• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

4 Sikap Negatif Masalah Rumah Tangga

Mubadalah Mubadalah
27/07/2021
in Kolom
0
masalah rumah tangga

masalah rumah tangga

156
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Mengarungi lautan kehidupan rumah tangga tentu bukan tanpa rintangan. Badai, gelombang besar atau kecil, pasti sesekali datang menggoyahkan bahtera keluarga. Maka kurang tepat jika kita mengeluhkan badai dan ombak besar yang datang, karena hal itu di luar kendali kita. Nahkoda (kepala keluarga) dan para awak kapal (anggota keluarga) perlu bekerja sama memperkokoh bahtera itu, mengemudikannya dengan hati-hati, menambal badan kapal yang bocor agar tidak karam. Jangan sampai timbul masalah keluarga karena sikap dan sifat negatif masing-masing.

Sadar atau tidak, terkadang kita melakukan sesuatu yang bisa jadi menyakiti pasangan atau membuatnya merasa kurang dihargai. Jika terus-menerus dilakukan, hal ini bisa menjadi bom waktu yang suatu saat akan meledak. Ada setidaknya 4 sikap negatif yang paling sering memicu masalah rumah tangga, juga memperkeruh keadaan yang sedang sulit dalam kehidupan rumah tangga:

  1. Egoisme

Egois berarti menganggap diri sendiri lebih penting dari orang lain, tidak memikirkan orang lain dan kesejahteraan orang lain. Sikap egois akan sangat mengganggu relasi suami istri karena di dalam perkawinan baik suami maupun istri memiliki kedudukan setara. Menikah sesungguhnya tidak lagi bicara kepentingan saya tetapi berubah menjadi kepentingan kita. Dampak dari sikap egois membuat seseorang sulit menerima masukan orang lain karena merasa pendapatnya jauh lebih baik, juga menghasilkan sikap acuh tak acuh dan secara tak sadar menyakiti orang lain. Misalnya, ketika sudah menikah suami masih hanya memikirkan hobinya saja tanpa melihat hobi istrinya, atau sebaliknya.

Untuk menghindari sikap egois, seseorang perlu menumbuhkan rasa peduli dan menghilangkan prasangka buruk kepada orang lain. Belajar menerima masukan, meminta maaf ketika melakukan kesalahan, dan berterimakasih saat pasangan berusaha menyenangkan kita.

  1. Sikap Menyalahkan

Sikap menyalahkan orang lain adalah sikap yang memandang masalah hanya dari sudut pandang sendiri. Sikap seperti ini juga terjadi karena merasa pendapat pribadi paling benar dan cara berpikir yang kurang tepat. Orang dengan sikap ini lupa untuk belajar berempati jika ia dalam posisi yang disalahkan. Sikap menyalahkan orang lain akan membuat orang lain merasa tidak nyaman, tersinggung, dan merasa harga dirinya jatuh.

Baca Juga:

Begal dan Geng Motor yang Kian Meresahkan

Kiat-kiat Mewujudkan Keluarga Maslahah Menurut DR. Jamal Ma’mur Asmani

Membangun Kehidupan yang Sehat Dimulai dari Keluarga

Mengapa Cinta Alam Harus Ditanamkan Kepada Anak Sejak Usia Dini?

Sebaiknya setiap orang berpikir dulu sebelum berbicara dan mempertimbangkan dampaknya. Juga perlu mempertimbangkan bahwa komunikasi yang dilakukan tidak menjatuhkan orang lain tapi memberi solusi. Contoh:

A: “Kamu lupa menjemur baju ya?”

B: “Kamu kan tahu aku hari ini padat sekali. Kenapa tidak kamu saja yang menjemur baju?”

A: “Iya, aku lupa. Ya sudah, nanti kalau sampai rumah segera aku jemur.”

3. Superioritas

Sikap superior adalah sikap merasa lebih segalanya dari orang lain. Kadangkala sikap superior adalah usaha menutupi kekurangan diri sendiri dengan memosisikan semuanya sempurna. Di dalam diri orang yang merasa superior sebenarnya terdapat kondisi inferior (kekurangan). Secara naluriah, jika seseorang memiliki kekurangan, maka ia akan menutup kekurangan tersebut agar tidak terlihat. Ia sedang menolak kenyataan tentang dirinya. Bukannya melakukan perbaikan, ia justru terus mengubur kenyataan tersebut.

Dalam perkawinan, pasangan perlu terbuka tentang apa kekurangan dan kelebihannya. Sehingga pasangan dapat terus mengusahakan perubahan ke arah lebih baik. Jangan sampai kita malah mengabaikan pasangan, pergi meninggalkannya, dan tidak ingin menyelesaikan masalah. Hal ini akan memicu konflik yang lebih besar.

  1. Menghakimi (Judging)

Kadangkala kita terjebak untuk secara spontan menghakimi pasangan tanpa bertanya dan merunut apa yang terjadi. Kita dengan mudah memvonis seseorang dengan label sesuatu atau menuduh sesuatu. Menghakimi seperti ini mendatangkan kepuasan bagi pelaku. Namun bagi yang dihakimi, hal ini sangat menyinggung perasaan dan menjatuhkan harga dirinya. Menghakimi adalah bentuk pola komunikasi dan respon yang sangat ceroboh. Ibarat menembak, kita tidak tahu kemana kita akan menembak dan tidak berpikir panjang dampaknya.

Sebaiknya pasangan memberikan masukan dengan tujuan memberi solusi, bukan untuk semata-mata menghakimi. Contoh, bedakan pernyataan berikut:

X: “Kamu ini pasti mengutamakan urusanmu sendiri sampai lupa membelikan pesananku!”
V: “Mengapa sampai lupa belanja? Besok lagi buat daftar aktifitas agar tidak lupa ya!”
Dari keempat sikap tadi, adakah sikap yang tanpa sadar sering dilakukan? Yuk, kembali berintrospeksi!. [NR]

Referensi : Pondasi Keluarga Sakinah Bacaan Mandiri Calon Pengantin (Kemenag RI, 2017)

Tags: 4 Sikap Negatif Pengikis HubunganHubungan Perkawinankeluarga
Mubadalah

Mubadalah

Portal Informasi Popular tentang relasi antara perempuan dan laki-laki yang mengarah pada kebahagiaan dan kesalingan dalam perspektif Islam.

Terkait Posts

Rumah Tak

Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak

4 Juli 2025
Kritik Tambang

Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

4 Juli 2025
Isu Iklim

Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

3 Juli 2025
KB sebagai

Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama

3 Juli 2025
Poligami atas

Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

3 Juli 2025
Ruang Aman, Dunia Digital

Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

3 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Isu Iklim

    Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer
  • Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak
  • Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI
  • Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi
  • Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID