Selasa, 30 Desember 2025
  • Login
  • Register
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
    Laras Faizati

    Kritik Laras Faizati Menjadi Suara Etika Kepedulian Perempuan

    Natal

    Makna Natal Perspektif Mubadalah: Feminis Maria Serta Makna Reproduksi dan Ketubuhan

    Kekerasan di Kampus

    IMM Ciputat Dorong Peran Mahasiswa Perkuat Sistem Pelaporan Kekerasan di Kampus

    Kekerasan di Kampus

    Peringati Hari Ibu: PSIPP ITB Ahmad Dahlan dan Gen Z Perkuat Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender di Kampus

    KUPI yang

    KUPI Jadi Ruang Konsolidasi Para Ulama Perempuan

    gerakan peradaban

    Peran Ulama Perempuan KUPI dalam Membangun Gerakan Peradaban

    Kemiskinan Perempuan

    KUPI Dorong Peran Ulama Perempuan Merespons Kemiskinan Struktural dan Krisis Lingkungan

    Kekerasan Seksual

    Forum Halaqah Kubra KUPI Bahas Kekerasan Seksual, KDRT, dan KBGO terhadap Perempuan

    Gender KUPI

    Julia Suryakusuma Apresiasi Peran KUPI dalam Mendorong Islam Berkeadilan Gender

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Tahun Baru

    Apa yang Baru dari Tahun Baru?

    Wanita Mahal

    Memahami Konsep “Wanita Mahal” yang Sering Disalah Pahami

    Femisida

    Bahaya Femisida dan Kekerasan terhadap Perempuan dalam Relasi Pacaran

    Gen Z

    Gen Z, Kebijakan Negara, dan Perjuangan Menjaga Bumi

    Media Sosial

    Mengapa Radikalisme Mudah Menyebar di Media Sosial?

    Monogami

    Perselingkuhan, Kuasa, dan Mengapa Monogami Pernah Diperjuangkan

    Tunanetra

    Aksesibilitas Braille: Hak Dasar Tunanetra yang Masih Diabaikan

    Poligami

    Sesat Logika Insanul Fahmi tentang Poligami

    fashion show penyandang disabilitas

    Harmoni Inklusif: Membuka Ruang Fashion Show bagi Penyandang Disabilitas

    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Penciptaan Manusia

    Logika Penciptaan Manusia dari Tanah: Bumi adalah Saudara “Kita” yang Seharusnya Dijaga dan Dirawat

    Mimi Monalisa

    Aku, Mama, dan Mimi Monalisa

    Romantika Asmara

    Romantika Asmara dalam Al-Qur’an: Jalan Hidup dan Menjaga Fitrah

    Binatang

    Animal Stories From The Qur’an: Menyelami Bagaimana Al-Qur’an Merayakan Biodiversitas Binatang

    Ujung Sajadah

    Tangis di Ujung Sajadah

    Surga

    Menyingkap Lemahnya Hadis-hadis Seksualitas tentang Kenikmatan Surga

    Surga

    Surga dalam Logika Mubadalah

    Kenikmatan Surga

    Kenikmatan Surga adalah Azwāj Muṭahharah

    Surga Perempuan

    Di mana Tempat Perempuan Ketika di Surga?

    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
  • Tokoh
    • All
    • Profil
    Kebudayaan

    Pidato Kebudayaan dalam Ulang Tahun Fahmina Institute Ke 25

    Fazlur Rahman

    Fazlur Rahman: Memahami Spirit Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Al-Qur’an

    Idulfitri

    Khutbah Idulfitri: Mulai Kehidupan Baru di Bulan Syawal

    Sa'adah

    Sa’adah: Sosok Pendamping Korban Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak  

    Tahun Baru 2025

    Do’a Tahun Baru 2025

    Umi Nyai Sintho' Nabilah Asrori

    Umi Nyai Sintho’ Nabilah Asrori : Ulama Perempuan yang Mengajar Santri Sepuh

    Rabi'ah Al-'Adawiyah

    Sufi Perempuan: Rabi’ah Al-‘Adawiyah

    Ning Imaz

    Ning Imaz Fatimatuz Zahra: Ulama Perempuan Muda Berdakwah Melalui Medsos

    Siti Hanifah Soehaimi

    Siti Hanifah Soehaimi: Penyelamat Foto Perobekan Bendera Belanda di Hotel Yamato yang Sempat Hilang

  • Monumen
  • Zawiyah
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
    Laras Faizati

    Kritik Laras Faizati Menjadi Suara Etika Kepedulian Perempuan

    Natal

    Makna Natal Perspektif Mubadalah: Feminis Maria Serta Makna Reproduksi dan Ketubuhan

    Kekerasan di Kampus

    IMM Ciputat Dorong Peran Mahasiswa Perkuat Sistem Pelaporan Kekerasan di Kampus

    Kekerasan di Kampus

    Peringati Hari Ibu: PSIPP ITB Ahmad Dahlan dan Gen Z Perkuat Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender di Kampus

    KUPI yang

    KUPI Jadi Ruang Konsolidasi Para Ulama Perempuan

    gerakan peradaban

    Peran Ulama Perempuan KUPI dalam Membangun Gerakan Peradaban

    Kemiskinan Perempuan

    KUPI Dorong Peran Ulama Perempuan Merespons Kemiskinan Struktural dan Krisis Lingkungan

    Kekerasan Seksual

    Forum Halaqah Kubra KUPI Bahas Kekerasan Seksual, KDRT, dan KBGO terhadap Perempuan

    Gender KUPI

    Julia Suryakusuma Apresiasi Peran KUPI dalam Mendorong Islam Berkeadilan Gender

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Tahun Baru

    Apa yang Baru dari Tahun Baru?

    Wanita Mahal

    Memahami Konsep “Wanita Mahal” yang Sering Disalah Pahami

    Femisida

    Bahaya Femisida dan Kekerasan terhadap Perempuan dalam Relasi Pacaran

    Gen Z

    Gen Z, Kebijakan Negara, dan Perjuangan Menjaga Bumi

    Media Sosial

    Mengapa Radikalisme Mudah Menyebar di Media Sosial?

    Monogami

    Perselingkuhan, Kuasa, dan Mengapa Monogami Pernah Diperjuangkan

    Tunanetra

    Aksesibilitas Braille: Hak Dasar Tunanetra yang Masih Diabaikan

    Poligami

    Sesat Logika Insanul Fahmi tentang Poligami

    fashion show penyandang disabilitas

    Harmoni Inklusif: Membuka Ruang Fashion Show bagi Penyandang Disabilitas

    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Penciptaan Manusia

    Logika Penciptaan Manusia dari Tanah: Bumi adalah Saudara “Kita” yang Seharusnya Dijaga dan Dirawat

    Mimi Monalisa

    Aku, Mama, dan Mimi Monalisa

    Romantika Asmara

    Romantika Asmara dalam Al-Qur’an: Jalan Hidup dan Menjaga Fitrah

    Binatang

    Animal Stories From The Qur’an: Menyelami Bagaimana Al-Qur’an Merayakan Biodiversitas Binatang

    Ujung Sajadah

    Tangis di Ujung Sajadah

    Surga

    Menyingkap Lemahnya Hadis-hadis Seksualitas tentang Kenikmatan Surga

    Surga

    Surga dalam Logika Mubadalah

    Kenikmatan Surga

    Kenikmatan Surga adalah Azwāj Muṭahharah

    Surga Perempuan

    Di mana Tempat Perempuan Ketika di Surga?

    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
  • Tokoh
    • All
    • Profil
    Kebudayaan

    Pidato Kebudayaan dalam Ulang Tahun Fahmina Institute Ke 25

    Fazlur Rahman

    Fazlur Rahman: Memahami Spirit Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Al-Qur’an

    Idulfitri

    Khutbah Idulfitri: Mulai Kehidupan Baru di Bulan Syawal

    Sa'adah

    Sa’adah: Sosok Pendamping Korban Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak  

    Tahun Baru 2025

    Do’a Tahun Baru 2025

    Umi Nyai Sintho' Nabilah Asrori

    Umi Nyai Sintho’ Nabilah Asrori : Ulama Perempuan yang Mengajar Santri Sepuh

    Rabi'ah Al-'Adawiyah

    Sufi Perempuan: Rabi’ah Al-‘Adawiyah

    Ning Imaz

    Ning Imaz Fatimatuz Zahra: Ulama Perempuan Muda Berdakwah Melalui Medsos

    Siti Hanifah Soehaimi

    Siti Hanifah Soehaimi: Penyelamat Foto Perobekan Bendera Belanda di Hotel Yamato yang Sempat Hilang

  • Monumen
  • Zawiyah
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Featured

Fatimah Binti al Aqra’: Kaligrafer Ulung, Sekretaris Istana, dan Perawi Hadis

Keindahan tulisan tangan Fatimah binti al Aqra’ tidak hanya memiliki nilai estetis, tetapi juga memiliki status resmi dan prestisius.

qoriatusshufiyah qoriatusshufiyah
16 Mei 2025
in Featured, Figur
0
Fatimah Binti al Aqra'

Fatimah Binti al Aqra'

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Fatimah binti al Hasan ibn Ali al Baghdadi al ‘Attar, yang terkenal sebagai Bint al Aqra’, adalah seorang penulis dan kaligrafer ulung pada abad kelima Hijriah (abad ke-11 Masehi). Tidak banyak sumber yang memuat informasi tentang Fatimah binti al Aqra’ secara detail.

Kendati demikian, namanya banyak tersebut di beberapa literatur biografi. Seperti al Muntazham fi Tarikh al Muluk wa al Umam karya Ibn al Jauzi (w. 597 H). Mu’jam al Udaba’ Irsyad al Arib ila Ma’rifat al Adib karya Yaqut al Hamawi (w. 626 H). Al Kamil fi al Tarikh karya Ibn al Atsir (w. 630 H). Siyar A’lam al Nubala karya al Dzahabi (w. 748 H). Al Bidayah wa al Nihayah karya Ibn Katsir (w. 774 H), dan lain sebagainya.

Fatimah binti al Aqra’ terkenal dengan keindahan tulisannya. Hingga banyak orang yang mengagumi kualitas kaligrafinya. Ia mengikuti gaya penulisan Ibn al Bawwab (w. 413 H). Seorang kaligrafer Arab yang terkenal dengan inovasinya dalam menciptakan berbagai gaya dan teknik dalam seni kaligrafi, khususnya dalam gaya naskhi.

Alkisah dalam satu riwayat dari Abu Bakar Muhammad ibn ‘Abd al Baqi al Bazzar, bahwa Fatimah binti al Aqra’ pernah menulis surat kepada ‘Amid al Mulk al Kunduri. Dia adalah Seorang Kepala Menteri Kesultanan Seljuk. Bahkan ia sendiri yang mengantarkan suratnya langsung dengan berjalan menyusuri wilayah pegunungan. Karena perjuangan dan kegigihannya itu, ‘Amid al Mulk al Kunduri memberinya upah sebanyak seribu dinar.

Menjadi Sekretaris Istana

Keindahan tulisan tangan Fatimah binti al Aqra’ tidak hanya memiliki nilai estetis. Tetapi juga memiliki status resmi dan prestisius. Oleh sebab itu, ia mendapat kepercayaan dan menjadi andalan pihak kekhalifahan untuk menjadi sekretaris istana. Di antara tugas penting yang pernah ia lakukan ialah menulis surat perjanjian damai kepada penguasa Romawi atas nama kekhalifahan Abbasiyah.

Tulisan Fatimah binti al Aqra’ juga menjadi perumpamaan sebuah keindahan hingga tersalin banyak orang pada masa itu. Adapun salinan surat Fatimah binti al Aqra’ yang Yaqut al Hamawi sebutkan di dalam Mu’jam al Udaba’ Irsyad al Arib ila Ma’rifat al Adib, adalah sebagai berikut.

Hamba perempuan sang penulis, dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Aku beriman hanya kepada Allah. Aku tunduk kepada keagungan Majelis Tinggi yang adil, didukung, memperoleh kemenangan, ditolong, mulia, berbahagia, kokoh, penolong, agung, luhur, dan berpangkat.

Semoga Allah memuliakan penolong-penolongnya, melipatgandakan kekuatannya sepanjang zaman, dan menjadikan segala urusan tunduk pada kehendaknya. Menjadikan harapan para pemohon tertuju kepada pemberiannya, dan para pencari perlindungan datang ke pintunya.

Tak ada seorang pun melainkan mendapat limpahan kebaikannya, tak ada lisan melainkan mengucap syukur atas karunianya, dan tak ada harapan kecuali yang tertuju kepadanya. Semoga Allah mengaruniakan kepadanya dan keluarganya cita-cita yang tak dapat dijangkau oleh pandangan dan tak dapat dideskripsikan,

hingga panjinya berkibar sejauh perjalanan matahari

dan namanya yang luhur mengungguli cahaya bulan

hingga tanah seisinya dicap dengan segel kekuasaannya

dan perintahnya lebih tajam dari takdir itu sendiri.

Tulisan untuk Majelis Tinggi

Setelah itu, aku telah menulis dalam gulungan ini. Semoga Allah memanjangkan usia Majelis Tinggi dan meneguhkan kekuasaannya. Dengan gaya yang indah dan mengagumkan, sesuatu yang belum pernah didahului oleh para ahli terkemuka dalam bidang ini, baik dari kalangan laki-laki maupun perempuan.

Aku menampilkan keajaiban dari orang yang lemah, dan kesempurnaan dari orang yang kurang. Sebagaimana  Qabus bin Washmukir katakan: “Kadang-kadang seorang peminum merasa segar dari sumber air asin, dan suara ringkikan terdengar merdu meskipun berasal dari keledai.”

Aku mencatat dalam tulisan ini untuk Majelis Tinggi. Semoga Allah melipatgandakan kekuatannya sebagai pemimpin menuju jalan kebaikan, dan kekuasaannya sebagai penunjuk yang membimbing kepada kebenaran dan tujuan yang dikehendaki.

Aku tampilkan huruf-huruf dalam bentuk yang terpisah dan tersambung, yang tertutup dan terbuka, dalam bentuk terbaik dan paling indah. Ia tertata dengan rapi, seimbang dalam setiap bagiannya. Lentur dalam lengkungan dan sambungannya. Serasi antara bagian tengah dan ujungnya. Luarnya nampak tenang, namun bagian dalamnya bak debu yang kita hamburkan.

Surat untuk al Sayyid Fakhr al Kufah Abu al Husain

Jika aku ditugaskan untuk suatu kepentingan, maka akan ku penuhi melebihi segala rancangan dalam urusan ini, baik yang telah lama maupun yang terkini. Dengan itu, aku berharap mendapat perhatian baik berkat pujian dan perlindungannya.

Semoga Allah mendengar setiap doa yang dipanjatkan oleh sang penulis dan orang-orang yang bergantung kepadanya. Baik itu bayi dan anak-anak, orang mulia maupun biasa, lansia yang berdoa, serta budak yang setia, karena ia telah mengenali tempat pengabdian dan keahliannya. Semoga Allah tidak mencabut naungan rahmat-Nya darinya dan dari seluruh makhluk.

Berbagai anugerah bertubi-tubi datang kepadanya, melalui tangan seorang syekh yang mulia, al Sayyid Fakhr al Kufah Abu al Husain. Semoga Allah senantiasa mengukuhkannya. Ia telah menganugerahkan kepadaku sesuatu yang tidak dapat diungkapkan oleh lidah orang yang berucap, dan tak dapat ditunaikan oleh rasa syukur orang yang berterima kasih.

Jika ia berkenan memberikan perhatian sejenak terhadap pengabdian yang telah kupersembahkan dan berbuat baik karenanya meski hanya sekilas pandang, maka aku telah mencapai keberuntungan dan meraih harapan. Pandangannya yang luhur adalah saat di mana ia mengabulkan permohonanku dan menetapkanku di antara mereka yang dilimpahi kebaikan. Termasuk para sastrawan, para pengiring, pelayan, dan hamba. Semoga keagungan dan kehormatannya tetap lestari dengan kehendak Allah Ta’ala.

Hidup di Masa Beberapa Khalifah

Dalam surat di atas, Fatimah binti al Aqra’ menyebutkan nama al Sayyid Fakhr al Kufah Abu al Husain. Dia merupakan seorang menteri Dinasti Buwaihi. Kita ketahui bahwa Fakhr al Kufah menaruh perhatian terhadap sastra. Ia juga menulis sebuah buku tentang biografi para penyair, serta memiliki beberapa syair yang indah.

Ketika Fakhr al Kufah wafat, al Qaim bi Amrillah yang saat itu menjadi khalifah Abbasiyah mengeluarkan tanda tangan dalam sebuah dokumen resmi. Dokumen tersebut tertulis oleh sekretaris istana sebagai bentuk penghormatan. Yaqut al Hamawi menuliskan dalam catatan kaki biografi Fakhr al Kufah, bahwa sekretaris istana yang ia maksud adalah Fatimah binti al Aqra’.

Jika kita telusuri, masa hidup Bint al Aqra’ setidaknya mencakup pemerintahan beberapa khalifah Abbasiyah. Antara lain al Qadir Billah (991-1031 M / 381-422 H). Al Qaim bi Amrillah (1031-1075 M / 422-467 H), dan al Muqtadi bi Amrillah (1075-1094 M / 467-487 H), yang berpusat di Baghdad, Irak.

Pada masa itu, kekhalifahan Abbasiyah berada dalam situasi politik yang kompleks, dengan pengaruh besar dari Dinasti Buwaihi (di awal abad ke-11). Selain itu Dinasti Seljuk, yang mengendalikan urusan pemerintahan meskipun khalifah tetap menjadi simbol kekuasaan Islam.

Meriwayatkan Hadis

Selain keahliannya dalam bidang sastra dan kaligrafi, Fatimah binti al Aqra’ juga meriwayatkan hadis. Ia menjadi sumber riwayat bagi Abu al Qasim al Samarqandi, Qadhi al Maristan, Abd al Wahhab al Anmati, dan Abu Sa’d al Baghdadi. Satu-satunya riwayat yang tersebutkan Yaqut al Hamawi adalah sebagai berikut:

“Dari Abu al Barakat Abd al Wahhab ibn al Mubarak ibn Ahmad al Hafizh dengan bacaanku kepadanya. Dari Fatimah binti al Hasan ibn Ali al ‘Attar, dari Abu Umar Abd al Wahid ibn Muhammad ibn Abdillah ibn Mahdi al Farisi, dari Abu Abdillah al Husain ibn Ismail al Mahamili, dari Abu Hisyam al Rifa’i, dari Ibn Fudhail, dari al A’masy, dari Abd al Aziz ibn Rafi’, dari Tamim ibn Tharfah, dari ‘Ady ibn Hatim r.a., ia berkata, Rasulullah saw. bersabda:

 مَنْ حَلَفَ عَلَى يَمِيْنٍ فَرَأَى غَيْرَهَا خَيْرًا مِنْهَا فَلْيَأْتِ الَّذِيْ هُوَ خَيْرٌ وَلْيُكَفِّرْ عَنْ يَمِيْنِهِ

Barang siapa yang bersumpah dengan suatu sumpah, kemudian melihat sesuatu yang lebih baik darinya, maka hendaklah ia melakukan yang lebih baik dan membayar kafarat atas sumpahnya.”

Muslimah Teladan

Fatimah binti al Aqra’ merupakan representasi sosok perempuan muslimah yang berpendidikan dan ahli di bidangnya. Ia mencerminkan perempuan teladan yang mampu memberikan kemaslahatan di ruang publik. Dia mendedikasikan diri dalam mengabdi untuk negeri. Selain itu juga setia kepada perintah ‘makruf’ khalifah. Kepiawaiannya dalam menulis dan bersastra membawanya kepada kedudukan yang tinggi di istana kekhalifahan.

Meski demikian, aktivitasnya di lingkungan istana tidak melalaikan diri untuk tetap mempelajari ilmu agama dan meriwayatkan hadis. Bahkan ia menjadi sumber riwayat bagi beberapa ulama perawi yang lain. Sebagaimana telah saya sebutkan di atas.

Nama Fatimah binti al Aqra’ menjadi kebanggaan kekhalifahan Islam. Perempuan Irak itu meninggalkan jejak yang jelas dalam sejarah sastra Arab dan Islam. Ia wafat pada hari Rabu, 21 Muharram 480 H (1087 M) dan dimakamkan di Bab Abraz (Beybers), Baghdad, Irak. []

 

Tags: Fatimah Binti al Aqra'islamKaligrafiMufasirPeradaban Islamsastrawansejarahulama perempuan
qoriatusshufiyah

qoriatusshufiyah

Qoriatus Shufiyah, mahasantri Ma'had Aly Sa'iidusshiddiqiyah Jakarta. Ailurophilia tingkat dewa dan gemar bebersih.

Terkait Posts

Halaqah Kubra KUPI
Personal

Ada yang Tertinggal di Jogja: Sebuah Kenangan Halaqah Kubra KUPI

26 Desember 2025
Toleransi dalam Islam
Buku

Buku Toleransi dalam Islam: Membaca Ulang Makna Natal dalam Islam

26 Desember 2025
Keadilan Hakiki
Publik

Perspektif Keadilan Hakiki bagi Perempuan Hadirkan Islam yang Membebaskan

25 Desember 2025
Biologis Perempuan
Publik

Islam Memuliakan Kondisi Biologis dan Sosial Perempuan

24 Desember 2025
Ratu Saba'
Figur

Ratu Saba’ dan Seni Memimpin ala Perempuan

24 Desember 2025
Keadilan Hakiki
Publik

Keadilan Hakiki bagi Perempuan sebagai Jalan Dakwah Ulama Perempuan

23 Desember 2025

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Hari Ibu

    Tentang Hari Ibu, dan Pergulatan Batin Jalani Hari-hari Sebagai Ibu Bekerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perselingkuhan, Kuasa, dan Mengapa Monogami Pernah Diperjuangkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Radikalisme Mudah Menyebar di Media Sosial?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aksesibilitas Braille: Hak Dasar Tunanetra yang Masih Diabaikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membaca Nilai Asasi Agama dari Peringatan Haul Gus Dur dan Natal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Apa yang Baru dari Tahun Baru?
  • Memahami Konsep “Wanita Mahal” yang Sering Disalah Pahami
  • Bahaya Femisida dan Kekerasan terhadap Perempuan dalam Relasi Pacaran
  • Gen Z, Kebijakan Negara, dan Perjuangan Menjaga Bumi
  • Mengapa Radikalisme Mudah Menyebar di Media Sosial?

Komentar Terbaru

  • dul pada Mitokondria: Kerja Sunyi Perempuan yang Menghidupkan
  • Refleksi Hari Pahlawan: Tiga Rahim Penyangga Dunia pada Menolak Gelar Pahlawan: Catatan Hijroatul Maghfiroh atas Dosa Ekologis Soeharto
  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2025 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Account
  • Home
  • Khazanah
  • Kirim Tulisan
  • Kolom Buya Husein
  • Kontributor
  • Monumen
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Rujukan
  • Tentang Mubadalah
  • Zawiyah
  • Login
  • Sign Up

© 2025 MUBADALAH.ID