Feminisme Liberal dan Feminisme Marxis
  • Mengapa dan Untuk Apa Perempuan Memakai Jilbab?
  • Penyandang Disabilitas: Teknologi Asistif Lebih Penting daripada Mantan Pacar
  • Jilbab Menurut Ahli Tafsir

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID