Mubadalahnews.com,- Jamiyah Tombo Ati menggelar Majelis Mubadalah ke-16 di Masjid al-Hikmah Den Haag, Belanda, Minggu, 17 Maret 2019. Majelis yang bertajuk menjaga komitmen perkawinan tersebut diikuti puluhan buruh migran Indonesia.
Penulis Buku Qira’ah Mubadalah, Kiai Faqihuddin Abdul Kodir mengatakan, untuk menjaga dan memperoleh keluarga sakinah dalam LDR (Long Distance Relationship, atau hubungan jarak jauh) ada banyak cara yang bisa dilakukan. Tetapi secara fondasi berkeluarga harus kuat terlebih dahulu.
“Ada banyak trik untuk memenuhi kebutuhan relasi LDR ini, perlu kursus khusus. Tetapi secara fondasi harus kuat dulu. Kita kan tahu ulama sufi. Mereka bisa lebih bahagia berhubungan dengan Allah SWT yang super duper LDR. Kuncinya kesiapan, tahu diri, lalu cari strategi,” kata Kiai Faqih melalui pesan tertulis yang diterima Mubadalahnews, Selasa, 19 Maret 2019.
Kemudian untuk memperkokoh perkawinan, Kiai Faqih menyampaikan, ada lima fondasi dalam keluarga dalam prinsip dan relasi mubadalah yang bisa dijalankan. Menurutnya, lima pilar berkeluarga, yaitu (Mi-Za-Ta-Mu-Mu). Pertama, mitsaqan ghalizan (ikatan yang kokoh, masing masing pasangan harus punya komitmen untuk menjaga ikatan pernikahan).
Lebih lanjut lagi, kedua, zawaj (memandang pasanganya sebagai partner yang saling bekerja sama). Ketiga, kata dia, taradhin (kerelaan masing-masing pasangan). Keempat, mu’asyarah bil ma’ruf (setiap pasangan saling berbuat baik), dan terakhir musyawarah (saling berembug dan berkomunikasi).
“Lima bensin relasi, yaitu waktu, hadiah, sentuhan, ngobrol, dan layanan. Hal itu sebagai fondasi dan strategi dalam menjalankan prinsip dan relasi mubadalah ketika LDR,” jelasnya.
Maka dari itu, Kiai Faqih mengingatkan dalam Majelis Mubadalah ke-16 tersebut, tantangan berkeluarga itu banyak sekali. Jika tidak ada fondasi yang mengikat kebersamaan, maka akan terkena tantangan sedikit saja, hal itu bisa oleng, bahkan karam. (RUL)