• Login
  • Register
Minggu, 8 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Middle Child Syndrome: Masalah Mental Anak Tengah yang Kerap Terabaikan

Salah satu masalah mental yang kerap kita jumpai di kehidupan sehari-hari adalah sindrom anak tengah atau middle child syndrome

Belva Rosidea Belva Rosidea
30/10/2023
in Personal
0
Middle Child Syndrome

Middle Child Syndrome

3.6k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – 10 Oktober lalu kita baru saja merayakan hari kesehatan mental sedunia. Belakangan ini masalah mental menjadi isu yang berhasil mendapat perhatian tersendiri dari berbagai lapisan masyarakat seiring terjadinya berbagai peristiwa atau tindakan di luar batas. Bahkan hingga fenomena bunuh diri yang dilatarbelakangi masalah kejiwaan.

Masyarakat pun juga semakin waspada terhadap kesehatan mental diri sendiri maupun orang-orang di sekitarnya. Salah satu masalah mental yang kerap kita jumpai di kehidupan sehari-hari adalah sindrom anak tengah atau middle child syndrome. Di mana sering tergambarkan sebagai anak yang kurang perhatian seperti halnya di film-film. Benarkah demikian?

Sebagian besar dari kita tentu tidak asing dengan sosok Aurora dalam Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI). Sosok Ara dalam film Keluarga Cemara, atau sosok Deok Sun dalam drama korea Reply 1988. Tokoh-tokoh tersebut tergambarkan sebagai anak tengah dengan segala konflik psikologi dalam diri mereka masing-masing.

Mereka kerap merasa tidak diperhatikan dibanding kakak atau adiknya, merasa terabaikan dan menjadi nomor terakhir dalam urusan apapun. Perasaan-perasaan yang mereka alami ironisnya seringkali tidak tersadari oleh sekitarnya, bahkan oleh orang tuanya sendiri.

Kesadaran tentang Kesehatan Mental

Di kehidupan sehari-hari memang ada kalanya seseorang tak merasa telah memberikan luka psikologi bagi orang di sekitarnya. Seiring berkembangnya kesadaran akan kesehatan mental, peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia lalu seharusnya dapat menjadi momentum untuk saling intropeksi diri dan saling menjaga satu sama lainnya.

Baca Juga:

Jalan Tengah untuk Abah dan Azizah

Dekonstruksi Pandangan Subordinatif terhadap Istri dalam Rumah Tangga

Najwa Shihab dan Ibrahim: Teladan Kesetaraan dalam Pernikahan

Membangun Keluarga Sakinah: Telaah Buku Saku Keluarga Berkah

Middle child syndrome atau sindrom anak tengah adalah peristiwa psikologi yang kerap anak tengah alami dalam sebuah keluarga. Sindrom ini pertama kali berkembang pada tahun 1964 oleh seorang psikolog Alfred Alder.

Dalam teorinya, Alfred membahas tentang hubungan urutan kelahiran terhadap perkembangan kepribadian. Ia menyatakan bahwa, meskipun anak-anak dilahirkan dalam satu keluarga yang sama. Namun urutan kelahiran mereka sangat memengaruhi perkembangan psikologis yang tak sama.

Anak-anak akan memiliki beberapa ciri kepribadian yang berbeda tergantung urutan kelahirannya. Anak tertua akan cenderung memiliki kepribadian lebih otoriter dan merasa lebih berkuasa karena ekspektasi tinggi yang orang tuanya bebankan

Anak bungsu cenderung memiliki kepribadian manja karena kerap orang tua perlakukan seperti bayi hingga mereka beranjak dewasa. Sedangkan, kepribadian anak tengah cenderung tumbuh menjadi seorang dengan karakter pendiam, sensitif, dan emosional karena terjepit di antara adik dan kakaknya.

Mengenal Sindrom Anak Tengah

Sindrom anak tengah dapat muncul jika orang tua secara tidak sengaja salah dalam pola asuh. Anak tengah akan mudah merasa terabaikan karena berpikir bahwa kakaknya yang selalu menjadi panutan dan adiknya selalu lebih dimanjakan. Anak tengah akan merasa bahwa hidupnya tidak ada yang istimewa dan spesial.

Sebagaimana tokoh Aurora dalam film NKCTHI tergambarkan sebagai anak pendiam yang cenderung menjauh dari keluarga. Tokoh Ara dalam film Keluarga Cemara yang sangat emosional karena merasa abah dan emak hanya fokus mengurusi kakaknya dan si bungsu. Tokoh Deok Sun dalam drakor Reply 1988 yang selalu mengalah dan memendam segala amarahnya seorang diri.

Lebih lanjut, sindrom anak tengah ini selain menyengsarakan anak karena merasa tidak dicintai, tidak menutup kemungkinan pula anak akan frustasi pada diri sendiri dan tidak nyaman berada dalam lingkaran keluarga. Lama-kelamaan anak tengah yang mengidap sindrom ini akan enggan pulang ke rumah, dan enggan berkumpul dengan keluarga baik orang tua maupun saudara-saudaranya.

Meski demikian, teori Alder hanyalah sebatas teori. Pada prakteknya, tak sedikit pula anak tengah yang tetap merasa cukup cinta dari keluarganya baik dari orang tua maupun saudara-saudaranya. Sindrom anak tengah tidak akan terjadi selama ada komunikasi yang baik dan cara asuh yang tepat.

Hal tersebut menjadi pengingat ulang tentang pentingnya terus belajar agar memiliki ilmu parenting yang mumpuni dalam menjadi orang tua.  Anak tengah juga memiliki kesempatan yang sama untuk berprestasi seperti kakaknya dan disayang seperti adiknya.

Banyak tokoh hebat yang lahir dari status anak tengah keluarga. Di mana mereka berhasil menjadi penemu, pelopor, maupun pejuang hebat. Di antaranya Nelson Mandela, Martin Luther King Jr., Charles Darwin, Madonna, Bill Gates. Jika kalian yang membaca ini juga di posisi anak tengah, maka kalian juga memiliki peluang dan kesempatan yang sama untuk menjadi hebat seperti tokoh-tokoh tersebut. []

Tags: Hak anakkeluargaMiddle Child SyndromeparentingpengasuhanSindrom Anak Tengah
Belva Rosidea

Belva Rosidea

General Dentist

Terkait Posts

Narasi Hajar

Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha

6 Juni 2025
Berkurban

Berkurban: Latihan Kenosis Menuju Diri yang Lapang

6 Juni 2025
Kekerasan Seksual

Perspektif Heterarki: Solusi Konseptual Problem Maraknya Kasus Kekerasan Seksual di Lembaga Pendidikan Agama  

5 Juni 2025
Kesehatan Akal

Dari Brain Rot ke Brain Refresh, Pentingnya Menjaga Kesehatan Akal

4 Juni 2025
Tubuh yang Terlupakan

Luka Cinta di Dinding Rumah: Tafsir Feminis-Spiritual atas Tubuh yang Terlupakan

3 Juni 2025
Kurban

Kurban Sapi atau Kambing? Tahun Ini Masih Kurban Perasaan! Refleksi atas Perjalanan Spiritual Hari Raya Iduladha

2 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Jam Masuk Sekolah

    Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kursi Lipat dan Martabat Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Siti Hajar dan Kritik atas Sejarah yang Meminggirkan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jalan Tengah untuk Abah dan Azizah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Bagaimana Sikap Masyarakat Jika Terjadi KDRT?
  • Siti Hajar dan Kritik atas Sejarah yang Meminggirkan Perempuan
  • Kursi Lipat dan Martabat Disabilitas
  • Jalan Tengah untuk Abah dan Azizah
  • 7 Langkah yang Dapat Dilakukan Ketika Anda Menjadi Korban KDRT

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID