Mubadalah.id – Pemutaran khusus Unearthing Muarajambi Temples telah digelar pada Sabtu, 3 Juni 2023 lalu di taman Candi Borobudur bergaya Layar Tancap dalam rangka Road To Waisak. Film yang berlangsung 94 menit ini dinikmati para penonton di bawah sinar bulan purnama, ditemani kemegahan Candi Borobudur.
Acara pemutaran film dokumenter yang produksinya dapat dukung penuh dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbukristek) ini terselenggara berkat dukungan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC).
Acara panitia buka dengan sambutan dari Nia selaku sutradara film yang mengatakan malam ini adalah sebuah awal. Semoga film ini dapat masyarakat Indonesia secara luas nikmati.
Direktur Utama TWC, Febrina Intan mengatakan, sungguh sebuah kisah yang luar biasa. Sejarah panjang yang bercerita penuh makna tidak hanya dari sisi agama namun sangat sarat akan nilai-nilai kemanusiaan, keberagaman dan toleransi.
Semoga anak-anak Indonesia bisa ada kesempatan seluas-luasnya untuk menonton film ini. Karena mereka lah yang nantinya akan menjaga warisan negeri ini.
Begitu pula dengan Elisabeth Inandiak, Penulis yang telah 14 tahun lebih menekuni dan berbaur dengan masyarakat Muarajambi, menyampaikan malam emutaran pertama “Unearthing Muarajambi Temples” di Candi Borobudur menjadi malam reuni begitu hangat setelah perpisahan sekian lama antara Suwarnadwipa dan Nalanda.
Pancaran film Nia seolah-olah meminjam cahaya bulan purnama Waisak 2023 untuk merangkul semua insan dengan kelembutan, humor dan kewaskitaan. Terlebih tanpa membedakan agama, asal-usul sosial, gender, dan bangsa.
Hadir 150 Undangan
Pemutaran film yang ikut hadir sekitar 150 undangan yang datang dari berbagai kota seperti Jambi, Yogyakarta, Magelang, Semarang, Salatiga, Pekalongan, dan Jakarta. Penonton dengan latar belakang yang beragam seperti arkeolog, dosen-dosen UGM dan ISI Jogjakarta, mahasiswa. Juga seniman senior seperti Heri Dono, Tere, serta pecinta film dan seni.
Aktris dan aktivis, Olga Lydia mengungkapkan filmnya sangat bagus dan sangat menyentuh hati. Saya berharap dapat menyentuh banyak hati anak-anak Indonesia untuk lebih mengenal Candi Muarajambi.
Senada, Psikolog Ratih Ibrahim menuturkan saya sangat berterima kasih kepada Nia dengan mengangkat film ini. Karena membuka sebuah awareness tentang sebuah harta karun yang luar biasa bangsa ini miliki. (Rilis)