Mubadalah.id – Negeri ini merupakan sebuah negara yang kaya akan suku bangsa dan agama. Itulah mengapa istilah pluralisme sering didengar. Keberagaman inilah yang ikut mendorong sikap toleransi dalam perbedaan. Lantas, bagaimana pluralisme dalam Islam? Simak rangkuman lengkap dalam ulasan di bawah ini!
Pengertian Pluralisme Dalam Islam
Pada dasarnya, pluralisme berasal dari kata “jamak atau banyak”. Sedangkan menurut Wikipedia, merupakan sebuah arti paham atau keberagaman. Secara garis besar dapat kita simpulkan jika pluralisme adalah paham untuk menghargai keberagaman atau perbedaan yang terjadi dalam kehidupan.
Serta menjaga dan mengizinkan kelompok tertentu mempertahankan budayanya. Tidak hanya Islam, sejatinya semua agama harus menghormati sebuah perbedaan. Namun sayangnya, tidak semua masyarakat mamun menerapkannya dalam kehidupan.
Seperti adanya konflik antar etnis dan agama yang pernah terjadi di beberapa daerah. Itulah yang menjadi bom waktu yang bisa pecah kapan saja. Sikap kurang toleransi akan perbedaan ini mampu menciptakan konflik berkepanjangan.
Contoh Pluralisme Agama
Seseorang sejatinya bisa melihat dan merasakan konsep pluralisme dalam Islam di kehidupan sehari-hari. Jika dilihat lebih jauh, hal ini nyata terlihat. Ada beberapa contoh sikap pluralisme antar umat beragama seperti pada ulasan di bawah ini:
Tidak Memaksakan Kehendak Orang Lain dalam Memeluk Agama
Islam tidak pernah mengajarkan untuk memaksa seseorang masuk dalam agama ini. Konsep inilah yang selalu diajarkan oleh para nabi dan rasul terdahulu. Oleh karenanya, sikap pluralisme ini sebenarnya sudah tercipta sejak dulu.
Keyakinan seseorang hanya bisa diubah oleh orang itu sendiri. Serta hanya Tuhan yang mampu memberikan hidayah sehingga mendapatkan pencerahan akan kebenaran sebuah agama.
Saling Membantu Perbaikan Sarana Umum Maupun Tempat Ibadah
Negara yang terdiri dari beragam suku, ras dan agama pasti menuntut para penduduknya untuk saling berkaitan dengan ras maupun agama lain.
Sikap saling toleransi dan tidak saling merugikan menjadi salah satu contoh pluralisme yang bisa kita terapkan. Seperti saling bekerja sama dalam perbaikan sarana umum maupun tempat ibadah tanpa membedakan satu dengan lainnya.
Saling Menghormati akan Kewajiban dan Hak Masing-Masing Agama
Seperti pada pembahasan sebelumnya, negara ini terdiri dari beragam suku dan agama. Tentu saja akan berbeda pula mengenai hak dan kewajiban dari setiap agama tersebut.
Sikap toleransi dan saling menghormati hak dan kewajiban menjadi satu contoh lain pluralisme dalam Islam. Meski begitu, contoh tersebut tergantung dari kondisi masyarakat di masing-masing daerah. Seperti halnya daerah kota besar cukup berbeda dengan kondisi masyarakat pedesaan.
Melaksanakan Sistem Pluralisme dengan Tidak Memaksakan Keyakinan atau Meyakini Sesuatu
Istilah pluralisme ini kita kenal baik dalam sejarah Indonesia. Perbedaan yang ada membentuk para pribumi untuk saling bertoleransi dengan berbagai keberagaman.
Dalam agama, hal ini juga kita buktikan dengan tidak memaksakan kehendak mengenai keyakinan atau meyakini sesuatu. Itulah mengapa ada semboyan yang selalu kita gaungkan yakni “Bhinneka Tunggal Ika” yang artinya, berbeda-beda tetap satu jua.
Manfaat Pluralisme dalam Bermasyarakat
Pada dasarnya, pluralisme dalam Islam tidak hanya mengenai satu pemahaman saja. Melainkan harus kita pahami secara berbeda.
Ada beberapa dampak positif dalam konsep pluralisme dalam bermasyarakat. Diantaranya yakni membentuk masyarakat untuk toleransi dengan sebuah perbedaan, dampak ini kemudian mampu menjadi daya tarik tersendiri baik dari pegiat budaya, sosial, ekonomi kreatif, maupun pendidikan.
Tidak hanya itu, pluralisme juga mampu meningkatkan Sumber Daya Manusia bagi negara. Juga, tanpa kita sadari perbedaan dan keberagaman ini mampu mendongkrak pendapatan daerah. Bahkan, hal ini juga kita yakini dapat membentuk kemandirian masyarakat.
Mandiri merupakan sebuah kondisi seseorang mampu berdiri sendiri. Adapun makna dari kemandirian adalah kemampuan masyarakat atau individu yang ditandai dengan munculnya sikap inisiatif.
Seseorang mampu berdiri dengan tegap tanpa harus menanggung perasaan tertekan namun tetap terkontrol dan kita awasi. Meskipun dalam kultur atau budaya yang berbeda.
Sejatinya, pluralisme berkaitan dengan hak seseorang untuk maju dan hidup dalam sebuah keyakinan yang tidak merugikan orang atau masyarakat lain.
Hidup bersosial dalam perbedaan juga termasuk dalam pluralisme dalam Islam yang perlu kita terapkan. Bahkan seseorang bebas menentukan pilihan tanpa harus menanggung paksaan. Seperti kebebasan kultur, agama, pranata sosial dan lain sebagainya.
Nah, itu dia ulasan tentang Apa Itu Pluralisme dalam Islam? Inilah Pengertian Beserta Contohnya. Sekian, semoga artikel Mubadalah.id yang bekerja sama dengan Ibuku Content Creator dalam kegiatan ODOP ICC ini bermanfaat. []