Mubadalah.id – Kemuliaan dan hikmah Ramadan tentu mempunyai fadhillah yang sangat besar di dalamnya. Terlebih ia selalu disambut secara antusias oleh umat Muslim di seluruh dunia. Ramadan selalu memiliki suasana yang sangat berbeda dari bulan-bulan lainnya. Sebagai negara mayoritas Muslim, sematak sambut dan menghidupkan bulan Ramadan tidak pernah gagal di Indonesia.
Dengan segala tradisi (urf) yang hidup dalam masyarakat Indonesia kemeriahan Ramadan sudah terasa semenjak sebelum Ramadan hingga beberapa waktu sesudah lebaran Idulfitri. Ini tidak lain disebabkan oleh rasa antusias umat muslim menyambut kedatangan Ramadan.
Banyak yang bekerja berbulan-bulan agar dapat beribadah penuh di bulan Ramadan. Di desa-desa pengamal tasawuf dan tarekat melaksanakan suluk dalam rangka mendekatkan diri kepada Tuhan. Masing-masing orang saling menebarkan kebaikan dengan caranya sendiri-sendiri. Semua orang berlomba-lomba untuk mendapatkan predikat taqwa di akhir Ramadan.
Ramadan Gambaran Islam yang Rahmah
Nilai esensial dari Islam adalah rahmah. Pengertian rahmah adalah, bahwa kehadiran Islam melalui tingkah laku kaum Muslimin hendaknya membawa kedamaian, ketenangan, di lingkungan mana pun dia berada. Rahmah sendiri merupakan sifat Allah Swt. yang tidak terbatas sesama Muslim, tetapi sesama umat manusia (ukhuwah insaniyyah).
Oleh karena itu, rahmah tidak terbatas kepada sesama umat manusia, tetapi juga dengan lingkungannya. Dengan sifat rahmah ini, harapannya akan mampu menjaga kelestarian alam. Di mana keseimbangan ekosistem menjadi kewajiban kita bersama. Sehingga melalui sifat rahmah, kita menciptakan keharmonisan dalam kehidupan, antara manusia dan manusia, antara manusia dan alam.
Kebaikan Ramadan lalu kita simbolkan—saya meyakini secara literal dan simbolik—dengan terbukanya pintu-pintu surga, tertutupnya pintu-pintu neraka, dan setan-setan yang terbelenggu. Sehingga di bulan Ramadan, kebaikan lebih dominan. Meski juga tidak bisa kita pungkiri beberapa sikap yang tidak patut juga terkadang terjadi di bulan Ramadan.
Menebarkan Kebajikan, Meraup Pahala
Di dalam Al-Quran terdapat banyak ayat yang menjadi dorongan-dorongan untuk melakukan ibadah secara istiqamah. Pada hakikatnya setiap perbuatan (amal) hamba adalah ibadah kepada Allah. Maka setiap Muslim harus memastikan ibadah yang terbaik kepada Allah (amal shalih).
Salah satu di antara banyak ayat tersebut terdapat pada Qs. Al-Baqarah [2]: 148 yang artinya “maka berlomba-lombalah dalam kebaikan”. Kalimat berlomba-lomba dalam kebaikan (fastabiqul khairat) ini adalah suatu kalimat keharusan yang harus kita segerakan. Penegasan dengan isim ‘amar (perintah) di awalnya seakan-akan mengisyaratkan berbuat kebaikan tidak bisa kita tunda-tunda.
Di bulan Ramadan suasana yang demikian itu terbangun dan didesain dengan bentuknya yang ciamik. Para penceramah di masjid tidak henti-hentinya mengajak umat meningkatkan amal-amal kebajikan. Pengurus-pengurus masjid membuka pintu-pintu masjid selebar mungkin untuk umat. Mereka menyediakan makanan untuk berbuka Puasa dan sahur secara gratis.
Semua orang berbondong-bondong untuk saling memberi. Barangkali seorang pengangguran pun tidak akan kelaparan selama bulan Ramadan. Sebab, begitu banyak orang yang menjadi ringan tangan.
Ramadan adalah Momentum Kebaikan
Ramadan adalah momentum yang paling tepat untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Masjid-masjid menjadi penuh, lantunan Al-Quran terdengar di mana-mana, dan keamanan di sekitar lingkungan rumah juga lebih ditingkatkan. Ramadan menjadi bulan yang paling ideal untuk mendekatkan diri kepada Allah. Bahkan untuk Muslim yang baru mencoba kedekatan beribadah kepada Allah Swt.
Ramadan adalah momentum meningkatkan ibadah, saya kira sedikit berbeda, dan sedikit lebih baik, daripada meningkatkan ibadah karena ia Ramadan. Yang kedua terasa sedikit kurang tepat. Ramadan adalah tamu yang mulia sesuai dengan hadis Rasulullah Saw dan harus dimuliakan. Cara memuliakan Ramadan adalah dengan cara meningkatkan ibadah, memperkuat hubungan dengan Allah Swt dan hubungan sesama manusia serta alam.
Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadan dan selamat bergembira bagi semua saudara Muslim. Mari sebarkan kegembiraan kita bagi seluruh makhluk untuk menyebarkan Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Mudah-mudahan kita semua sampai pada predikat taqwa. []