• Login
  • Register
Minggu, 6 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Islam Mendukung Perempuan Berkarier di Ruang Publik

Gerakan KUPI mendakwahkan kerja sama laki-laki dan perempuan dalam ranah domestik dan publik sebagai ajaran kesalehan dalam Islam.

Redaksi Redaksi
24/12/2022
in Hikmah, Pernak-pernik
0
ruang publik

ruang publik

608
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Islam sesungguhnya mendukung perempuan berkarier di ruang publik. Oleh karenanya, keterlibatan laki-laki di ruang domestik juga menjadi niscaya dalam Islam.

Mubadalah.id – Banyak umat Islam yang masih memandang perempuan salihah adalah mereka yang hanya berdiam diri di rumah, melayani suami, dan mengerjakan segala pekerjaan rumah tangga.

Jika pun memilih aktif di ruang publik, perempuan masih dituntut menyelesaikan pekerjaan rumah tangga sebagai tanggung jawab utamanya.

Dalam Islam, pekerjaan rumah tangga atau pekerjaan publik adalah bagian dari kesalehan laki-laki sekaligus perempuan.

Islam sesungguhnya mendukung perempuan berkarier di ruang publik. Oleh karenanya, keterlibatan laki-laki di ruang domestik juga menjadi niscaya dalam Islam.

Baca Juga:

Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial

Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri

Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

Teladan Baik dari KUPI

Berawal dari Pesantren Kebon Jambu Cirebon pada tahun 2017, Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) telah bertransformasi menjadi gerakan kolektif yang menghimpun berbagai ratusan individu, lembaga, dan organisasi.

Gerakan ini mendakwahkan kerja sama laki-laki dan perempuan dalam ranah domestik dan publik sebagai ajaran kesalehan dalam Islam.

Bagi KUPI, kerja sama relasi ini mengakar pada visi Islam rahmat li al-‘alamin (anugerah bagi segenap manusia dan semesta) dan misi akhlak karimah (akhlak mulia).

Untuk membumikan ajaran kesalehan ini, KUPI tidak hanya berdakwah. Melainkan juga memperlihatkan teladan-teladan perempuan salihah yang sukses berkarier di publik, yang mendapatkan dukungan penuh dari suami mereka di ruang domestik.

Sebagai contoh, ada Nyai Hj. Badriyah Fayumi, Pengasuh Pesantren Mahasina di Bekasi, yang pernah menjadi anggota DPR RI, pernah menjabat sebagai Ketua Komisioner KPAI (2010-2014).

Sekarang menjabat Wakil Sekretaris MUI Pusat (2021-2026), salah satu Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) (2022-2027), dan Ketua Majelis KUPI (sejak 2017).

Ada Nyai Hj. Masriyah Amva, Pengasuh Pesantren Kebon Jambu Cirebon tempat perhelatan KUPI tahun 2017, yang mengasuh ribuan santri putra dan putri, yang juga diangkat menjadi Pengurus PBNU (2022-2027).

Ada Ibu Nyai Hj. Dr. Amrah Kasim, Pengasuh Pesantren Makassar dan Dosen UIN Alauddin Makassar, yang diangkat menjadi Anggota Majelis Masyayikh Pesantren Pusat oleh Kemenag RI (2021-2026).

Ada Dr. Ruhaini Dzuhayatin, akademisi UIN Yogyakarta, pernah duduk sebagai Ketua Komisi HAM Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Jeddah. Selain itu, ia juga berkarier sebagai Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden RI (2020-2024).

Contoh-contoh yang lainnya bisa kita akses di Kupipedia.id. Laman Kupipedia.id telah mempublikasikan lebih dari 100 tokoh ulama perempuan yang memiliki karier keulamaan, sosial, kultural, spiritual, lingkungan, ekonomi dan politik.

Contoh Inspirasi

Contoh-contoh ini telah menginspirasi banyak umat Islam, terutama dari pesantren, untuk mengamalkan prinsip kerja sama perempuan dan laki-laki. Baik di ruang publik atau ruang domestik, sebagai ajaran kesalehan dalam Islam. Bagi KUPI, perempuan salihah berkarier di publik adalah bagian dari teladan Islam.

Di antara yang terinspirasi yaitu Siti Latifah, seorang ibu rumah tangga di kampung Paluombo, Ledokombo, Jember. Pada awal perkawinan, ia dan suaminya masih mencontoh tradisi keluarganya.

Sebagai perempuan, ia memilih tinggal di dalam rumah untuk mengasuh anak dan melayani suami. Namun, melalui teladan baik KUPI, ia telah bertransformasi menjadi aktivis yang sukses mendirikan 11 sekolah komunitas “BokEbok” untuk para perempuan di kampungnya.*

*Sumber: tulisan Faqihuddin Abdul Kodir dalam buku Perempuan (Bukan) Makhluk Domestik.

Tags: BerkarierdukungislamperempuanpublikRuang
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Bekerja adalah bagian dari Ibadah

Bekerja itu Ibadah

5 Juli 2025
Bekerja

Jangan Malu Bekerja

5 Juli 2025
Bekerja dalam islam

Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

5 Juli 2025
Kholidin

Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

5 Juli 2025
Sekolah Tumbuh

Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh

4 Juli 2025
Oligarki

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

4 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Ulama Perempuan

    Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film Rahasia Rasa Kelindan Sejarah, Politik dan Kuliner Nusantara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan: Samia Kotele Usung Penelitian Relasional, Bukan Ekstraktif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan
  • Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan: Samia Kotele Usung Penelitian Relasional, Bukan Ekstraktif
  • Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia
  • Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial
  • Surat yang Kukirim pada Malam

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID