• Login
  • Register
Rabu, 21 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Galau di Masa Muda? Yuk, Atasi dengan 6 Langkah Law of Attraction!

Dalam penjelasannya, Pak Fahruddin menegaskan pentingnya membangun vibrasi positif dalam diri kita

Ade Rosi Siti Zakiah Ade Rosi Siti Zakiah
15/12/2024
in Personal
0
Galau di Masa Muda

Galau di Masa Muda

895
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Hmm, anak muda, kalian sering galau? Siapa sih yang enggak? Apalagi di masa-masa belajar, lulus sekolah, atau setelah lulus kuliah, di mana pilihan hidup terasa seperti teka-teki yang sulit terpecahkan. Mau ngelanjutin studi, nyari pekerjaan, atau mungkin nyari passion baru? Semua itu sering kali bikin kita bingung dan stres.

Maka, penting bagi kita untuk menyadari bahwa perasaan galau ini bukan hal sepele. Jika kita biarkan, kebingungan ini bisa berujung pada stres berkepanjangan dan kehilangan motivasi. Dengan memahami dan mengelola perasaan ini, kita bisa menghindari dampak negatifnya dan melangkah lebih percaya diri menuju masa depan yang cerah.

Galau Dapat Berdampak Serius

Sering kali kita mendengar kata ‘galau’, baik dari musik, media sosial, maupun percakapan sehari-hari. Perasaan ini muncul ketika kita merasa gelisah, sedih, atau bingung, dan hampir semua orang, terutama remaja yang mencari jati diri, pasti pernah mengalaminya.

Biasanya, mereka menghadapi tekanan dari berbagai sumber, seperti akademik, lingkungan, dan media sosial, yang membuat perasaan galau semakin meningkat. Jika tidak mengelola tekanan ini dengan baik, kegalauan bisa berujung pada masalah serius yang mengancam kesehatan mental. Bahkan mendorong mereka mengambil keputusan ekstrem hingga mengorbankan nyawa.

Berdasarkan laporan dari Into The Light Indonesia, sepanjang 2024 tercatat 826 kasus bunuh diri. Di antara penyebabnya, yaitu tekanan psikologis dari berbagai sumber, stigma sosial yang membuat keluarga korban enggan melapor, serta kesehatan mental yang buruk seperti depresi dan kecemasan.

Baca Juga:

Rahasia Tetap Berpikir Positif Setiap Hari, Meski Dunia Tak Bersahabat

Mengapa Waktu Berlalu Cepat dan Bagaimana Mengendalikannya?

Isu Perceraian Veve Zulfikar: Seberapa Besar Dampak Memiliki Pasangan NPD?

Stop Membandingkan, Mulai Menjalani: Life After Graduate

Banyak remaja yang kehilangan pegangan hidup akibat kurangnya pemahaman agama serta menghadapi masalah pribadi seperti putus cinta atau kegagalan akademik. Data menunjukkan bahwa angka kasus bunuh diri di kalangan remaja terus meningkat. Sehingga perlu adanya dukungan dan perhatian terhadap kesehatan mental mereka.

Dalam situasi sulit seperti ini, kita juga harus menemukan cara positif untuk menghadapinya. Dengan berpikir positif, kita dapat melihat setiap masalah dari perspektif yang lebih baik. Di mana pada gilirannya akan membawa keajaiban dan peluang baru dalam hidup.

Nah, artikel kali ini akan mencoba memberikan solusi menarik untuk mengatasi rasa galau itu! Yuk, kita bahas tentang Law of Attraction dan bagaimana enam langkah dari Pak Fahruddin Faiz dapat membantumu mengubah kegundahan menjadi peluang!

Enam Langkah Law of Attraction dari Pak Fahruddin Faiz

Dr. Fahruddin Faiz, M.Ag., adalah Dosen Aqidah Filsafat Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan aktif dalam Kajian Filsafat di Masjid Jenderal Soedirman Yogyakarta sejak 2013. Beliau, yang populer dengan pemikiran filsafat Islamnya, banyak digemari karena cara penyampaiannya yang mendalam dan mudah kita pahami. Selain itu terkenal luas di media sosial melalui MJS Channel.

Dengan latar belakang akademis yang kuat, beliau menggunakan pendekatan unik yang membuat filsafat lebih praktis dan mudah kita pahami. Dalam salah satu video, beliau membagikan enam langkah tentang Law of Attraction yang beliau susun dari berbagai sumber, yaitu:

Pertama, mintalah apa yang engkau inginkan. Dalam agama, meminta diwujudkan melalui do’a. Jika seseorang tidak berani meminta atau bermimpi, bagaimana ia bisa meraih impian yang lebih besar? Maka, mintalah apa pun yang engkau inginkan.

Kedua, percayalah bahwa apa yang engkau inginkan akan terjadi. Keyakinan adalah kunci. eyakinan adalah kunci utama. Seringkali kita berdoa setengah hati dan kurang yakin. Meskipun tampak sepele, hal ini ternyata cukup sulit dilakukan. Maka, mantapkan hati dan hindari pesimisme.

Ketiga, siapkan dirimu menerima kesuksesan. Salah satu tanda keyakinan bahwa doa akan terkabul adalah kesiapan. Maka, persiapkan diri, baik secara lahir maupun batin, untuk menerima anugerah tersebut. Ibarat sebuah wadah, jika kita ingin meminta air, pastikan kita menyiapkan mangkok atau ember yang cukup besar untuk menampungnya.

Semua Karena Cinta

Keempat, visualisasikan keberhasilanmu. Hidupkan dalam pikiran, imajinasi, dan batin kita seolah-olah doa itu sudah terkabul. Bayangkan keberhasilan kita dengan detail, rasakan kegembiraannya, dan biarkan visi itu memotivasi langkah-langkah kita menuju tujuan. Setiap detik visualisasi akan semakin mendekatkan kita pada kenyataan.

Kelima, bersyukurlah atas apa yang kita miliki saat ini. Orang yang menerima keadaan hari ini adalah mereka yang siap menerima anugerah selanjutnya. Jika kita tidak bisa menerima situasi saat ini, kita tidak akan memperoleh anugerah berikutnya. Maka, jadilah pribadi yang senantiasa bersyukur dan mengurangi keluhan.

Keenam, rencanakan dan usahakan langkah-langkah untuk mewujudkan keinginanmu. Orang yang fokus pada keinginannya tidak akan berdiam diri. Mereka akan mengambil langkah nyata untuk mewujudkan cita-cita dan siap menerima hasilnya.

Misalnya, ketika kita menanam pohon, kita akan merawatnya dengan penuh perhatian, memberi air dan cahaya yang cukup, agar pohon itu tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah yang diinginkan.

Begitu pula, jika kita mencintai Allah, kita tidak perlu diperingatkan setiap hari, tidak perlu diancam dengan neraka, atau diiming-imingi dengan surga. Cinta itu akan mendorong kita untuk melakukan segala aktivitas dan ibadah yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan semua itu akan terjadi secara otomatis.

Bangun Vibrasi Positif dan Temukan Harapan dalam Hidup

Dengan mengikuti enam langkah dalam Law of Attraction, yaitu: mintalah apa yang engkau inginkan, percayalah bahwa apa yang engkau inginkan akan terwujud, persiapkan dirimu untuk menerima apa yang engkau inginkan, visualisasikan, syukurilah kondisi saat ini, dan upayakan sejauh kemampuanmu untuk mewujudkan keinginanmu. Maka, Allah dan alam semesta akan mengubah keadaan dan mewujudkan keinginanmu.

Salah satu kunci dari langkah-langkah tersebut adalah membangun vibrasi positif. Beberapa contoh vibrasi positif yang perlu kita tanamkan dalam hidup kita adalah kegembiraan, cinta, kebahagiaan, keceriaan, apresiasi, dan rasa syukur. Getaran-getaran positif ini akan membawa dampak baik bagi kehidupan kita.

Namun, jika hidup terasa sumpek, mungkin kita sendiri yang menciptakan vibrasi negatif, seperti rasa marah, cemas, takut, atau kebencian. Perasaan-perasaan ini hanya akan menghambat kita, membuat hidup terasa lebih berat, dan menarik hal-hal yang tidak kita inginkan.

Dalam penjelasannya, Pak Fahruddin menegaskan pentingnya membangun vibrasi positif dalam diri kita. Saat ini, kita sering terjebak dalam vibrasi negatif, yang mungkin disebabkan oleh pikiran kita yang terfokus pada hal-hal negatif, atau bahkan karena terpengaruh oleh lingkungan sekitar yang penuh dengan negativitas.

Mari kita latihan untuk membersihkan pikiran-pikiran negatif tersebut. Allah menginginkan kehidupan kita penuh kebahagiaan, maka marilah kita hidup dengan bahagia. Caranya adalah dengan menghadirkan kebahagiaan itu dalam diri kita terlebih dahulu, dengan menunjukkan rasa syukur terhadap segala anugerah yang telah Allah berikan. Sikap syukur ini akan memunculkan energi positif dalam diri kita dan membawa dampak baik bagi kehidupan kita.

Hey Anak Muda, Jangan Galau Lagi!

Hemat penulis, berpikir positif dan membangun vibrasi positif sangat penting untuk menghadapi kegalauan dan tantangan hidup. Dengan mengikuti enam langkah dari Pak Fahruddin Faiz, Insya Allah kita bisa mengubah cara pandang dan menarik keajaiban.

Mari kita fokus pada hal-hal baik, bersyukur, dan berusaha mewujudkan impian dengan keyakinan. Sehingga hasilnya adalah terciptanya ruang untuk kebahagiaan dan kesuksesan.

IIngatlah, Allah selalu mendengarkan doa kita dan ingin memberikan yang terbaik untuk kita. Allah memberikan sesuai dengan prasangka hamba-Nya. Sebagaimana dalam sebuah hadis qudsi riwayat Abu Hurairah r.a., dari Nabi Saw:

…..يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى : أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي

”Sesungguhnya Allah berfirman, “Aku menurut prasangka hamba-Ku..” (HR. Bukhari dan Muslim)

Jadi, yuk, hadapi setiap kesulitan dengan sikap positif! Dengan begitu, kita akan menemukan kekuatan dalam diri untuk melewati rintangan dan meraih impian dengan penuh keyakinan. []

Tags: Fahrudin FaizFilsafat CintagalauKesehatan MentalMasa MudaSelf Love
Ade Rosi Siti Zakiah

Ade Rosi Siti Zakiah

Mahasiswi Magister Studi Islam, Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Saat ini, sedang mengabdi di Pondok Pesantren Imam Ad-Damanhuri, Kota Malang.

Terkait Posts

Berpikir Positif

Rahasia Tetap Berpikir Positif Setiap Hari, Meski Dunia Tak Bersahabat

21 Mei 2025
Puser Bumi

Ulama Perempuan sebagai Puser Bumi

21 Mei 2025
Bangga Punya Ulama Perempuan

Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

20 Mei 2025
Aeshnina Azzahra Aqila

Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

20 Mei 2025
Inspirational Porn

Stop Inspirational Porn kepada Disabilitas!

19 Mei 2025
Kehamilan Tak Diinginkan

Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

18 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rahasia Tetap Berpikir Positif Setiap Hari, Meski Dunia Tak Bersahabat
  • KB dalam Hadits
  • Ulama Perempuan sebagai Puser Bumi
  • Menyusui Anak dalam Pandangan Islam
  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version