• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Nyai Siti Mahmudah : Perempuan Merdeka itu Hidup Mandiri

"Perjuangan ini harus melakukannya secara bersama-sama yaitu dengan para perempuan yang kuat," katanya

Redaksi Redaksi
16/08/2022
in Aktual, Pernak-pernik
0
perempuan merdeka

perempuan merdeka

345
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Perempuan merdeka bagi jaringan Ulama KUPI, Dr. Nyai Siti Mahmudah adalah perempuan yang mampu hidup mandiri tanpa ada gangguan dan tekanan dari pihak mana pun.

Kemandirian perempuan ini, kata Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Raden Intan Lampung artinya perempuan terbebas dari segala tindak kekersan dan pelecahan. (Baca juga: Bagikan Bendera Merah Putih : Tim Mubadalah Ajak Merdeka dari Kekerasan Seksual)

Oleh sebab itu, Siti Mahmudah menegaskan bahwa sudah saatnya melanjutkan perjuangan demi penguatan KUPI.

“Perjuangan ini harus melakukannya secara bersama-sama yaitu dengan para perempuan yang kuat,” katanya, pada Senin, 15 Agustus 2022. (Baca juga : Tahukah Kita: Nabi Memanjatkan Doa Baik bagi Non Muslim?)

Sementara itu, dia meminta pihak pemerintah mesti memberikan porsi seimbang dalam jabatan politik pemerintahannya tanpa diskriminasi antara laki-laki dan perempuan.

Baca Juga:

Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

Siti Mahmudah juga mengingatkan bahwa para lerempuan pun sudah turut andil sejak zaman pra-Kemerdekaan untuk turut berjuang dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. (Baca jug : Rahmah El Yunusiyyah Mengibarkan Merah Putih di Padang Panjang)

Hal ini seperti yang diperankan oleh Cut Nyak Dien, tokoh pejuang kemerdekaan perempuan yang gagah berani, asal Aceh.

Ia turut berperang melawan penjajah Belanda sejak tahun 1873-1908. Cut Nyak Dien mendapat gelar pahlawan Nasional pada 2 Mei 1964. (Baca juga: Sudahkah Kita Merdeka sebagai Perempuan Bekerja?) (Rul)

Tags: Hari KemerdekaanHut RI ke 77kemerdekaanMerdekapahlwanperempuanPerempuan Mandiri
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Sekolah Tumbuh

Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh

4 Juli 2025
Oligarki

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

4 Juli 2025
Islam Harus

Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

3 Juli 2025
Laki-laki dan Perempuan dalam fikih

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

3 Juli 2025
Perceraian untuk

Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

2 Juli 2025
Boys Don’t Cry

Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

2 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kritik Tambang

    Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh
  • Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat
  • Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer
  • Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak
  • Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID