• Login
  • Register
Minggu, 8 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Pentingnya Mental Healty bagi Gen Z di Era Society 5.0

Mental Healty berkaitan dengan keadaan setiap individu agar terhindar dari gejala neurose (gangguan jiwa), dan gejala psychose (penyakit jiwa)

Salsabila Junaidi Salsabila Junaidi
27/11/2023
in Personal
0
Mental Healty

Mental Healty

1.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Penyakit Mental bukanlah hal yang memalukan, tetapi stigma dan bias yang mempermalukan kita semua _Bill Clinton

Apa sih Mental Healty itu?

Mubadalah.id Mental Healty merupakan istilah dari terwujudnya keserasian yang sungguh-sungguh antara fungsi- fungsi kejiwaan. Serta terciptanya penyesuaian diri sendiri antara manusia dengan dirinya dan manusia dengan lingkungannya. Mental Healty merujuk pada seluruh kesehatan dan perkembangan aspek dalam kehidupan baik secara fisik maupun psikis.

Mental Healty merupakan bagian dari upaya mengatasi stress, impotensi diri, juga bagaimana berinteraksi dan  berhubungan dalam pengambilan keputusan. Kemudian Mental Healty berkaitan dengan keadaan setiap individu agar terhindar dari gejala neurose (gangguan jiwa), dan gejala psychose (penyakit jiwa).

Adapun menurut perspektif Islam, Mental Healty merupakan suatu kemampuan diri individu dalam mengelola fungsi-fungsi kejiwaan. Agar tercapainya penyesuaian dengan diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan sekitarnya secara dinamis berdasarkan Al- Qur’an dan Sunnah dan menjadikannya sebagai pedoman hidup menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.

Menurut Abdul Aziz El- Quusy, Mental Healty merupakan konsistensi yang utuh atau integrasi antara fungsi jiwa yang bermacam- macam. Serta kemampuan untuk menghadapi kegoncangan-kegoncangan jiwa yang ringan yang biasa terjadi pada setiap orang,  juga secara positif dapat merasakan kebahagiaan dan kemampuan bagi setiap individu. Dalam Islam Mental Healty dapat diistilahkan dengan jiwa yang tenang (An- Nafsu Al- Mutmainnah).

Mental Healty dan pengaruh Era Society 5.0 bagi remaja di Indonesia

Data  terkait kasus Mental Healty pada remaja di Indonesia, melansir dari Pantura news. Com, menurut Indonesia National Adolescent Mental Healty, setelah melakukan survei pada tahun  2022 menunjukkan; 15,5 juta remaja mengalami masalah mental dan 2,45 juta  remaja mengalami gangguan mental. Pemaparan data tersebut menunjukkan bahwa kondisi kesehatan mental remaja di Indonesia sangat memprihatinkan.

Baca Juga:

Dari Brain Rot ke Brain Refresh, Pentingnya Menjaga Kesehatan Akal

Rahasia Tetap Berpikir Positif Setiap Hari, Meski Dunia Tak Bersahabat

Mengapa Waktu Berlalu Cepat dan Bagaimana Mengendalikannya?

Isu Perceraian Veve Zulfikar: Seberapa Besar Dampak Memiliki Pasangan NPD?

Masyarakat 5.0 memberikan ruang bagi terintegrasinya secara erat dunia fisik dan dunia maya. Fokus Society 5.0 ialah untuk menciptakan kondisi masyarakat yang bahagia, penuh dengan motivasi, memiliki kepuasan terhadap hasil kerja, karena akan berdampak pada produktivitas dan kesejahteraan masyarakat.

Sedangkan tujuan penerapan Mental Healty dengan harapan menjadi bagian dari proses pembentukan karakter bangsa, guna mewujudkan cita-cita kemerdekaan. Yaitu merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.

Namun, dengan perkembangan serta kemajuan teknologi dan Society di era 5.0 yang begitu pesatnya membawa perubahan gaya hidup masyarakat. Serta mengharuskan remaja untuk mampu mengelola dan mengendalikan kesehatan mental mereka. Karena beragamnya informasi ataupun berita yang dengan mudah mereka peroleh dan mampu mempengaruhi pola fikir serta tindakan dan mengakibatkan akan timbulnya ketegangan dan kecendrungan peningkatan gangguan kesehatan jiwa.

Contoh Gangguan Mental Healty pada Gen Z

Dewasa ini, terdapat beberapa kasus yang pernah terjadi terkait gangguan Mental Healty pada kalangan remaja karena penggunaan teknologi berlebih. Antara lain:

Pemain game Mobile Legend yang mengalami gangguan jiwa akibat kecanduan dan ketergantungan pada gadget atau media onlinenya. Sehingga tidak melakukan kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan  yang menyebabkan gangguan pada psikis dan  mentalnya. Karena kurangnya interaksi dengan orang lain dan lingkungan sekitar.

Gangguan jiwa yang terjadi antara lain: mudah merasa tersinggung, seringkali melalaikan kewajiban dan aktivitas yang seharusnya mereka tuntaskan.  Dan juga terkadang melawan orang tua, tidak memperdulikan keadaan dan situasi yang sedang terjadi karena candu berlebih, temperament terhadap orang-orang sekitarnya, serta beberapa gangguan jiwa lainnya.

Kemudian ada pula contoh kompleks Mental Healty yang terjadi pada Mahasiswi pada kampus swasta sekitar Lombok Timur. Dalam beberapa waktu terakhir karna beberapa faktor. Antara lain :

Pertama, keinginannya untuk memperdalam ilmu filsafat, tasawwuf namun tanpa pendampingan dari Murobbi. Dan menjadikan gadget sebagai rujukan utama dalam memperdalam hal tersebut. Lalu memilih untuk ber‘uzlah, sehingga menjauhi keramaian dan selalu menyendiri tanpa mengindahkan lingkungan sekitar.

Kedua, terlalu terobsesi pada sosok yang menjadi idolanya, sehingga menyebabkan halusinasi berlebih.

Ketiga, tidak menyalurkan atau mendiskusikan terkait permasalahan yang sedang terjadi, sehingga permasalahan tersebut ia rasakan dan pendam sendiri.

Keempat, kurangnya komunikasi dengan orang tua, sanak saudara, dan keluarga.

Kelima, kepribadian yang belum matang dalam melakukan kegiatan yang bersifat sufistik lalu kurangnya kontrol emosi dan ketidakyakinan yang meningkat terhadap terwujudnya sesuatu yang menjadi impiannya.

Pandangan Al- Qur’an  tentang Mental Healty

Al- Qur’an adalah sebaik-baik  penjagaan dan pedoman dalam kehidupan.  Dalam Al- Qur’an terdapat perintah untuk senantiasa dalam keta’atan dan berada di jalan yang benar. Ibnu Katsir dalam kitab tafsir yang ditulis oleh Syaikh Abdullah bin Muhammad menyatakan bahwa sesungguhnya Al- Qur’an merupakan obat (penawar) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.

Bila seseorang mengalami kegundahan, kegoncangan dalam hati, keraguan ataupun penyimpangan, maka Al- Qur’an adalah obat dari semua itu. Sebagaimana  Allah berfirman dalam surah Yunus (10) : 57 yang artinya

“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”.

Begitulah Islam sangat memperhatikan kesehatan jiwa dan kesehatan raga bagi setiap penganutnya yang berdasar pada dalil-dalil dan bukti bahwa segala yang terjadi merupakan ketetapan yang mengandung penyelesaian dari setiap permasalahan.

Solusi bagi Gen Z di Era Society 5.0

Maka, sebagai Gen Z yang bergelut di era Society 5.0 dengan kecanggihan teknologi yang ada akan lebih baik jika memanfaatkan teknologi pada sektor-sektor yang memberikan manfaat untuk kehidupan selanjutnya. Serta senantiasa memilah dan memilih informasi apa yang sebaiknya  menjadi objek analisis atau hanya mengetahui tanpa perlu terlibat lebih dalam.

Adapun solusi tazkiyatunnafs terhadap Mental healty, khususnya pada remaja dalam menjalani fase-fase kehidupan agar senantiasa dalam ketenangan dan mampu mengelola cara pandang serta tidak terdoktrin oleh pengaruh negatif teknologi digitalisasi, antara lain  adalah:

Memperkuat iman agar selalu merasa dalam pengawasan dan perlindungan Allah SWT., menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan Nya, menjauhkan diri dari sifat-sifat tercela seperti (sombong, riya’, ujub, dan sebagainya), selalu menyambung tali silaturrahim, membangun hubungan dan relasi yang kuat dengan (orang tua, saudara, keluarga, teman dan orang-orang dilingkungan sekitar) dan sebagainya.

Juga, dengan berbekal kesadaran dan kepedulian generasi muda terhadap Mental Healty, tentu akan memudahkan Demografi bangsa Indonesia dalam membangun generasi emas  yang senantiasa  berjuang dengan kejernihan hati dan kesehatan jiwa untuk bersama-sama memajukan Indonesia  di tahun  2045. []

 

Tags: Generasi EmasKesehatan MentalMental Healtypsikologiremaja
Salsabila Junaidi

Salsabila Junaidi

Terkait Posts

Narasi Hajar

Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha

6 Juni 2025
Berkurban

Berkurban: Latihan Kenosis Menuju Diri yang Lapang

6 Juni 2025
Kekerasan Seksual

Perspektif Heterarki: Solusi Konseptual Problem Maraknya Kasus Kekerasan Seksual di Lembaga Pendidikan Agama  

5 Juni 2025
Kesehatan Akal

Dari Brain Rot ke Brain Refresh, Pentingnya Menjaga Kesehatan Akal

4 Juni 2025
Tubuh yang Terlupakan

Luka Cinta di Dinding Rumah: Tafsir Feminis-Spiritual atas Tubuh yang Terlupakan

3 Juni 2025
Kurban

Kurban Sapi atau Kambing? Tahun Ini Masih Kurban Perasaan! Refleksi atas Perjalanan Spiritual Hari Raya Iduladha

2 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Masyarakat Adat

    Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Walid; Membaca Relasi Kuasa dalam Kasus Kekerasan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Spirit Siti Hajar dalam Merawat Kehidupan: Membaca Perjuangan Perempuan Lewat Kacamata Dr. Nur Rofiah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan
  • Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID