• Login
  • Register
Rabu, 21 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Kate Victoria Lim: Gadis Remaja yang Berjuang Menuntut Keadilan

KPAI menyebut bahwa sikap yang Kate tunjukkan hendaknya juga dimiliki oleh anak-anak lain sebagai sikap kolektif dalam membela bangsa dan negara nantinya

Muhammad Nasruddin Muhammad Nasruddin
09/09/2023
in Publik
0
Kate Victoria Lim

Kate Victoria Lim

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Beberapa hari yang lalu media sosial sedang santer membicarakan sosok Kate Victoria Lim. Gadis remaja ini ramai menjadi perbincangan netizen setelah keberaniannya menantang Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk berdebat soal pemidanaan ayahnya, Alvin Lim.

Pada Selasa (29/08/2023) Kate mendatangi Mabes Polri dengan membawa surat undangan debat terbuka. Sebelumnya, ayah Kate, Alvin Lim merupakan seorang pengacara (advokat) yang terjerat kasus pencemaran nama baik saat menjalankan tugas membela kliennya. Dalam pemaparannya, Kate mengatakan bahwa hal tersebut menyalahi aturan perundang-undangan. Menurutnya seorang advokat seharusnya memiliki hak imunitas saat menjalankan profesi.

Aksi gadis berusia 16 tahun yang viral di media sosial kemarin pun banyak memeroleh respons dari berbagai pihak. Beberapa tokoh seperti Guru Besar Hukum Universitas Pancasila (UP), Agus Surono mengatakan bahwa aksi tersebut hanyalah semacam gimmick. Sebuah drama yang melibatkan anak di bawah umur. Menurutnya kasus yang menimpa Alvin Lim hendaknya kembalikan saja ke pengadilan sebagaimana proses hukum yang berlaku.

Meskipun demikian, banyak respons positif netizen yang mendukung aksi Kate dalam memperjuangkan keadilan bagi ayahnya tersebut. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dalam hal ini mengambil posisi yang netral. Tetapi KPAI juga mengapresiasi keberanian Kate dalam menyuarakan kasus tersebut.

KPAI menyebut bahwa sikap yang Kate tunjukkan hendaknya juga dimiliki oleh anak-anak lain sebagai sikap kolektif dalam membela bangsa dan negara nantinya. KPAI juga berandai-andai jika sikap dan karakter Kate dapat mendapat bimbingan dan arahan yang baik, ia bisa menjadi kader pembela Hak Asasi Manusia kelak.

Baca Juga:

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

Mengirim Anak ke Barak Militer, Efektifkah?

Mengasuh dengan Kekerasan? Menimbang Ulang Ide Barak Militer untuk Anak Nakal

Soft Spoken: Menanamkan Nilai Tata Krama pada Anak Sedari Kecil

Perempuan Maskulin? Mengapa Tidak

Terlepas dari hal pro-kontra demikian, menurut hemat saya Kate berhak menjadi sosok inspiratif bagi kita, baik sebagai laki-laki maupun perempuan. Selama ini sikap keberanian, ketegasan, kemandirian dan segala hal yang bersifat maskulin cenderung hanya disematkan kepada laki-laki. Sedangkan perempuan hanya dianggap sebagai sosok dengan karakter feminin yang lemah lembut, penyayang, dan cenderung mengedepankan hati ketika membuat keputusan.

Padahal istilah maskulin-feminin hanya merupakan konstruksi sosial budaya masyarakat. Tentu pemahaman yang bias soal klasifikasi ini akan berdampak pada kondisi psikologis. Tidak hanya bagi perempuan, laki-laki pun juga demikian.

Betapa banyak laki-laki yang hanya karena ingin menunjukkan sisi maskulinitasnya malah membuat kerugian bagi lingkungan sekitar. Kasus klitih misalnya. Pun betapa banyak perempuan yang kerap mendapat stigma, stereotip, dan anggapan buruk hanya karena menyalahi karakter feminin yang berkembang di lingkungan sekitarnya.

Menyeimbangkan Sikap Maskulin-Feminin

Padahal laki-laki maupun perempuan patut memiliki sikap maskulin-feminin. Ina Salmah Febriani (2021) dalam artikelnya, “Keseimbangan Karakter Feminin Dan Maskulin dalam Mewujudkan Masyarakat Madani” menyebut bahwa dua karakter tersebut merupakan anugerah yang Tuhan bekalkan kepada manusia.

Ketika dua karakter ini memperoleh porsi yang seimbang dalam kehidupan sehari-hari maka segala bentu deskriminasi dalam masyarakat dapat kita hindarkan. Hal ini karena pemaknaan kembali terhadap perbedaan kodrati bukan lagi menjadi penghalang dalam memberikan kontribusi mewujudkan masyarakat madani.

Good Parenting Create Well-Being

Karakter dan sikap maskulin Kate yang pemberani dan tegas tidak lepas dari pola asuh keluarganya. Kate merupakan putri semata wayang dari pasangan Alvin Lim dan Shelly Antonio. Hanya saja ketika Kate masih kecil, orang tuanya bercerai. Pendiri sekaligus Ketua Pengurus LQ Indonesia Lawfirm ini kemudian menikah lagi dengan putri Phang Cin Tung dan Erliyah, yaitu Phioruci Pangkaraya.

Meskipun demikian Alvin Lim memberikan perhatian terbaik kepada putri semata wayangnya.Tak pelak jika Kate yang masih mengenyam pendidikan tingkat atas di SMA Harvest Christian School itu telah mengidolakan ayahnya. Dalam kanal video You Tube Quotient TV, Ayah Kate telah memberikan pendidikan hukum kepadanya sejak kecil atas permintaan Kate sendiri. Ia bercita-cita menjadi seorang advokat seperti ayahnya untuk membela hak-hak masyarakat bahkan dari berbagai latar belakang sekalipun.

Kate mengaku sering bersama ayahnya maupun pengurus LQ Indonesia Lawfirm ketika sedang menangani klien. Bahkan ayah Kate juga tidak segan untuk mengajaknya ke kantor kepolisian atau pengadilan untuk menyaksikan prosesi hukum secara langsung.

“Harta tertinggi saya adalah anak-nothing else matter. Karena itu pendidikan menjadi hal utama bagi Kate. Bukan hanya text book, tetapi juga melihat langsung dunia hukum secara langsung di lapangan,” Ujar Alvin mengutip dari surya.co (04/09/2023).

Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa kedekatan orang tua dengan anak pun turut memengaruhi kepribadian dan karakter si anak. Kedekatan ini akan membangun ikatan emosional yang kuat di antara keduanya. Dari hal tersebut akan tercipta hubungan yang positif dalam lingkup keluarga sehingga turut berdampak pada masa depan anak, tentu dengan sifat maskulin dan feminin yang seimbang. []

Tags: Kate Victoria LimMaskulin-Femininparenting
Muhammad Nasruddin

Muhammad Nasruddin

Alumni Akademi Mubadalah Muda '23. Dapat disapa melalui akun Instagram @muhnasruddin_

Terkait Posts

Peran Aisyiyah

Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan

20 Mei 2025
Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas

Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama

20 Mei 2025
Inses

Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

17 Mei 2025
Dialog Antar Agama

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

17 Mei 2025
Inses

Inses Bukan Aib Keluarga, Tapi Kejahatan yang Harus Diungkap

17 Mei 2025
Kashmir

Kashmir: Tanah yang Disengketakan, Perempuan yang Dilupakan

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version