Tauhid sebagai landasan keluarga berarti bahwa semua anggota keluarga sama-sama hanya taat mutlak kepada Allah.
Mubadalah.id – Perjanjian primordial antara manusia dengan Allah bermakna bahwa manusia tidak akan tunduk pada apa pun dan siapa pun selain-Nya. Tidak boleh ada ketundukkan pada selain Allah yang dilakukan sampai dengan melanggar perintah Allah. Yakni perintah untuk menjadi bagian dari anugerah Islam atas semesta dan perintah untuk berakhlak mulia pada sesama makhluk-Nya.
Siapa pun dan apa pun selain Allah hanya didudukkan sebagai sarana menjalankan perintah Allah. Sehingga tidak akan didudukkan sebagai tujuan hidup yang mesti ditempuh sampai dengan cara-cara yang dilarang oleh Allah. Harta, kekuasaan, libido seks, ilmu pengetahuan, gelar, popularitas, dan lainnya.
Dengan demikian tidak akan diperoleh dan dipertahankan dengan cara-cara yang bertentangan dengan akhlak mulia.
Demikian pula ketaatan pada penguasa, pemimpin, senior dan lain-lain hanya dapat mereka lakukan dengan cara-cara yang mendatangkan kebaikan pada sesama makhluk Allah. Sebagaimana hadis Rasulullah Saw:
Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam berbuat maksiat kepada sang Khalik (Allah)” (HR. Abdurrazzaq, no. hadis: 3288).
“Sesungguhnya ketaatan itu hanya dalam kebaikan (bersama)” (HR. Bukhari, no. hadis: 7344 dan Muslim, no. hadis: 4871).
Tauhid sebagai landasan keluarga berarti bahwa semua anggota keluarga sama-sama hanya taat mutlak kepada Allah. Sehingga tidak akan menuntut ketaatan mutlak antar anggota keluarga. Dan tidak juga akan menghalalkan cara-cara yang Allah larang dalam mencari harta, meraih dan mempertahankan kekuasaan, memenuhi kebutuhan seksual, maupun lainnya.
Istri tidak boleh taat mutlak pada suami, maupun sebaliknya, karena suami dan istri hanya taat mutlak kepada Allah dengan taat pada nilai kebaikan bersama antara kedua belah pihak.
Anak juga tidak boleh untuk taat mutlak pada orang tua, begitupun sebaliknya. Karena anak dan orang tua sama-sama hanya taat mutlak pada Allah dengan taat pada nilai kebaikan bersama antara anak dan orang tua. []