• Login
  • Register
Selasa, 8 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Fenomena Kerajaan “Baru” dan Mimpi Negeri Utopia

Zahra Amin Zahra Amin
23/01/2020
in Aktual
0
Negeri Utopia sebagaimana yang digambarkan Plato, menjadi mungkin jika kesalingan dalam berrelasi sosial terjalin dengan baik.

Negeri Utopia sebagaimana yang digambarkan Plato, menjadi mungkin jika kesalingan dalam berrelasi sosial terjalin dengan baik.

33
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Belum lama ini kita digemparkan dengan pemberitaan media, hadirnya Keraton Agung Sejagat (KAS) di Purworejo. Seorang pria paruh baya, dan seorang perempuan yang bukan suami istri mengaku sebagai raja dan ratu, yang meneruskan kemasyhuran legenda kerajaan Majapahit tempo dulu.

Selang tak berapa lama kemudian, muncul pula di Jawa bagian Barat, sebuah komunitas yang mengaku sebagai Sunda Empire State, yang sebenarnya tak beda jauh dengan pengakuan KAS. Yakni hasrat kekuasaan yang tak pernah terpuaskan, fanatisme berlebihan terhadap sesuatu yang berselubung penipuan, hingga klaim sepihak mendapatkan dukungan dunia internasional, seperti penyebutan Pentagon, keanggotaan dari 54 negara dan lain sebagainya.

Fenomena munculnya Negara baru tersebut, mengingatkan saya pada cerita tentang mimpi Negeri Utopia. Kisah ini diawali tahun 1516 ketika terbit buku berjudul Utopia karya Sir Thomas More, seorang filosof dan penulis Inggris. Buku yang masuk kategori karya fiksi dalam filsafat politik ini menggambarkan sebuah masyarakat pulau yang serba tertib dan teratur. Baik dalam kehidupan sosial, politik maupun agama, bebas dari berbagai kelemahan dan kekurangan.

Utopia merupakan sebuah sistem sosial politik yang sempurna, yang hanya ada dalam bayangan (khayalan) dan sulit atau tidak mungkin diwujudkan dalam sebuah kenyataan. Dikatakan sulit dan tidak mungkin, karena sesuatu itu hanya berada dalam angan-angan.

Misalnya seorang pemimpin negara, atau raja sebuah kerajaan, mempunyai cita-cita mewujudkan negara yang adil dan makmur. Namun itu tidaklah mudah jika dalam suatu negara terdapat pemimpin yang cenderung konservatif, artinya selalu menentang segala sesuatu yang tidak sesuai dengan harapan dan keinginanya, serta tidak siap atau tidak menerima dengan perubahan di sekitarnya.

Baca Juga:

Sejarah Ulama Perempuan yang Membisu dalam Bayang-bayang Kolonialisme Ekonomi

Kasih Sayang Seorang Ibu

Intoleransi di Sukabumi: Ketika Salib diturunkan, Masih Relevankah Nilai Pancasila?

Pengrusakan Retret Pelajar Kristen di Sukabumi, Sisakan Trauma Mendalam bagi Anak-anak

More, dalam Utopia menulis, di pulau impian itu “tidak ada kepemilikan pribadi, barang-barang tersedia di toko dan orang tinggal meminta apa yang mereka butuhkan. Juga tidak ada rumah yang pintunya dikunci, di mana penghuninya dirotasi setiap sepuluh tahun sekali”.

Sementara Plato, dalam karya masterpiecenya Republic, menulis bahwa utopia adalah sebuah bentuk masyarakat yang indah, yang dicirikan oleh kesetaraan dan perilaku warga yang damai. Dalam masyarakat ini, musuh sosial (the evil of society), seperti kemiskinan dan kelaparan tidak akan ada lagi.

Meski dalam Islam kita mengenal istilah “Baldatun Thoyyibatun Wa Rabbun Ghaffur”, namun implementasi untuk menjadi sebuah negara yang adil dan makmur itu tidak semata-mata tunduk pada aturan yang telah disepakati.

Tetapi bagaimana relasi vertikal hubungan dengan Tuhan (tauhid), menjadi basis untuk menjalankan relasi yang adil dengan sesama manusia dan alam sekitar. Lebih jauh, menempatkan perempuan dalam posisi yang mulia, memberi ruang, kesempatan dan mendengarkan suaranya sebagai bagian dari terwujudnya negeri impian.

Sehingga apapun penamaannya, KAS, Sunda Empire State, atau Negeri Utopia, menjadi kritik terhadap pemangku kebijakan, karena terdapat ketidakpuasan kelompok tertentu atas aturan negara yang sudah berjalan selama ini.

Jika dilakukan pembiaran maka ini akan menjadi bola liar dan menimbulkan keresahan di masyarakat. Apalagi jika sudah berkedok penipuan, dengan menghimpun dana yang tidak sedikit dari masyarakat.

Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia sudah final, dan memang demikian adanya, maka seluruh elemen masyarakat harus menghormati dan mendukung upaya penyelenggara pemerintahan untuk berupaya mewujudkan negara yang adil, makmur, dan sejahtera, sebagaimana yang telah dicita-citakan para pendiri bangsa ini.

Sehingga negeri utopia menjadi mungkin, meski tanpa hadirnya KAS, Sunda Empire State dan sebagainya. Tinggal bagaimana kita menjalankan relasi yang adil dan setara, antara pemimpin dan orang yang dipimpin, dengan prinsip kesalingan di dalam relasi sosial.

Artinya, pemimpin yang sudah bekerja dengan baik, beri apresiasi yang layak ia terima. Sementara bagi yang belum, atau dianggap tak becus mengurus, maka memberikan teguran, kritik serta saran yang membangun menjadi sangat penting.

Keduanya tetap dalam koridor kesalingan untuk kebaikan bersama. Sebagaimana reff lirik lagu Selamat Hari Raya Idul Fitri karya Ismail Marzuki, yang sangat saya sukai di bagian akhirnya. “Selamat para pemimpin rakyatnya makmur terjamin”.[]

Zahra Amin

Zahra Amin

Zahra Amin Perempuan penyuka senja, penikmat kopi, pembaca buku, dan menggemari sastra, isu perempuan serta keluarga. Kini, bekerja di Media Mubadalah dan tinggal di Indramayu.

Terkait Posts

Marzuki Wahid

Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan

6 Juli 2025
Sejarah Ulama Perempuan

Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan: Samia Kotele Usung Penelitian Relasional, Bukan Ekstraktif

6 Juli 2025
Samia

Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

6 Juli 2025
Ulama Perempuan

Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial

6 Juli 2025
Sejarah Ulama Perempuan ISIF

ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

5 Juli 2025
kekerasan seksual terhadap anak

Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak

18 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Sejarah Ulama Perempuan

    Mencari Nyai dalam Pusaran Sejarah: Catatan dari Halaqah Nasional “Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • From Zero to Hero Syndrome: Menemani dari Nol, Bertahan atau Tinggalkan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jangan Hanya Menuntut Hak, Tunaikan Juga Kewajiban antara Orang Tua dan Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Relasi Saling Kasih Sayang Hubungan Orang Tua dan Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Sejarah Ulama Perempuan yang Membisu dalam Bayang-bayang Kolonialisme Ekonomi
  • Kasih Sayang Seorang Ibu
  • Intoleransi di Sukabumi: Ketika Salib diturunkan, Masih Relevankah Nilai Pancasila?
  • Pengrusakan Retret Pelajar Kristen di Sukabumi, Sisakan Trauma Mendalam bagi Anak-anak
  • From Zero to Hero Syndrome: Menemani dari Nol, Bertahan atau Tinggalkan?

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID