Mubadalah.id – Sebelum berusia 4 tahun, biasanya anak mengharapkan teman-temannya menjadi teman bermain, dan seorang anak akan berusaha untuk melakukan aktivitas bermain bersama mereka.
Anak, pada usia ini, memilih satu atau dua orang di antara teman-teman yang ada di sekitarnya dan yang lebih disukai untuk diajak bermain bersama.
Mula-mula mungkin teman bermainnya berasal dari salah satu jenis kelamin. Tetapi sebelum memasuki usia sekolah, anak menunjukkan kenyataan bahwa dia lebih memilih teman bermain dari jenis kelamin yang sama dengannya.
Anak memiliki minat yang lebih besar untuk bermain bersama anak-anak yang sejenis. Karena dia juga akan belajar, melalui tekanan sosial, untuk bermain sesuai dengan jenis kelaminnya.
Pada masa ini, anak juga mulai memperlihatkan gejala bahwa dia lebih menyukai teman bermain yang berasal dari kelompok agama dan rasnya. Karena sebagaimana dengan teman bermain yang berasal dari jenis kelamin yang sama dengannya. Bahkan mereka memiliki kesamaan minat bermain yang lebih banyak.
Lebih jauh, karena relatif tidak menyadari perbedaan kelas sosial, anak memiliki keinginan untuk bermain dengan anak-anak yang berasal dari latar belakang sosial ekonomi mana pun, asalkan dia merasa bahwa mereka merupakan teman bermain yang menyenangkan.
Ketika anak memasuki usia sekolah, mereka mulai tertarik pada permainan kelompok. Anak menetapkan kriteria baru, di samping kriteria yang lama, untuk memilih teman bermain.
Pada waktu harus memilih teman dari lingkungan sekitar rumah mereka. Bahkan ebagian besar anak usia sekolah memilih anak yang memiliki jenis kelamin, ukuran tubuh, usia kronologis, usia mental dan kematangan sosial. Serta minat yang sama dengan mereka.
Ketika beranjak dewasa, sifat kepribadian menjadi hal yang penting. Terutama sifat seperti periang, murah hati, ramah, mau bekerja sama, jujur, tenang, suka humor, dan sportif. []