• Login
  • Register
Rabu, 21 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Memasuki Industri 5.0: Masihkan Perempuan Tertinggal dalam Bidang Teknologi?

Karena perempuan adalah manusia seutuhnya yang juga memiliki hak untuk berperan dalam pembangunan negara.

Nuril Qomariyah Nuril Qomariyah
07/12/2020
in Kolom, Publik
0
Perempuan Tertinggal dalam Bidang Teknologi

Perempuan Tertinggal dalam Bidang Teknologi

163
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Penelitian yang dilakukan oleh Deva Rachman sekitar tahun 2013-an mencatat bahwa akses, keterampilan, dan kompetensi perempuan terhadap internet diberbagai negara masih sangat minim dan bahkan dibatasi jika dibandingkan laki-laki. Hal ini tercatat dalam Studi Intel Corporration, gender gap dalam penggunaan teknologi internet sebesar 25% , dengan perempuan tertinggal jauh dari laki-laki. Mengapa perempuan tertinggal dalam bidang teknologi? Apakah setelah melewati fase revolusi industri 4.0 gender gap ini sudah dapat teratasi? Atau justru perempuan semakin terpuruk dalam ketertinggalan?

Teknologi internet dan dunia sains seakan menjadi ruang privat khusus yang memiliki sifat maskulinitas sangat tinggi. Bagaimana kemudian stigma bahwa jurusan teknik didominasi oleh laki-laki, dan sains hanya diisi oleh perempuan pada tingkatan pendidikan, namun tidak sampai berperan dalam pekerjaan, yang sudah sangat lekat dengan masyarakat kita.

Inilah kemudian yang menyebabkan produk hasil outputan dari kerja-kerja teknologi jarang yang memperhatikan kepentingan perempuan atau tak jarang perempuan yang kemudian menjadi objek dari teknologi itu sendiri. Terlebih teknologi digital berbasis internet yang terus mengalami perkembangan hingga detik ini.

Meskipun menjadi negara berkembang, Indonesia termasuk salah satu negara yang memiliki akses teknologi internet yang cukup tinggi, utamanya untuk pengguna media sosial. Namun, hal ini tidak serta merta memberikan peluang akses yang setara antara laki-laki dan perempuan. Banyak kita temui dimasyarakat kita misalnya, jika dalam sebuah keluarga antara anak laki-laki dan perempuan pemenuhan teknologi yang menunjang untuk mengakases internet akan lebih diutamakan si anak laki-laki.

Karena masih adanya beberapa anggapan bahwa perempuan belum cakap menggunakan teknologi, bahkan lebih parah lagi di desa yang masih sangat tertinggal, kalau orang Madura mengatakan “mun reng binik tak usah amaen hp, neguk cekkocek bein e depor” translatenya: kalau perempuan itu nggak usah menggunakan hp, tapi pegang ulekan saja di dapur.

Baca Juga:

Ketika Sejarah Membuktikan Kepemimpinan Perempuan

Qiyas Sering Dijadikan Dasar Pelarangan Perempuan Menjadi Pemimpin

Vasektomi Sebagai Solusi Kemiskinan, Benarkah Demikian?

Membantah Ijma’ yang Melarang Perempuan Jadi Pemimpin

Sulit memang, jika marginalisasi terhadap perempuan dalam ranah teknologi ini terus dilanggengkan. Dampak lebih jauhnya adalah objektifikasi perempuan dalam teknologi yang terus berkembang akan semakin langgeng pula. Hal ini terjadi karena otak atau konseptor dari teknologi itu sendiri adalah laki-laki yang jarang memperhatikan kebutuhan perempuan, justru tak jarang menjadikan perempuan sebagai objek sudah dianggap hal yang lumrah dan bukan masalah.

Penempatan perempuan di posisi-posisi yang rendah meski mereka memiliki kemampuan yang sama atau bahkan lebih baik dari laki-laki kerap kali terjadi di dunia pekerjaan yang berbasis teknologi. Ini juga yang mempersulit perempuan memiliki akses yang lebih luas untuk memiliki peranan penting dalam mengembangkan teknologi itu sendiri.

Hal lain yang juga menjadi salah satu faktor yang menina-bobokkan perempuan minim akses dan kompetensi di bidang teknologi juga berangkat dari pribadi perempuan itu sendiri. Ketika konstruk masyarakat mendoktrin bahwa dunia teknologi bukanlah ranah yang feminin, membuat perempuan enggan memperdalam kemampuan di sana, meskipun secara kualitas mereka mampu bersaing dengan laki-laki.

Ini kemudian yang menjadi PR bersama bagi kita tidak hanya sesama perempuan saja, namun secara luas bagi semua pihak, untuk memberikan kesadaran dan ruang yang nyaman serta aman bagi perempuan untuk mengekspresikan dan mengaktualisasikan kemampuannya di bidang teknologi. Sehingga, gender gap tidak lagi terjadi di revolusi industri 5.0 di kemudian hari.

Karena menerima atau tidak perkembangan teknologi sangatlah pesat dan tidak dapat dielakkan adalah suatu keniscayaan. Peran pemerintahan dalam hal ini adalah mengusahakan agar pemerataan akses teknologi internet bagi siapa saja tanpa membedakan status apapun perlu ditingkatkan. Hal ini tentunya agar upaya pembangunan yang merata dapat dirasakan oleh seluruh elemen negara.

Pemahaman tentang kesetaraan peran antara laki-laki dan perempuan di ranah publik juga harus tetap dilakukan. Melihat kondisi saat ini, meskipun gerakan yang menyuarakan kesetaraan gender sudah sangat masif. Namun, masih ada saja mereka-mereka yang enggan untuk memberikan ruang dan peran kepada perempuan, salah satunya di ranah pengembangan teknologi. Sebab masih terkurung stigma lama yang tidak memanusiakan perempuan seutuhnya. Apakah mau perempuan tertinggal dalam bidang teknologi selamanya? Tentu tidak kan? []

Tags: keadilan genderKesetaraanperempuansainsteknologi
Nuril Qomariyah

Nuril Qomariyah

Alumni WWC Mubadalah 2019. Saat ini beraktifitas di bidang Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak di Kabupaten Bondowoso. Menulis untuk kebermanfaatan dan keabadian

Terkait Posts

Peran Aisyiyah

Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan

20 Mei 2025
Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas

Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama

20 Mei 2025
Bangga Punya Ulama Perempuan

Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

20 Mei 2025
Aeshnina Azzahra Aqila

Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

20 Mei 2025
Kekerasan Seksual Sedarah

Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

19 Mei 2025
Inspirational Porn

Stop Inspirational Porn kepada Disabilitas!

19 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version