• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Tahun 2024, Mari Berdamai dengan Diri Sendiri

Di sisi lain, salah satu cara untuk mulai berdamai dengan diri sendiri adalah dengan melakukan meditasi. Asli beberapa kali aku coba teknik ini, membuat aku makin tenang dan bisa mengelola emosi dalam diri sendiri.

Eka Nur Fauzia Rakhmah Eka Nur Fauzia Rakhmah
05/01/2024
in Personal
0
Tahun 2024

Tahun 2024

528
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Di awal tahun 2024, rasanya aku ingin bertanya hal ini pada teman-temanku yang sedang merasa lelah, “bagaimana perasaanmu akhir-akhir ini?” Meskipun tidak bertemu secara langsung, tapi aku ikut merasakan bahwa memang selama tahun 2023 ini banyak hal yang menjadi keresahan bersama.

Di tahun 2023 aku membaca banyak sekali berita tentang kasus kekerasan seksual, pelecehan seksual, KDRT, bencana alam, peperangan, bunuh diri, bullying, dan hal-hal memprihatinkan lainnya.

Aku yakin semua hal itu menimbulkan rasa luka, takut dan trauma. Baik itu dirasakan oleh korban, ataupun oleh orang-orang di sekitar mereka, termasuk aku.

Aku yang hanya membaca berita-berita tersebut saja sudah merasa lelah dan payah, apalagi yang menjadi korban. Dengan begitu, di momen awal tahun 2024 ingin sekali rasanya aku memeluk mereka sambil berbisik bahwa mereka adalah manusia yang berharga dan hebat.

Di sisi lain, sebagai anak muda aku juga sering banget melihat teman-teman sebayaku yang mudah insecure, overthinking, tidak percaya diri dan merasa gagal. Sesimpel tidak bisa memposting video liburan di akhir tahun saja, mereka anggap itu sebagai kegagalan dalam hidup.

Baca Juga:

Mari Hentikan Pengontrolan Seksualitas Perempuan

Mari Berani Bersuara Melawan Catcalling di Ruang Publik

Mari Belajar Menjaga Lisan dari Novel Hello Tere Liye

Mari Bersahabat dengan Alam

Tidak Percaya Diri

Hingga akhirnya perasaan-perasaan tersebut membawa mereka pada perasaan rendah diri, tidak berharga dan tidak sempurna. Lucunya kondisi seperti ini juga kadang aku rasakan. Ya meskipun tidak sering, namun nyatanya trend flexing barang mewah, liburan ke tempat estetic, mukbang makanan yang lagi viral di TikTok itu sukses membuat anak-anak muda sepertiku mudah merasa gagal.

Oleh karena itu, di akhir tahun 2023 kemarin aku berdialog dengan diri sendiri bahwa hal-hal itu sangat receh jika dijadikan alasan untuk menyerah dan putus asa. Kegagalan-kegagalan semacam itu sangat tidak keren jika aku maknai sebagai sesuatu yang menyedihkan.

Pasalnya sebagai manusia merdeka, kita bisa memilih untuk bangkit dan melakukan hal-hal besar lainnya supaya bisa merasa berharga. Dan ini bisa kita lakukan di awal tahun 2024.

Oleh karena itu, melalui tulisan sederhana ini aku ingin mengajak teman-teman di luar sana yang mengalami trauma dan merasa gagal untuk menata kembali hidup kita. Ingatlah bahwa selama kita mampu menerima seapadanya diri sendiri, gangguan sebesar apapun tidak akan mampu membuat kita merasa kecil.

Untuk itu, mari bersama-sama bangkit dan melangkah bersama. Tidak harus terburu-buru, yang penting perjalanan kita sampai pada titik yang kita inginkan.

Meditasi

Di sisi lain, salah satu cara untuk mulai berdamai dengan diri sendiri adalah dengan melakukan meditasi. Asli beberapa kali aku coba teknik ini, membuat aku makin tenang dan bisa mengelola emosi dalam diri sendiri.

Jadi, kalau tahun kemarin kamu merasa gagal dan trauma yang sangat dalam, ingatlah bahwa kamu memang enggak bisa memaksakan diri untuk melupakan hal tersebut, apalagi menghilangkan memori yang sudah tertanam di hati dan dipikiran.

Namun, dengan mulai menerima dan memafkan sesuatu yang menyakitkan itu, akan mengantarkanmu pada rasa damai dan tenang.

Tentu saja hal tersebut tidak akan mudah, tapi kamu sangat berharga untuk terjebak pada perasaan gagal dan trauma. Maka dari itu, mari pelan-pelan bebaskan dari perasaan menyiksa itu. Aku dan kamu harus damai dan bahagia.

Lalu bagaimana jika tahun 2024 mengalami kegagalan lagi? Jangan takut dan risau, aku punya kata-kata yang sangat ajaib tentang ini. Kalimat ini aku temukan beberapa waktu yang lalu di media sosialku. Katanya “Jika rencana dan usaha kamu gagal, ganti rencana jangan ganti tujuan”.

Tidak ada usaha yang menghianati hasil, dan semua itu butuh proses sama seperti ketika kita ingin berjuang untuk sembuh dari rasa takut dan kegagalan.

Overthinking

Kamu juga enggak perlu overthinking jika mengalami kegagalan, karena bisa jadi dari gagal itu kita bisa belajar banyak hal. Seperti yang disampaikan Thomas A. Edison yang mengalami ribuan kali kegagalan, kegagalan bisa menjadi pemompa semangat untuk terus berjuang.

Apapun yang membuat kamu trauma dan gagal, mari hadapi denga berani. Karena hanya diri sendiri lah yang bisa mengerti apa yang terbaik untuk diri kita. Jangan merasa sendiri, kita semua sama, punya luka masing-masing. Namun perasaan itu perlahan akan hilang jika kita obati.

Terakhir, untuk menyambut tahun 2024 aku ingin mengutip lirik lagu Tulus yang berjudul Diri:

“Hari ini Kau berdamai dengan dirimu sendiri, Kau maafkan semua salahmu ampuni dirimu. Hari ini ajak lagi dirimu bicara mesra. Berjujurlah pada dirimu, kau bisa percaya maafkan semua yang lalu, ampuni hati kecilmu. Luka, luka, hilanglah luka. Biar tentram yang berkuasa, kau terlalu berharga untuk luka. Katakan pada dirimu semua baik-baik saja.Bisikkanlah terima kasih pada diri sendiri. Hebat dia terus menjagamu dan sayangimu.”

Tags: BerdamaiDiri SendiriMariTahun 2024
Eka Nur Fauzia Rakhmah

Eka Nur Fauzia Rakhmah

Saya adalah Mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI) Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon.

Terkait Posts

Ruang Aman, Dunia Digital

Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

3 Juli 2025
Vasektomi

Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?

2 Juli 2025
Narasi Pernikahan

Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

1 Juli 2025
Toxic Positivity

Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

30 Juni 2025
Second Choice

Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

30 Juni 2025
Tradisi Ngamplop

Tradisi Ngamplop dalam Pernikahan: Jangan Sampai Menjadi Beban Sosial

29 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Konten Kesedihan

    Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim
  • Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama
  • Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID