• Login
  • Register
Jumat, 11 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Perempuan Pemberi Nafkah Masa Nabi

Mubadalah Mubadalah
13/09/2016
in Kolom
0
perempuan pemberi nafkah masa Nabi

perempuan pemberi nafkah masa Nabi

75
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Siapa sajakah perempuan pemberi nafkah masa Nabi? Terekam kuat di benak banyak orang kalau perempuan itu dinafkahi bukan menafkahi. Dilindungi bukan melindungi. Dijaga bukan menjaga. Dikawal bukan mengawal. Atas asumsi ini, mereka diminta taat, patuh, bahkan tunduk sepenuhnya pada yang menafkahi, melindungi, menjaga dan mengawal.

Dalam Islam, memberi nafkah bukan untuk memaksa. Melindungi bukan untuk menguasai.

Tahukah kita, bahwa pada masa Nabi Saw banyak perempuan yang justru memberi nafkah? Apakah menafkahi artinya menguasai dan dinafkahi berarti harus mentaati?

Setidaknya beberapa sumber hadis dan sejarah mencatat empat nama perempuan pemberi nafkah keluarga. Khadijah, Ritah, Zaynab, dan Umm Syuraik, Radhiallahu anhum. Bisa jadi ada nama-nama lain.

Semua tahu Siti Khadijah ra adalah saudagar kaya yang melamar Nabi Saw untuk menjadi suaminya. Memberikan seluruh hartanya untuk kebutuhan keluarga dan dakwah Islam. Menenangkan Nabi ketika galau saat pertama kali menerima Wahyu. Beriman saat banyak orang masih kafir. Mengajak dan mengawal Nabi saat pergi bertemu Pendeta Buhaira. Dan melindungi dari segala hinaan dan siksaan Quraish. Khadijah perempuan dan Nabi laki-laki.

Baca Juga:

Sudah Saatnya Menghentikan Stigma Perempuan Sebagai Fitnah

Film Horor, Hantu Perempuan dan Mitos-mitos yang Mengikutinya

Hingga Saat Ini Perempuan Masih Dipandang sebagai Fitnah

Life After Graduated: Perempuan dalam Pilihan Berpendidikan, Berkarir, dan Menikah

Sahih Bukhari mencatat bahwa nama Zaenab ra yang memberi nafkah kepada suami dan anak-anak mereka (no. Hadis: 1489). Thabaqat Ibn Sa’d juga mencatat nama Ritah sebagai pemberi nafkah keluarga mereka. Ia bekerja di industri rumahan, kalo Zaenab ra tidak tercatat jenis pekerjaannya. Nabi Saw mengapresiasi kerja dan tanggung jawab mereka. Seperti biasa, itu dianggap sesuatu yang terpuji dan berhak atas pahala.

Umm Syuraik ra dicatat dalam Sahih Muslim sebagai perempuan dermawan (no. Hadis: 7573). Tidak hanya kepada keluarga, tetapi masyarakat luas. Rumahnya sering menjadi tempat penginapan tamu dan orang-orang yang tuna wisma. Ketika Fatimah bint Qays ra dicerai suami, ia ditampung di rumah Umm Syuraik ra.

Dalam Islam, memberi nafkah bukan untuk memaksa. Melindungi bukan untuk menguasai. Siapapun yang mampu melakukanya adalah menjadi tanggungjawabnya untuk memberi dan melindungi. Laki-laki maupun perempuan. Semua ini, dalam Islam, tidak boleh menjadi media penundukan apalagi pemaksaan dan penguasaan. Tetapi sebagai perwujudan dari kerjasama dalam memikul tanggung jawab dan saling tolong menolong.

Penulis: Faqihuddin Abdul Kodir

Tags: keluarganafkahperempuanperempuan pemberi nafkahsahabat nabi
Mubadalah

Mubadalah

Portal Informasi Popular tentang relasi antara perempuan dan laki-laki yang mengarah pada kebahagiaan dan kesalingan dalam perspektif Islam.

Terkait Posts

Negara Inklusi

Negara Inklusi Bukan Cuma Wacana: Kementerian Agama Buktikan Lewat Tindakan Nyata

11 Juli 2025
Berhaji

Menakar Kualitas Cinta Pasangan Saat Berhaji

11 Juli 2025
Ikrar KUPI

Ikrar KUPI, Sejarah Ulama Perempuan dan Kesadaran Kolektif Gerakan

11 Juli 2025
Kopi yang Terlambat

Jalanan Jogja, Kopi yang Terlambat, dan Kisah Perempuan yang Tersisih

10 Juli 2025
Humor Kepada Difabel

Sudahkah Etis Jokes atau Humor Kepada Difabel? Sebuah Pandangan Islam

10 Juli 2025
Life After Graduated

Life After Graduated: Perempuan dalam Pilihan Berpendidikan, Berkarir, dan Menikah

10 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Berhaji

    Menakar Kualitas Cinta Pasangan Saat Berhaji

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ikrar KUPI, Sejarah Ulama Perempuan dan Kesadaran Kolektif Gerakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Negara Inklusi Bukan Cuma Wacana: Kementerian Agama Buktikan Lewat Tindakan Nyata

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tauhid: Kunci Membongkar Ketimpangan Gender dalam Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Peran Perempuan dan Perjuangannya dalam Film Sultan Agung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Islam dan Persoalan Gender
  • Negara Inklusi Bukan Cuma Wacana: Kementerian Agama Buktikan Lewat Tindakan Nyata
  • Tauhid: Kunci Membongkar Ketimpangan Gender dalam Islam
  • Peran Perempuan dan Perjuangannya dalam Film Sultan Agung
  • Tauhid: Fondasi Pembebasan dan Keadilan dalam Islam

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID