Rabu, 3 September 2025
  • Login
  • Register
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
    Keselamatan Bangsa

    Jaringan KUPI Akan Gelar Doa Bersama dan Maklumat Ulama Perempuan Indonesia

    Deligitimasi Otoritas

    Agama, Rakyat, dan Proses Delegitimasi Otoritas

    Nyai Badriyah

    Nyai Badriyah Fayumi: Gus Dur Selalu Letakkan Kemanusiaan di Atas Politik

    Mahfud MD

    Mahfud MD Ungkap Masalah Utama Bangsa, Beberkan Cara Gus Dur Tangani Krisis dan Demo

    Bersaudara dengan Alam

    GUSDURian Ajak Manusia Kembali Bersaudara dengan Alam

    Perguruan Tinggi

    GUSDURian dan 31 Rektor se-Indonesia Dorong Perguruan Tinggi Desain Kampus Ramah Lingkungan

    PSN PAPUA

    GUSDURian Desak Supremasi Sipil dan Hentikan PSN Bermasalah di Papua

    Perkawinan Anak

    Ribuan Perkawinan Anak Masih Terjadi, KUPI Dorong Regulasi dan Peran Ulama Perempuan Diperkuat

    Kapolri Mundur

    Gagal Bertanggung Jawab atas Kekerasan Aparat Terhadap Demonstran, GUSDURian Desak Kapolri Mundur

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Demo dan Kemerdekaan

    Demo dan Kemerdekaan: Luka di Balik 80 Tahun Kemerdekaan

    Affan Kurniawan

    Affan Kurniawan dan Ketidakadilan yang Kasat Mata

    Gusdurian

    Gusdurian di Mata Seorang Warga Muhammadiyah

    Tragedi Ojek Online

    Sudah Ditindas, Masih Dilindas Pula: Tragedi Ojek Online sebagai Cerminan Kegagalan Negara dalam Mewujudkan Keadilan Sosial

    The Power Of Emak-emak

    The Power of Emak-emak Demokrasi: Hidup Perempuan yang Melawan!

    Demokrasi yang

    Di Tengah Krisis Demokrasi dan Kemarahan Rakyat, Apa yang Harus Kita Lakukan?

    Kisah Getir Ojol

    Kisah Getir Ojol, Affan, dan Kemanusiaan yang Tertinggal

    Pendidikan Inklusi di Indonesia

    Menghidupkan Kembali Gagasan Piaget dan Vygotsky dalam Pendidikan Inklusi di Indonesia

    Ketimpangan Gaji Guru

    Ketimpangan Gaji Guru dan Tunjangan DPR, Realitas Negara Penguasa

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Teori Peradaban Ibnu Khaldun

    Membaca Indonesia melalui Lensa al-‘Umrān: Teori Peradaban Ibnu Khaldun dan Relevansinya Hari Ini

    Janin dari

    Tahapan Pertumbuhan Janin: Dari Mudghah hingga Khalqan Akhar

    Pertumbuhan

    Memahami Proses Pertumbuhan Janin dalam Al-Qur’an

    Perubahan Ibu hamil

    4 Perubahan Fisik dan Psikis yang Dialami Ibu Hamil

    Maulid Nabi

    Maulid Nabi dan Solidaritas Perempuan Lintas Dimensi

    Kekurangan Gizi

    6 Risiko Kekurangan Gizi Pada Masa Kehamilan

    Gizi bayi

    Ketika Kekurangan Gizi pada Ibu Hamil dapat Mengancam Kehidupan Ibu dan Bayi

    gizi

    Empat Sehat Lima Sempurna: Kunci Asupan Gizi Ibu Hamil

    Gizi

    Menjaga Kesehatan Ibu dan Janin melalui Asupan Gizi yang Tepat

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
    Keselamatan Bangsa

    Jaringan KUPI Akan Gelar Doa Bersama dan Maklumat Ulama Perempuan Indonesia

    Deligitimasi Otoritas

    Agama, Rakyat, dan Proses Delegitimasi Otoritas

    Nyai Badriyah

    Nyai Badriyah Fayumi: Gus Dur Selalu Letakkan Kemanusiaan di Atas Politik

    Mahfud MD

    Mahfud MD Ungkap Masalah Utama Bangsa, Beberkan Cara Gus Dur Tangani Krisis dan Demo

    Bersaudara dengan Alam

    GUSDURian Ajak Manusia Kembali Bersaudara dengan Alam

    Perguruan Tinggi

    GUSDURian dan 31 Rektor se-Indonesia Dorong Perguruan Tinggi Desain Kampus Ramah Lingkungan

    PSN PAPUA

    GUSDURian Desak Supremasi Sipil dan Hentikan PSN Bermasalah di Papua

    Perkawinan Anak

    Ribuan Perkawinan Anak Masih Terjadi, KUPI Dorong Regulasi dan Peran Ulama Perempuan Diperkuat

    Kapolri Mundur

    Gagal Bertanggung Jawab atas Kekerasan Aparat Terhadap Demonstran, GUSDURian Desak Kapolri Mundur

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Demo dan Kemerdekaan

    Demo dan Kemerdekaan: Luka di Balik 80 Tahun Kemerdekaan

    Affan Kurniawan

    Affan Kurniawan dan Ketidakadilan yang Kasat Mata

    Gusdurian

    Gusdurian di Mata Seorang Warga Muhammadiyah

    Tragedi Ojek Online

    Sudah Ditindas, Masih Dilindas Pula: Tragedi Ojek Online sebagai Cerminan Kegagalan Negara dalam Mewujudkan Keadilan Sosial

    The Power Of Emak-emak

    The Power of Emak-emak Demokrasi: Hidup Perempuan yang Melawan!

    Demokrasi yang

    Di Tengah Krisis Demokrasi dan Kemarahan Rakyat, Apa yang Harus Kita Lakukan?

    Kisah Getir Ojol

    Kisah Getir Ojol, Affan, dan Kemanusiaan yang Tertinggal

    Pendidikan Inklusi di Indonesia

    Menghidupkan Kembali Gagasan Piaget dan Vygotsky dalam Pendidikan Inklusi di Indonesia

    Ketimpangan Gaji Guru

    Ketimpangan Gaji Guru dan Tunjangan DPR, Realitas Negara Penguasa

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Teori Peradaban Ibnu Khaldun

    Membaca Indonesia melalui Lensa al-‘Umrān: Teori Peradaban Ibnu Khaldun dan Relevansinya Hari Ini

    Janin dari

    Tahapan Pertumbuhan Janin: Dari Mudghah hingga Khalqan Akhar

    Pertumbuhan

    Memahami Proses Pertumbuhan Janin dalam Al-Qur’an

    Perubahan Ibu hamil

    4 Perubahan Fisik dan Psikis yang Dialami Ibu Hamil

    Maulid Nabi

    Maulid Nabi dan Solidaritas Perempuan Lintas Dimensi

    Kekurangan Gizi

    6 Risiko Kekurangan Gizi Pada Masa Kehamilan

    Gizi bayi

    Ketika Kekurangan Gizi pada Ibu Hamil dapat Mengancam Kehidupan Ibu dan Bayi

    gizi

    Empat Sehat Lima Sempurna: Kunci Asupan Gizi Ibu Hamil

    Gizi

    Menjaga Kesehatan Ibu dan Janin melalui Asupan Gizi yang Tepat

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Iblis: “Aku Pahlawan Terkutuk, Inni Syahid Mal’un”

Taufiq mengkhayal tentang Iblis. Raja para setan itu tiba-tiba gundah-gulana bukan kepalang. Hatinya dicekam oleh rasa bersalah dan sejuta dosa.

KH. Husein Muhammad KH. Husein Muhammad
15 Maret 2021
in Hikmah, Rekomendasi
0
Iblis

Iblis

178
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Kairo 1983. Musim semi yang melankoli mulai merekah. Taman-taman penuh bunga warna-warni menebarkan keharuman yang menggairahkan. Sore itu, di atas altar rerumputan hijau yang segar, aku menatap dengan penuh minat sekelompok perempuan-laki-laki muda tengah terlibat dalam perbincangan manis dan tawa riang yang renyah. Wajah-wajah mereka kadang merah merona, bercahaya, berbinar-binar. Ada pula tatapan-tatapan mata di antara mereka yang menembus jantung dan menciptakan deburan-deburan ombak di dada.

Di sudut lain tampak anak-anak kecil berlari-lari, berkejar-kejaran, ada yang terjatuh dan menangis, lalu berhenti, bangun dan berlari lagi, seperti tak ada luka. Langit biru yang jernih kemudian berangsur-angsur berubah menjadi temaram, dan memunculkan cahaya merah saga. Beberapa saat kemudian bulan segera bergerak perlahan menuju puncak langit.

Bila musim ini tiba, aku, sering pergi menyusuri pinggir sungai Nil, dan berharap bisa mendengarkan celoteh para penyair dan sastrawan yang biasa nongkrong di cafe-cafe disana. Aku tidak tahu apa yang mereka perbincangkan di sana. Tetapi aku melihat dari jauh saja, mereka tampak begitu asyik, penuh canda ria, kadang tergelak۔gelak.

Nah suatu hari aku melihat Taufiq el-Hakim dengan peci khasnya. Sastrawan terkemuka Mesir itu duduk sendiri sambil minum ‘qahwah’ (kopi). Ia tampak begitu asyik membaca buku-buku sastra, karya para penulis dan tokoh sastra dunia.

Kandidat Nobel sastra dari Mesir itu sendiri telah menulis begitu banyak karya sastra. Antara lain “Syahrazad’, “’Audah al-Ruh”, “Odipus”,  dan lain-lain. Ada karyanya yang menarik hatiku. Ia adalah “al-Syahid al-Mal’un” (pahlawan terkutuk) atau “al-Syaithan al-Mazhlum” (setan yang terzalimin).

Taufiq mengkhayal tentang Iblis. Raja para setan itu tiba-tiba gundah-gulana bukan kepalang. Hatinya dicekam oleh rasa bersalah dan sejuta dosa. Ia juga sudah tak tahan terus menerus dicaci-maki manusia dan menjadi kambing hitam. Ia selalu mendengar manusia mengutuknya setiap akan menghadap Tuhan, dan memohon perlindungan-Nya. “A’udzu Billah min as-Syaithan ar-Rajim”. “Ini gara۔gara setan iblis”, dan lain۔lain.

Setan Iblis betul-betul ingin taubat, kembali ke jalan yang benar. Ia ingin berhenti mengganggu, mengacaukan, menyesatkan dan menjerumuskan manusia. Ia ingin jadi saleh untuk selamanya, biar bumi jadi aman dan damai, tak ada lagi kebencian yang menyala-nyala antar manusia, tak ada lagi pedang yang bertarung dan bom-bom tak lagi diledakkan di mana-mana dan meratakan bumi manusia. Dan dengan begitu, dunia akan menjadi aman damai sentosa selama-lamanya.

Iblis berpikir lama. “Kepada siapakah gerangan aku harus mengkonsultasikan niatku ini”, “siapakah yang bisa aku ajak bicara dan memecahkan perasaanku ini”,  bisik hatinya.

“Aha!”, terial Iblis kemudian, sambil melonjak-lonjak gembira. Ia teringat Paus di Roma.  Semua orang katolik di seluruh dunia mengetahui bahkan meyakini bahwa Paus adalah Imam Agung, Pemimpin Spiritualitas teragung dan wakil Kristus. Iblis segera langsung menuju Vatikan di Roma,tempat di mana Paus bermukim, sekaligus sebagai kepala Pemerintahan Vatikan. Pintu diketuk. “Siapa?”, kata yang di dalam. “Aku, setan, iblis”.

Paus : haah? Silakan masuk.

Mau apa kau ke sini, Iblis?

Iblis : “Yang mulia. Aku sengaja datang kepadamu. Aku akan bertobat. Segala sesuatu tentu ada masa berakhirnya bukan?. Aku akan mengakhiri petualanganku menggoda, mengganggu dan menjerumuskan umat manusia ke neraka. Aku ingin menjadi makhluk Tuhan yang baik dan setia.”

Dada Paus bergetar, mendengar kata-kata Iblis itu. Ia gembira sekaligus bingung. Pikirannya melayang-layang entah ke mana. Bingung bukan kepalang.

Iblis melanjutkan: “Bukankah Kristus pernah mengatakan : “Tuhan Bapa di langit akan  sangat bergembira manakala ada hambanya yang bertaubat dari dosa-dosanya?”.

“Iya benar. Memang. Tuhan Maha Pengasih. Maha Penyayangۧ. Tapi, tapi. Wah, terus terang, aku  tidak bisa membantumu”, jawab Paus dengan suara terbata-bata. Ia sangat bingung harus menjawab apa.

Iblis paham, meski sangat kecewa. Lalu segera pamit dan pergi, sambil mengucapkan terima kasih atas penerimaannya yang santun.

Dengan mengepak-ngepakkan sayapnya, Iblis segera melesat meninggalkan pemimpin agama yang sangat dihormati jutaan orang di dunia itu. Langkah Iblis sudah bulat menuju Kairo, Mesir, untuk menemui seorang ulama besar dan pemimpin berjuta umat.

Ia berkantor di Universitas Al-Azhar, sebuah Universitas Islam kuno, terkemuka dan paling prestisius di dunia muslim. Ia disebut sebagai universitas tertua kedua sesudah Universitas Qairawan di Maroko, yang didirikan oleh seorang perempuan, Fatimah Al Fihri. Sementara Univ. Al-Azhar didirikan tahun 970 M oleh dinasti Fathimiyah, bermazhab Syiah. Nama Fatimah dan Al Azhar diambil dari nama putri Nabi Fatimah al-Zahra, istri Sayyidina Ali bin Abi Thalib.

Ya, inilah pusat pendidikan agama, tempat beribu ulama besar di dunia pernah menimba ilmu keislaman dan menjadi para pemimpin di negaranya masing-masing. Pemimpin tertinggi Universitas al Azhar  ini dipanggil “Al-Syeikh al-Akbar” (Grand Syeikh). Ini adalah jabatan tertinggi di sana yang pada masa awalnya setara dengan posisi Perdana Menteri dalam struktur pemerintahan di Mesir. Dalam sejumlah hal Grand Syeikh lebih dihormati dan ucapan-ucapannya lebih dipatuhi masyarakat daripada ucapan-ucapan Perdana Menteri sendiri.

Iblis melesat menuju bilangan Husein. Di sana ada masjid Husein. Konon di dalamnya dikubur kepala cucu Nabi bernama Husein bin Ali bin Abi Thalib yang terbunuh di Karbala, Irak itu. Di sebelah masjid itu ada kantor, tempat, kantor Syeikh Al Azhar memimpin universitas Islam tertua di dunia itu. Di seberang jalan ada masjid (Jami) al-Azhar. Masjid ini dibangun oleh Panglima Johar al-Siqli, tahun 970 M pada pemerintahan Mu’ iz Li Dinillah, dari dinasti Fatimiah.

Iblis datang ke sana untuk tujuan yang sama, minta fatwa agama tentang rencana pertobatannya. Di kantornya yang bersahaja itu, ia diterima dengan baik oleh al-Syeikh al-Akbar. Sesudah dipersilakan duduk di ruang kantornya, dialog pun terjadi:

“Ayyuha al Syeikh al-Muwaqqar”, (wahai maha guru yang terhormat), kata Iblis. “bukankah Tuhan mengatakan dalam kitab suci-Nya:

فسبح بحمدربك واستغفره . إنه كان توابا

“Fa Sabbih bi Hamdi Rabbika wa istaghfirhu. Innahu Kaana Tawwaba” (Sucikanlah dengan Memuji Tuhanmu dan bertobatlah. Sungguh Dia Maha Penerima pertobatan (hamba-hamba-Nya)?”. “Innallah Ghafurun Rahimun”.

“Ya benar, Tuhan memang Maha Pengampun dan Maha Penyayang kepada ciptaan-Nya. Dia menerima dengan terbuka siapa pun yang ingin bertaubat, kembali pada-Nya, kapan saja dan di mana saja ”, kata Syeikh dengan tenang.

“Kalau begitu, aku akan bertaubat. Bagaimana menurut anda, apakah Tuhan akan menerima taubatku?”.

Syeikh terperangah, kaget, merenung sambil mengurai-urai jenggot panjangnya yang kebanyakan sudah memutih itu. Pikirannya bergulat. “Oh, andaikata setan iblis bertobat dan jadi saleh, bagaimanakah kelak al-Qur’an harus dibaca. Berapa dan betapa banyak ayat-ayatnya yang akan hilang. Kitab suci ini jadi berantakan dan tidak lagi utuh. Ada-ada saja si Laknatullah ini”, kata hatinya.

إنك جئتنى فى امر لا قبل لى به.. وهذا شيئ فوق سلطتى.. وأعلى من مقدرتى. ليس لى يدى ما تطلب. ولست الجهة التى تتجه اليها فى هذا الشأن.

“Kamu datang kepadaku untuk satu hal yang tidak mampu aku lakukan. Ini sesuatu yang di luar profesiku, di luar kemampuanku, aku tidak bisa memenuhi permintaanmu dan aku bukan orang yang tepat untuk soal ini”.

الستم رؤسآء الدين يا ايها الشيخ العالم العلامة البحر الفهامة

“bukankah Anda pemimpin agama paling terkemuka di dunia, tuan Syeikh yang amat pandai?”, sergah Iblis.

“Ya, ya”, Syeikh menganggukkan kepalanya. Dengan berusaha bersikap tenang ia menjawab: “Niatmu sungguh baik. Tapi tugasku hanyalah mengibarkan panji-panji Islam (I’la Kalimah Islam), menyebarkan pengetahuan Islam kepada kaum muslimin dan menjaga kewibawaan institusi ini (al-Muhafazhah ‘ala Majd al-Azhar)”.

”Ok, Syeikh. Jika anda tidak bisa memberi jawaban, lalu aku harus bertanya kepada siapa lagi, ke mana?. Aku sungguh-sungguh ingin taubat”, desaknya.

Syeikh membisu. Iblis pamit tanpa bicara apa-apa. Ia sangat kecewa, tetapi juga tak mau menyerah. Niatnya sudah bulat untuk berubah menjadi baik dan berjanji tak akan lagi menjerumuskan manusia ke dalam dosa dan tak lagi jadi kambing hitam mereka yang kalah. Kalau Grand Syekh Azhar tidak bisa menjawab, maka tentu tak ada orang lain lagi yang bisa, pikir Iblis. Ia menganggap Grand Syeikh sama dengan Paus di Roma, pemimpin tertinggi umat Katolik itu. []

 

Tags: Hikmahhusein muhammadIbliskemanusiaanSastra Arabsastrawan
KH. Husein Muhammad

KH. Husein Muhammad

KH Husein Muhammad adalah kyai yang aktif memperjuangkan keadilan gender dalam perspektif Islam dan salah satu pengasuh PP Dar al Tauhid Arjawinangun Cirebon.

Terkait Posts

Nyai Badriyah
Aktual

Nyai Badriyah Fayumi: Gus Dur Selalu Letakkan Kemanusiaan di Atas Politik

3 September 2025
Affan Kurniawan
Personal

Affan Kurniawan dan Ketidakadilan yang Kasat Mata

2 September 2025
Gus Dur yang
Aktual

Saat Para Pemikir dan Tokoh Agama Bicara Warisan Besar Gus Dur, Membumikan Nilai Kemanusiaan

30 Agustus 2025
Pernikahan yang
Hikmah

Hikmah Pernikahan: Menjaga Nafsu, Memelihara Keturunan

22 Agustus 2025
Hakikat Merdeka
Hikmah

Kemuliaan Manusia dan Hakikat Merdeka dalam Surah Al-Isra Ayat 70

19 Agustus 2025
Humanisme Inklusif
Publik

Humanisme Inklusif : Sebuah Tawaran Untuk Kesetaraan

8 Agustus 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Beyond The Bar

    Membaca Drama Korea Beyond The Bar Episode 3 Melalui QS. Luqman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mahfud MD Ungkap Masalah Utama Bangsa, Beberkan Cara Gus Dur Tangani Krisis dan Demo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gusdurian di Mata Seorang Warga Muhammadiyah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Affan Kurniawan dan Ketidakadilan yang Kasat Mata

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • GUSDURian Desak Supremasi Sipil dan Hentikan PSN Bermasalah di Papua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Mengapa Perempuan Lebih Miskin Daripada Laki-laki?
  • Jaringan KUPI Akan Gelar Doa Bersama dan Maklumat Ulama Perempuan Indonesia
  • Agama, Rakyat, dan Proses Delegitimasi Otoritas
  • Nyai Badriyah Fayumi: Gus Dur Selalu Letakkan Kemanusiaan di Atas Politik
  • Membaca Drama Korea Beyond The Bar Episode 3 Melalui QS. Luqman

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2025 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2025 MUBADALAH.ID