Mubadalah.id – Dalam melihat pola kebutuhan akan teman, sebaiknya orangtua melihat tahap perkembangan sosial seorang anak. Karena pola perkembangan sosial anak berubah sejalan dengan pertambahan usia, kebutuhan akan teman juga akan berubah.
Pada masa bayi biasanya mereka tidak memilih siapa yang menyenangkan atau tidak, karena bayi dapat berinteraksi dengan siapa pun yang dapat mereka lihat dan dengar.
Pada usia satu tahun, seorang anak membutuhkan teman bermain. Di usia ini, orang dewasa dan anak-anak yang lebih tua merupakan teman yang lebih disukai oleh anak usia ini, karena orang dewasa dan anak-anak yang lebih tua dapat bermain sesuai dengan keinginannya.
Bayi yang seusia tidak akan dapat memenuhi kebutuhan egosentrisnya, demikian juga anak yang masih muda. Anak yang berusia satu sampai dua tahun berorientasi pada keluarga dalam memilih teman.
Pada masa pra-sekolah, ketika usia anak 2 sampai 4 tahun, biasanya anak akan menemukan kenyataan bahwa anggota keluarganya tidak dapat atau tidak mau menyediakan waktu yang cukup untuk bermain dengannya, untuk memenuhi kebutuhan akan teman.
Oleh karena itu, anak membutuhkan teman sebaya. Namun, bila tidak mendapat kesempatan untuk belajar-bermain bersama teman-teman sebayanya. Karena pada mulanya si anak hanya akan mengamati mereka atau ikut memainkan permainan yang setara bermain sendiri di samping mereka. Tetapi tidak bersama mereka.
Sehingga teman sebayanya hanya menjadi kawan, bukan teman bermain. Secara bertahap, dengan bertambahnya kesempatan untuk berhubungan dengan teman sebaya. Bahkan anak belajar tentang bagaimana bermain dengan mereka.
Kemudian mereka memasuki apa yang disebut “tahap permainan berkawan” dalam perkembangan sosialnya, suatu tahap ketika anak bermain bersama anak-anak lain dalam aktivitas yang serupa atau identik.
Namun, sebagian besar waktu kebersamaan anak dengan teman sebayanya masih lebih banyak di manfaatkan untuk sekadar berperan sebagai penonton. Akibatnya, teman yang mereka miliki lebih sering merupakan kawan daripada teman bermain. []