Sabtu, 27 Desember 2025
  • Login
  • Register
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
    Natal

    Makna Natal Perspektif Mubadalah: Feminis Maria Serta Makna Reproduksi dan Ketubuhan

    Kekerasan di Kampus

    IMM Ciputat Dorong Peran Mahasiswa Perkuat Sistem Pelaporan Kekerasan di Kampus

    Kekerasan di Kampus

    Peringati Hari Ibu: PSIPP ITB Ahmad Dahlan dan Gen Z Perkuat Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender di Kampus

    KUPI yang

    KUPI Jadi Ruang Konsolidasi Para Ulama Perempuan

    gerakan peradaban

    Peran Ulama Perempuan KUPI dalam Membangun Gerakan Peradaban

    Kemiskinan Perempuan

    KUPI Dorong Peran Ulama Perempuan Merespons Kemiskinan Struktural dan Krisis Lingkungan

    Kekerasan Seksual

    Forum Halaqah Kubra KUPI Bahas Kekerasan Seksual, KDRT, dan KBGO terhadap Perempuan

    Gender KUPI

    Julia Suryakusuma Apresiasi Peran KUPI dalam Mendorong Islam Berkeadilan Gender

    sikap ambivalen

    Julia Suryakusuma Soroti Ancaman Kekerasan Seksual dan Sikap Ambivalen terhadap Feminisme

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Taubat Ekologis

    Saatnya Taubat Ekologis dan Kembalikan Sakralitas Alam

    Perempuan Disabilitas

    Kasus Gowa dan Rapuhnya Perlindungan bagi Perempuan Disabilitas

    Era Scroll

    Hidup di Era Scroll: Masihkah Kita Memiliki Fokus Utuh?

    Ikan Asin

    Mengubah Limbah Ikan Asin Menjadi Pakan Mandiri

    Parenting Anxiety

    Parenting Anxiety: Ketika Mengasuh Anak Berada di Bayang-bayang Parenting Goals

    Perempuan Disabilitas Berlapis

    Diskriminasi Berlapis Perempuan Disabilitas di Negara yang Belum Inklusif

    Agus Buntung

    Menulis Terminologi “Agus Buntung” Di Media Online, Inklusikah? 

    Tambang Ilegal

    Tambang Ilegal: Kejahatan Ekologi yang Menghancurkan Alam dan Keselamatan Rakyat

    Manunggaling Kawula Gusti

    Manunggaling Kawula Gusti, Pengakuan Inklusivitas dalam Sufisme Jawa

    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Penciptaan Manusia

    Logika Penciptaan Manusia dari Tanah: Bumi adalah Saudara “Kita” yang Seharusnya Dijaga dan Dirawat

    Mimi Monalisa

    Aku, Mama, dan Mimi Monalisa

    Romantika Asmara

    Romantika Asmara dalam Al-Qur’an: Jalan Hidup dan Menjaga Fitrah

    Binatang

    Animal Stories From The Qur’an: Menyelami Bagaimana Al-Qur’an Merayakan Biodiversitas Binatang

    Ujung Sajadah

    Tangis di Ujung Sajadah

    Surga

    Menyingkap Lemahnya Hadis-hadis Seksualitas tentang Kenikmatan Surga

    Surga

    Surga dalam Logika Mubadalah

    Kenikmatan Surga

    Kenikmatan Surga adalah Azwāj Muṭahharah

    Surga Perempuan

    Di mana Tempat Perempuan Ketika di Surga?

    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
  • Tokoh
    • All
    • Profil
    Kebudayaan

    Pidato Kebudayaan dalam Ulang Tahun Fahmina Institute Ke 25

    Fazlur Rahman

    Fazlur Rahman: Memahami Spirit Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Al-Qur’an

    Idulfitri

    Khutbah Idulfitri: Mulai Kehidupan Baru di Bulan Syawal

    Sa'adah

    Sa’adah: Sosok Pendamping Korban Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak  

    Tahun Baru 2025

    Do’a Tahun Baru 2025

    Umi Nyai Sintho' Nabilah Asrori

    Umi Nyai Sintho’ Nabilah Asrori : Ulama Perempuan yang Mengajar Santri Sepuh

    Rabi'ah Al-'Adawiyah

    Sufi Perempuan: Rabi’ah Al-‘Adawiyah

    Ning Imaz

    Ning Imaz Fatimatuz Zahra: Ulama Perempuan Muda Berdakwah Melalui Medsos

    Siti Hanifah Soehaimi

    Siti Hanifah Soehaimi: Penyelamat Foto Perobekan Bendera Belanda di Hotel Yamato yang Sempat Hilang

  • Monumen
  • Zawiyah
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
    Natal

    Makna Natal Perspektif Mubadalah: Feminis Maria Serta Makna Reproduksi dan Ketubuhan

    Kekerasan di Kampus

    IMM Ciputat Dorong Peran Mahasiswa Perkuat Sistem Pelaporan Kekerasan di Kampus

    Kekerasan di Kampus

    Peringati Hari Ibu: PSIPP ITB Ahmad Dahlan dan Gen Z Perkuat Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender di Kampus

    KUPI yang

    KUPI Jadi Ruang Konsolidasi Para Ulama Perempuan

    gerakan peradaban

    Peran Ulama Perempuan KUPI dalam Membangun Gerakan Peradaban

    Kemiskinan Perempuan

    KUPI Dorong Peran Ulama Perempuan Merespons Kemiskinan Struktural dan Krisis Lingkungan

    Kekerasan Seksual

    Forum Halaqah Kubra KUPI Bahas Kekerasan Seksual, KDRT, dan KBGO terhadap Perempuan

    Gender KUPI

    Julia Suryakusuma Apresiasi Peran KUPI dalam Mendorong Islam Berkeadilan Gender

    sikap ambivalen

    Julia Suryakusuma Soroti Ancaman Kekerasan Seksual dan Sikap Ambivalen terhadap Feminisme

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Taubat Ekologis

    Saatnya Taubat Ekologis dan Kembalikan Sakralitas Alam

    Perempuan Disabilitas

    Kasus Gowa dan Rapuhnya Perlindungan bagi Perempuan Disabilitas

    Era Scroll

    Hidup di Era Scroll: Masihkah Kita Memiliki Fokus Utuh?

    Ikan Asin

    Mengubah Limbah Ikan Asin Menjadi Pakan Mandiri

    Parenting Anxiety

    Parenting Anxiety: Ketika Mengasuh Anak Berada di Bayang-bayang Parenting Goals

    Perempuan Disabilitas Berlapis

    Diskriminasi Berlapis Perempuan Disabilitas di Negara yang Belum Inklusif

    Agus Buntung

    Menulis Terminologi “Agus Buntung” Di Media Online, Inklusikah? 

    Tambang Ilegal

    Tambang Ilegal: Kejahatan Ekologi yang Menghancurkan Alam dan Keselamatan Rakyat

    Manunggaling Kawula Gusti

    Manunggaling Kawula Gusti, Pengakuan Inklusivitas dalam Sufisme Jawa

    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Penciptaan Manusia

    Logika Penciptaan Manusia dari Tanah: Bumi adalah Saudara “Kita” yang Seharusnya Dijaga dan Dirawat

    Mimi Monalisa

    Aku, Mama, dan Mimi Monalisa

    Romantika Asmara

    Romantika Asmara dalam Al-Qur’an: Jalan Hidup dan Menjaga Fitrah

    Binatang

    Animal Stories From The Qur’an: Menyelami Bagaimana Al-Qur’an Merayakan Biodiversitas Binatang

    Ujung Sajadah

    Tangis di Ujung Sajadah

    Surga

    Menyingkap Lemahnya Hadis-hadis Seksualitas tentang Kenikmatan Surga

    Surga

    Surga dalam Logika Mubadalah

    Kenikmatan Surga

    Kenikmatan Surga adalah Azwāj Muṭahharah

    Surga Perempuan

    Di mana Tempat Perempuan Ketika di Surga?

    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
  • Tokoh
    • All
    • Profil
    Kebudayaan

    Pidato Kebudayaan dalam Ulang Tahun Fahmina Institute Ke 25

    Fazlur Rahman

    Fazlur Rahman: Memahami Spirit Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Al-Qur’an

    Idulfitri

    Khutbah Idulfitri: Mulai Kehidupan Baru di Bulan Syawal

    Sa'adah

    Sa’adah: Sosok Pendamping Korban Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak  

    Tahun Baru 2025

    Do’a Tahun Baru 2025

    Umi Nyai Sintho' Nabilah Asrori

    Umi Nyai Sintho’ Nabilah Asrori : Ulama Perempuan yang Mengajar Santri Sepuh

    Rabi'ah Al-'Adawiyah

    Sufi Perempuan: Rabi’ah Al-‘Adawiyah

    Ning Imaz

    Ning Imaz Fatimatuz Zahra: Ulama Perempuan Muda Berdakwah Melalui Medsos

    Siti Hanifah Soehaimi

    Siti Hanifah Soehaimi: Penyelamat Foto Perobekan Bendera Belanda di Hotel Yamato yang Sempat Hilang

  • Monumen
  • Zawiyah
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Dewi Suhita, Ratu Majapahit : Sosok di Balik Tegarnya Karakter Alina Suhita

Ketenangan Dewi Suhita dalam menghadapi kericuhan Perang Peregreg, menjadi motivasi utama Alina Suhita dalam menjalani kehidupan rumah tangganya dengan Gus Biru.

Siti Nisrofah Siti Nisrofah
2 Juni 2023
in Pernak-pernik
0
Dewi Suhita

Dewi Suhita

3.8k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Akhir-akhir ini dunia perfilman masih ramai dengan cerita “Hati Suhita” yang diperankan oleh Nadya Arina (Alina Suhita), Omar Daniel (Gus Biru), dan Anggika Bolsterli (Ratna Rengganis). Para artis berhasil membawakan cerita dengan apik hingga memainkan emosi penonton. Pantas saja, film ini berhasil menduduki rating di level 9,5. Suksesnya film “Hati Suhita” tidak lepas dari peran Ning Khilma Anis selaku penulis Novel “Hati Suhita.”

Film yang diangkat dari cerita novel hampir tidak pernah gagal menarik perhatian penonton. Hebatnya lagi novel karya Ning Khilma Anis ini mencapai angka penjualan yang spektakuler, yaitu 90.000 exemplar. Angka yang sangat fantastis. Dalam wawancaranya, Ning Khilma mengungkapkan bahwa sastra dapat menembus berbagai kalangan, sehingga pesan yang penulis harapkan dapat tersampaikan secara lebih mudah.

Banyak adegan menarik dalam film tersebut, namun ada satu bagian yang mengingatkan saya terhadap kisah perjuangan seorang ratu terakhir dari kerajaan besar Majapahit. Alina Suhita mengatakan bahwa nama yang kakeknya berikan itu mengandung harapan besar, agar cucunya tumbuh menjadi perempuan yang kuat dan hebat seperti Ratu Dewi Suhita.

Kisah Ratu Suhita dari Kerajaan Majapahit

Seperti biasa, literatur tentang perjalanan hidup tokoh perempuan hebat zaman lampau sangat langka. Banyak sejarawan yang mengatakan bahwa kisah atau biografi Ratu Dewi Suhita dari Majapahit masih menjadi misteri. Namun semua sepakat, bahwa Ratu Suhita adalah ratu terakhir pada kepemimpinan Majapahit.

Saking misterinya, siapa orang tua Ratu Dewi Suhita memiliki banyak versi pendapat. Ada yang mengatakan bahwa Ratu Suhita adalah anak dari Wikramawardhana dan Kusumawardhani (Putri Raja Hayam Wuruk dengan istri sahnya). Pendapat lain mengatakan bahwa Ratu Suhita adalah putri Wikramawardhana dengan istri selirnya yaitu Bhre Daha (putri dari Bhre Wirabhumi).

Pada saat itu, kondisi Majapahit sedang tidak baik-baik saja. Karena adanya perselisahan antara Wikramawardhana dan Bhre Wirabhumi semenjak wafatnya Raja Hayam Wuruk. Keduanya merasa lebih pantas untuk melanjutkan kepemimpinan Raja Hayam Wuruk. Akibatnya, terjadilah Perang Paregreg dengan tokoh utamanya Wikramawardhana dan Bhre Wirabhumi.

Terlepas dari keruwetan silsilah keluarga utama Raja Hayam Wuruk, estafet kepemimpinan terus berjalan walaupun ditempuh dengan jalur kekerasan. Dampak dari Perang Paregreg terus dirasakan sampai ke anak cucu Wikramawardhana dan Bhre Wirabhumi. Hingga masa kepemimpinan Ratu Suhita pada tahun 1429 kondisi mulai membaik dan mereda.

Ratu Suhita Memimpin Majapahit

Bersama suaminya Ratnapangkaja, Ratu Suhita memimpin Majapahit dengan cukup baik. Mereka berdua memimpin majapahit cukup lama. Selama kepemimpinannya, Ratu Suhita menghidupkan kembal kearifan lokal yang sempat terabaikan selama masa ricuh Perang Paregreg.

Seorang sejarawan mengatakan bahwa pemerintahan Ratu Suhita tertandai dengan berkuasanya kembali anasir-anasir Indonesia (Nusantara). Mengingat Majapahit adalah kerajaan Hindu-Budha maka Ratu Suhita mendirikan berbagai tempat pemujaan di lereng-lereng gunung dan bangunan candi tersusun seperti punden berundak. Peninggalan tersebut masih ada hingga sekarang seperti di lereng Gunung Penanggungan, Gunung Lawu, dan sebagainya.

Ratu Suhita wafat pada pada tahun 1447 menyusul suaminya yang meninggal dunia lebih awal tepat 10 tahun sebelumnya. Lantaran pasangan ini tidak dikaruniai anak maka kepemimpinan mereka serahkan kepada adik Ratu Suhita yang bernama Kertawijaya.

Alina Suhita, peran utama dalam film “Hati Suhita” menganggap bahwa kuatnya Ratu Suhita dalam mengatasi kondisi ricuh Majapahit karena Perang Paregreg memotivasi diri dia untuk tetap berdiri tegak dalam medan perangnya. Yaitu bahtera rumah tangganya dengan Gus Biru yang berdasarkan atas perjodohan.

Falsafah Jawa “Mikul Dhuwur Mendem Jero”

Alina Suhita begitu menjunjung tinggi falsafah Jawa Mikul Dhuwur Mendem Jeru yang mengandung makna bahwa sebagai anak memiliki kewajiban untuk mengangkat tinggi derajat orang tua, dan menutup rapat aib keluarga. Suasana seperti itulah yang tergambarkan Alina Suhita dalam menjalani kehidupan pernikahannya.

Nyatanya, falsafah jawa tersebut masih sangat relevan untuk kita pakai hingga saat ini. Meyakini bahwa sifat tanah adalah menetralkan, maka masalah yang kita kubur (mendem jero) mengandung harapan agar segera menemui titik terang, dan kembali bersifat netral seperti asalnya.

Jika Ratu Suhita Majapahit menyusun candi-candi sebagai tempat pemujaan untuk menenangkan sekaligus meneguhkan keyakinan pada Tuhannya, maka Alina Suhita menyusun keyakinan bahwa pernikahannya dengan Gus Birru adalah amanah yang harus ia pertahankan.

Film “Hati Suhita” mengandung makna yang cukup besar terhadap kepemimpinan dan kemampuan perempuan dalam mengelola emosi. Narasi indah yang Alina Suhita ucapkan sekaligus sebagai penutup film ini sangat dalam maknanya. Yaitu “Mushaf di tanganku, suami di pangkuanku, Pesantren Al-Anwar di pikiranku, orang tua di hatiku, dan benih Gus Birru ada di rahimku”. Ini membuktikan bahwa, kesabaran dan keikhlasan memiliki buah yang begitu manis. []

Tags: Dewi SuhitaFilm Hati SuhitaKerajaan NusantaraKhilma AnisRatu Majapahit
Siti Nisrofah

Siti Nisrofah

Hanya orang biasa :')

Terkait Posts

Perjodohan
Personal

Perjodohan dalam Novel: Memotret Kisah, Menyemai Ibrah

13 November 2024
Tips Menulis Ala Khilma Anis
Personal

Bernuansa Islami, Begini Tips Menulis Ala Ning Khilma Anis

5 April 2024
Kepemimpinan Perempuan
Film

Alina Suhita dan Jiwa Kepemimpinan Perempuan

23 Juni 2023
Khilma Anis
Pernak-pernik

Khilma Anis Menggagas Dakwah melalui Novel dan Film “Hati Suhita”

18 Juni 2023
Kisah Hati Suhita
Film

Kisah Hati Suhita dalam Perspektif Perempuan

14 Juni 2023
Putri Dwarawati
Pernak-pernik

Menelusuri Pengaruh Putri Dwarawati dalam Penyebaran Islam di Jawa

13 Juni 2023

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Manunggaling Kawula Gusti

    Manunggaling Kawula Gusti, Pengakuan Inklusivitas dalam Sufisme Jawa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sulitnya Ruang Aman Bagi Perempuan Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tambang Ilegal: Kejahatan Ekologi yang Menghancurkan Alam dan Keselamatan Rakyat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diskriminasi Berlapis Perempuan Disabilitas di Negara yang Belum Inklusif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hidup di Era Scroll: Masihkah Kita Memiliki Fokus Utuh?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Saatnya Taubat Ekologis dan Kembalikan Sakralitas Alam
  • Kasus Gowa dan Rapuhnya Perlindungan bagi Perempuan Disabilitas
  • Hidup di Era Scroll: Masihkah Kita Memiliki Fokus Utuh?
  • Mengubah Limbah Ikan Asin Menjadi Pakan Mandiri
  • Parenting Anxiety: Ketika Mengasuh Anak Berada di Bayang-bayang Parenting Goals

Komentar Terbaru

  • honyroom pada Apakah Benar Nabi Muhammad Menikahi Aisyah Umur 6 Tahun?
  • Laura Khan pada Kemiskinan yang Berwajah Perempuan dan Pentingnya Menolak Kepemimpinan Maskulin
  • http://igenplan.ru/forum/user/100422/ pada Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan
  • Margaret1395 pada Saatnya Taubat Ekologis dan Kembalikan Sakralitas Alam
  • tkslot pada Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2025 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Account
  • Home
  • Khazanah
  • Kirim Tulisan
  • Kolom Buya Husein
  • Kontributor
  • Monumen
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Rujukan
  • Tentang Mubadalah
  • Zawiyah
  • Login
  • Sign Up

© 2025 MUBADALAH.ID