Mubadalah.id – Salah satu ketua Majelis Musyawarah Kongres Ulama Perempuan Indonesia (MM KUPI), Nyai Hj. Badriyah Fayumi, Lc. MA mejelaskan bahwa pasangan suami istri adalah pakaian untuk saling menjaga kehormatan.
Tanpa pakaian, menurut Nyai Badriyah, pasangan suami istri tak ubahnya binatang.
Pakaian juga, kata dia, bisa mempengaruhi bentuk penghormatan orang terhadap yang memakai.
Seorang ulama besar yang menyamar dengan pakaian gembel, misalnya, akan diperlakukan seperti gembel oleh orang yang tidak tahu siapa dia.
Pakaian dengan demikian, adalah penjaga kehormatan di sisi Allah (sebagai penutup aurat) dan di sisi manusia (sebagai penanda identitas).
Nyai Badriyah menyebutkan, pasangan kita adalah pakaian yang bisa membuat kehormatan kita terjaga.
Keberadaan pasangan suami istri bisa membuat naluri biologis kita memperoleh saluran yang terhormat.
Dalam acara keluarga, Nyai Badriyah mencontohkan, seseorang yang hadir dengan pasangannya tentu akan mendapatkan penghormatan yang berbeda dengan yang tidak.
Jika suatu saat berpergian, keberadaan pasangan di samping kita juga berfungsi menjaga kehormatan.
Suami yang ada di samping kita bisa membuat laki-laki lain tidak melecehkan kita. Perempuan lain pun mengurungkan niatnya mendekati suami kita karena tahu ada kita di sampingnya.
Begitulah, suami istri adalah penjaga kehormatan di sisi Allah dan di mata manusia. Maka, sungguh sayang jika fungsi penjaga kehormatan ini kemudian dicederai dengan pengkhianatan dan selingkuh. (Rul)