Rabu, 17 September 2025
  • Login
  • Register
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
    Tempat Ibadah Ramah Disabilitas

    Rektor ISIF Dorong Gerakan Tempat Ibadah Ramah Disabilitas dalam MISI ke-10

    Amal Maulid KUPI

    Amal Maulid KUPI dan Majelis Taklim di Yogyakarta Gelar Santunan untuk 120 Perempuan

    Pengaburan Femisida

    Di Balik Topeng Penyesalan: Narasi Tunggal Pelaku dan Pengaburan Femisida

    Bincang Syariah Goes to Campus

    Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi

    Ulama Perempuan KUPI

    Doa, Seruan Moral, dan Harapan Ulama Perempuan KUPI untuk Indonesia

    Ulama Perempuan KUPI yang

    Nyai Badriyah Fayumi: Maklumat Ulama Perempuan KUPI untuk Menyelamatkan Indonesia

    Ekoteologi

    Forum Rektor Bersama Gusdurian Dorong Ekoteologi Kampus

    Tuntutan 17+8

    Kamala Chandrakirana: Demokrasi Indonesia Hadapi “Krisis dalam Krisis”

    Keselamatan Bangsa

    Jaringan KUPI Akan Gelar Doa Bersama dan Maklumat Ulama Perempuan Indonesia

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Seminari dan Pesantren

    Seminari dan Pesantren: Menilik Pendidikan Calon Tokoh Agama yang Berjiwa Kemanusiaan

    Genosida Palestina

    Genosida Palestina: Luka Perempuan di Balik Kekerasan Seksual

    Menteri Lingkungan Hidup

    Menteri Lingkungan Hidup Janji Bangun Sekolah Inklusif Ramah Lingkungan: Beneran?

    Lintas Iman

    Merawat Perdamaian Lewat Nada-nada Lintas Iman

    Nepal

    Ketika Gen Z Memilih Perdana Menteri Nepal Melalui Discord

    Pesantren Ekologi

    Pesantren Ekologi: Khidmat Merawat Lingkungan

    Menikah dan Hilangnya Separuh Hidup Perempuan

    Menikah dan Hilangnya Separuh Hidup Perempuan

    Content Creator

    Kontenisasi Murid: Ketika Guru Merangkap Content Creator

    Bissu

    Bissu dan Identitas Gender: Melampaui Konsep Gender Biner Barat

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Imam Syafi'i

    Imam Syafi’i Mengaji Kepada Sayyidah Nafisah

    Ibn Hazm

    Ibn Hazm Mengaji Kepada Perempuan

    Pernikahan Anak

    Pemerintah Malaysia Harus Menghentikkan Praktik Pernikahan Anak

    Pinjol

    Ketika Game Online Menjerat Anak ke Dalam Jebakan Pinjol

    Adil Gender

    Membangun Masa Depan yang Setara dengan Parenting Adil Gender

    Kekerasan Terhadap Anak

    Rumah yang Tak Lagi Aman: Darurat Kekerasan terhadap Anak

    Malaysia

    SIS Forum Peringatkan: RUU Mufti 2024 Bisa Menyeret Malaysia ke Arah Otoritarianisme

    Pasca Perceraian

    SIS Forum Mari Perjuangkan Hak Finansial Perempuan Malaysia Pasca Perceraian  

    Anak

    Jangan Didik Anak dengan Cara Kekerasan

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
    Tempat Ibadah Ramah Disabilitas

    Rektor ISIF Dorong Gerakan Tempat Ibadah Ramah Disabilitas dalam MISI ke-10

    Amal Maulid KUPI

    Amal Maulid KUPI dan Majelis Taklim di Yogyakarta Gelar Santunan untuk 120 Perempuan

    Pengaburan Femisida

    Di Balik Topeng Penyesalan: Narasi Tunggal Pelaku dan Pengaburan Femisida

    Bincang Syariah Goes to Campus

    Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi

    Ulama Perempuan KUPI

    Doa, Seruan Moral, dan Harapan Ulama Perempuan KUPI untuk Indonesia

    Ulama Perempuan KUPI yang

    Nyai Badriyah Fayumi: Maklumat Ulama Perempuan KUPI untuk Menyelamatkan Indonesia

    Ekoteologi

    Forum Rektor Bersama Gusdurian Dorong Ekoteologi Kampus

    Tuntutan 17+8

    Kamala Chandrakirana: Demokrasi Indonesia Hadapi “Krisis dalam Krisis”

    Keselamatan Bangsa

    Jaringan KUPI Akan Gelar Doa Bersama dan Maklumat Ulama Perempuan Indonesia

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Seminari dan Pesantren

    Seminari dan Pesantren: Menilik Pendidikan Calon Tokoh Agama yang Berjiwa Kemanusiaan

    Genosida Palestina

    Genosida Palestina: Luka Perempuan di Balik Kekerasan Seksual

    Menteri Lingkungan Hidup

    Menteri Lingkungan Hidup Janji Bangun Sekolah Inklusif Ramah Lingkungan: Beneran?

    Lintas Iman

    Merawat Perdamaian Lewat Nada-nada Lintas Iman

    Nepal

    Ketika Gen Z Memilih Perdana Menteri Nepal Melalui Discord

    Pesantren Ekologi

    Pesantren Ekologi: Khidmat Merawat Lingkungan

    Menikah dan Hilangnya Separuh Hidup Perempuan

    Menikah dan Hilangnya Separuh Hidup Perempuan

    Content Creator

    Kontenisasi Murid: Ketika Guru Merangkap Content Creator

    Bissu

    Bissu dan Identitas Gender: Melampaui Konsep Gender Biner Barat

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Imam Syafi'i

    Imam Syafi’i Mengaji Kepada Sayyidah Nafisah

    Ibn Hazm

    Ibn Hazm Mengaji Kepada Perempuan

    Pernikahan Anak

    Pemerintah Malaysia Harus Menghentikkan Praktik Pernikahan Anak

    Pinjol

    Ketika Game Online Menjerat Anak ke Dalam Jebakan Pinjol

    Adil Gender

    Membangun Masa Depan yang Setara dengan Parenting Adil Gender

    Kekerasan Terhadap Anak

    Rumah yang Tak Lagi Aman: Darurat Kekerasan terhadap Anak

    Malaysia

    SIS Forum Peringatkan: RUU Mufti 2024 Bisa Menyeret Malaysia ke Arah Otoritarianisme

    Pasca Perceraian

    SIS Forum Mari Perjuangkan Hak Finansial Perempuan Malaysia Pasca Perceraian  

    Anak

    Jangan Didik Anak dengan Cara Kekerasan

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

4 Inspirasi Parenting Teladan Nabi Muhammad SAW Mendidik Anak dan Cucunya

Sikap Nabi Muhammad kepada anak-anaknya juga merupakan puncak peradaban dan keadaban manusia, hal ini tercermin dari sikap kelembutannya, cinta, dan kasih sayangnya yang begitu besar kepada anak-anaknya

Vevi Alfi Maghfiroh Vevi Alfi Maghfiroh
21 November 2022
in Keluarga, Rekomendasi
0
Teladan Nabi

Teladan Nabi

553
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Salah satu hal yang harus disadari dari pasangan yang hendak menikah adalah pengetahuan terkait bagaimana mengasuh anak yang baik. Sebenarnya memahami pola pengasuhan yang baik tidak hanya berlaku bagi seseorang yang memiliki anak saja, bahkan para guru pendamping siswa, santri, dan orang-orang yang terlibat dengan pendidikan dan pengasuhan anak juga harus membekali diri dalam pola parenting yang baik.

Dalam hal membekali diri dengan ilmu parenting, Nabi Muhammad SAW merupakan teladan dan role model dalam segala hal, termasuk dalam pengasuhan. Sebagai Nabi dan panutan umat, beliau meninggalkan jejak-jejak kebaikan tentang bagaimana cara mendidik anak yang baik.

Bahkan parenting Nabi Muhammad SAW ini menjadi pendobrak stigma bahwa pengasuhan itu hanya dititikberatkan pada perempuan sebagai ibu saja. Akan tetapi bapak juga berperan penting dalam mendidik dan mendampingi anak-anaknya.

Sebagaimana disampaikan oleh praktisi pendidikan, Najeela Shihab, sosok bapak memiliki empat peranan penting dalam keluarga. Pertama, Bapak sebagai teman bermain akan berpengaruh pada kualitas mental anak. Kedua, Bapak sebagai pendidik harus mampu memberikan motivasi bagi anaknya untuk mewujudkan semua cita-citanya. Ketiga, Bapak sebagai pelindung akan mengajarkan anak bagaimana melindungi dirinya. Keempat, Bapak sebagai rekan yang akan mempengaruhi pola pikir, sikap, dan perilaku anak.

Sikap Nabi Muhammad kepada anak-anaknya juga merupakan puncak peradaban dan keadaban manusia, hal ini tercermin dari sikap kelembutannya, cinta, dan kasih sayangnya yang begitu besar kepada anak-anaknya.

Banyak kebiasaan sikap Nabi SAW saat bertemu anak-anaknya yang perlu diteladani. Nabi selalu tersenyum ramah dengan raut wajah ceria, mengucap salam, dan menyapa anak-anaknya dengan lembut. Bahkan dalam situasi paling kritis sekalipun, ia tidak sama sekali meninggalkan kebiasaan-kebiasaan ini.

Sikap Nabi yang demikian ini ditegaskan dalam sebuah hadis, Anas Ibn Malik berkata, “Belum pernah kulihat seseorang mencintai keluarganya melebihi Rasulullah SAW” (Shahih Muslim: 2361).

Tidak Memaksakan Kehendak dan Memberi Pilihan Pada Anak

Nabi tidak memaksakan pilihannya pada anak dan membiarkan mereka memutuskannya sendiri. Dikisahkan dalam kitab Fi Bayt Ar-Rasul, Nizar Abazhah menjelaskan pada saat ayah dan paman Zaid ibn Haritsah datang menjemputnya setelah sekian tahun terpisah.

Ketika mereka meminta kepada Nabi untuk membawa Zaid bersamanya, Nabi tidak langsung memutuskan, tetapi beliau menyampaikan pesan itu kepada Zaid dan membiarkannya untuk memilih apakah ingin tetap tinggal bersama Nabi atau pulang bersama keluarganya.

Nabi juga tidak memaksanya untuk memilih pilihan sesuai kehendaknya, ia membiarkan Zaid untuk memilih keputusannya sendiri.

Tidak Membeda-Bedakan Antara Anak dan Cucu-Cucunya

Dalam mendidik anak-anaknya, Nabi juga tidak membeda-bedakan satu sama lainnya, beliau tidak mengistimewakan dan tidak memperlakukan anak-anaknya secara khusus. Bahkan Rasulullah SAW mengingatkan seluruh keluarganya, terutama putra-putrinya agar tidak mengandalkannya.

Pada suatu hari, Nabi berkata pada Fatimah, “Sedikit pun tak ada yang bisa kubebaskan kau dari Allah.” Inilah cara Nabi mendidik anak-anaknya agar bisa bertanggungjawab atas dirinya sendiri.

Namun di sisi lain, Nabi Muhammad SAW juga selalu ada jika anaknya mengeluh sakit atau tertimpa musibah. Sebagaimana dikisahkan bahwa suatu hari putri beliau, Zainab, pernah mengutus seseorang untuk memanggil Nabi saat dirinya diambang kematian.

Nabi bangkit lalu bergegas menuju rumah Zainab disertai beberapa sahabat. Si anak diangkat lalu dibawa ke bilik beliau. Air mata Nabi berlinang-linang menahan rasa sedih dan kasihan kepada putrinya yang sedang mengalami kesakitan, ia pun menemani dan mendo’akannya hingga akhir nafasnya.

Nabi juga tidak pernah membeda-bedakan antara cucu dari anak kandungnya maupun dari anak angkatnya. Hal ini dicontohkan Nabi pada sikapnya terhadap Usamah, putra Zaid, anak angkat Nabi.

Suatu hari Nabi mengangkat Usamah lalu mendudukannya di atas paha beliau dan mendudukkan Hasan di atas paha beliau yang lain. Mereka berdua dipeluk seraya mendoakan keduanya, ‘Ya Allah, sayangilah keduanya, karena aku menyayangi keduanya’ (Sahih Muslim: 2315).

Rasulullah SAW juga menjadi teladan dalam memperlakukan anak tiri. Nabi benar-benar menjadi pengganti ayah mereka, begitupun anaknya juga merasa bangga telah bernasab kepada beliau.

Sebagaimana yang dirasakan oleh putri dari Siti Khadijah, Hindun ibn Abu Halah, ia bahkan tidak lagi menganggap Nabi sebagai ayah tiri. Banyak sifat Nabi yang dilukiskan Hindun dengan indah dan teliti sesuai dengan status beliau sebagai Nabi.

Mendidik Penuh Cinta dan Kasih Sayang

Nabi Muhammad SAW mendidik anak-anaknya dengan penuh cinta dan kasih sayang, begitu juga kepada para cucu-cucunya. Rasulullah SAW mencurahkan segala cinta dan kasih sayang yang sama kepada mereka.

Setiap berjumpa dengan cucu-cucunya, Nabi menunjukkan kegembiraan dan kerinduan. Disapanya mereka dengan lemah lembut, digendong, diajak bermain, dan diajak bicara hal-hal yang membuat mereka riang gembira, dan memberinya hadiah.

Nabi juga tidak pernah memarahi keduanya dengan keras. Bukan sekali dua kali, kedua cucunya Hasan dan Husein ini menunggangi Nabi ketika sedang bersujud. Suatu hari salah seorang dari keduanya datang kepada Nabi saat sedang shalat. Ia naik ke punggung atau ke lutut Nabi saat shalat. Nabi tidak menurunkannya sampai cucunya sendiri yang turun dari punggungnya.

Perilaku Nabi yang demikian berbeda jauh dengan tradisi bangsa Arab waktu itu yang kaku dan keras. Pemandangan dalam rumah tangga Nabi yang penuh dengan kehangatan, pendidikan, kelembutan, dan cinta kasih kepada anak dan cucunya berbeda sekali dengan suasana rumah tangga bangsa Arab yang hanya mengedepankan karisma.

Tegas dalam Urusan Agama

Walaupun Nabi Muhammad SAW tidak pernah berbuat kasar kepada anak dan cucunya, namun Nabi tetap tegas dalam urusan agama. Meskipun masih usia dini, anak dan cucunya sudah diajarkan tentang kesederhanaan, menjaga diri dari yang hak dan batil dalam ajaran agama Islam.

Nabi juga tidak menginginkan putra-putrinya hidup bersenang-senang sementara kaum muslim saat itu sengsara. Suatu hari ketika beliau masuk ke rumah Fatimah dan melihatnya mengenakan gelang emas, Nabi berkata padanya, “Wahai Fatimah, senangkah kau bila orang-orang mengatakan. ‘Lihat itu putri Nabi mengenakan gelang neraka?’” Beliau lantas keluar tanpa duduk, dan Fatimah segera melepas dan menjualnya untuk membeli budak untuk dimerdekakan.

Dikisahkan juga bahwa suatu hari Nabi sedang membagi-bagikan kurma sedekah, tiba-tiba Hasan mendekat lalu memungut sebutir kurma dan menyuapnya. Dengan cepat Nabi menahan Hasan dan mengambil kurma itu dari rahangnya.

Nabi berkata, “Apa kamu tidak tahu kita ini ahlulbait yang tidak halal makan sedekah” (Shahih Bukhari: 1414 dan Shahih Muslim: 1069).

Dan yang paling penting dan harus diteladani adalah bagaimana Nabi menjadi bapak yang baik untuk anak perempuannya. Nabi sebagai bapak memperhatikan pemenuhan kebutuhan emosional dan sensitifitas dari anak perempuannya. Salah satunya adalah dengan tidak mengizinkan anak perempuannya dimadu oleh suaminya.

Dikisahkan bahwa suatu hari terdengar berita bahwa Ali tengah melamar seorang perempuan di pelosok. Beliau marah karena tak ingin satu pun dari putrinya dimadu dengan perempuan lain.

Beliau lalu naik mimbar menyampaikan pidato, “Ada Bani Hasyim ibn al-Mughiroh minta izin padaku untuk mengawinkan Ali ibn Abi Thalib dengan putri mereka. Aku tidak mengizinkan, tidak mengizinkan, dan tidak akan pernah mengizinkan! Kecuali kalau Ali menceraikan putriku lalu menikah dengan putri mereka. Bagiku, Fatimah adalah belahanku. Apa yang tidak ia sukai, juga tidak kusukai. Apa yang menyakitkannya, juga menyakitkanku.” Oleh karena sikap tegas Nabi ini, tak pernah terlintas di benak Ali untuk berlaku buruk kepada Nabi dan putrinya.

Itulah parenting teladan Nabi dalam mendidik anak-anak dan cucu-cucunya. Ini menjadi penyadaran penting bagi semua pihak bahwa pola pengasuhan anak itu berlaku untuk kedua orang tuanya, bapak dan ibu, sebagaimana teladan Nabi sebagai bapak yang baik bagi semuanya. []

 

 

 

 

Tags: keluargamendidik anakparentingSunah NabiTelafan Nabi
Vevi Alfi Maghfiroh

Vevi Alfi Maghfiroh

Admin Media Sosial Mubadalah.id

Terkait Posts

Menikah dan Hilangnya Separuh Hidup Perempuan
Keluarga

Menikah dan Hilangnya Separuh Hidup Perempuan

16 September 2025
Adil Gender
Pernak-pernik

Membangun Masa Depan yang Setara dengan Parenting Adil Gender

15 September 2025
Nilai Asih-asuh
Keluarga

Integrasi Nilai Asih-asuh dalam Tafsir Al-Qur’an: Sebuah Telaah Tematik

15 September 2025
Film Rumah untuk Allie
Film

Film Rumah untuk Allie: Ketika Lingkungan Terdekat Gagal Menjadi Ruang Aman

13 September 2025
Refleksi Maulid
Publik

Refleksi Maulid sebagai Alarm Sosial: Dari Quraisy ke Oligarki

8 September 2025
Maulid Nabi
Hikmah

Maulid Nabi: Cahaya bagi Kaum Tertindas

5 September 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Nepal

    Ketika Gen Z Memilih Perdana Menteri Nepal Melalui Discord

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menteri Lingkungan Hidup Janji Bangun Sekolah Inklusif Ramah Lingkungan: Beneran?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merawat Perdamaian Lewat Nada-nada Lintas Iman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menikah dan Hilangnya Separuh Hidup Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pesantren Ekologi: Khidmat Merawat Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Imam Syafi’i Mengaji Kepada Sayyidah Nafisah
  • Seminari dan Pesantren: Menilik Pendidikan Calon Tokoh Agama yang Berjiwa Kemanusiaan
  • Ibn Hazm Mengaji Kepada Perempuan
  • Genosida Palestina: Luka Perempuan di Balik Kekerasan Seksual
  • Rektor ISIF Dorong Gerakan Tempat Ibadah Ramah Disabilitas dalam MISI ke-10

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2025 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2025 MUBADALAH.ID