• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Kemanusiaan Tertindas Seiring Konflik Israel-Hamas Memanas

Mari kita sama-sama berdoa untuk saudara-saudara muslim kita di Gaza. Semoga konflik Israel-Hamas segera berakhir, entah nanti siapa yang jadi pemenangnya

Laela Azka Laela Azka
17/10/2023
in Publik, Rekomendasi
0
Konflik Israel-Hamas

Konflik Israel-Hamas

2.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Akhir-akhir ini Dunia sedang di gemparkan dengan adanya konflik Israel-Hamas yang kembali memanas setelah terakhir kali terjadi pada tahun 2000 yang lalu. Akankah perang ini sebagai pemicu terjadinya Intifada ketiga?

Dalam bahasa Arab, Intifada berarti melepaskan diri atau bisa disebut dengan perlawanan. Intifada pertama (1987-1993) dan Intifada kedua (2000) telah menewaskan belasan ribu warga sipil Palestina di jalur Gaza. Perang ini seolah-olah mengesampingkan sisi kemanusiaan.

Awal Mula Berdirinya Hamas

Hamas merupakan organisasi politik-militer yang berdiri di Gaza pada tahun 1987 oleh Syeikh Ahmad Yassin dan Abdul Aziz Al-Rantisi. Selain sebagai organisasi politik-militer, Hamas mendapat label lain, seperti partai politik, pejuang kemerdekaan, bahkan kelompok teroris.

Eksistensi Hamas merujuk pada pemberontakan besar-besaran masyarakat Palestina kepada penjajahan Israel. Hamas menjadi aktor utama penyerangan Palestina terhadap Israel. Bentuknya berupa penculikan, penyandraan, penyerangan bersenjata hingga bom bunuh diri. Tercatat sudah ratusan bom bunuh diri yang Hamas lakukan hingga menewaskan ribuan nyawa manusia.

Hamas juga dilatar belakangi dari kelompok masyarakat Palestina yang tidak setuju dengan kebijakan Palestine Liberation Organisation (PLO) dan Fatah (Partai penguasa pemerintah di Palestina) yang mengakui kedaulatan dua negara yaitu Palestina dan Israel, yang disebut dengan Two-State Solution.

Baca Juga:

Egoisme dan Benih Kebencian Berbasis Agama

Kebaikan Yang Justru Membunuh Teman Disabilitas

Nelayan Perempuan Madleen, Greta Thunberg, dan Misi Kemanusiaan Palestina

Dokumen Abu Dhabi: Warisan Mulia Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Tayyeb Bagi Dunia

Hamas mengklaim satu-satunya solusi dari konflik Palestina-Israel adalah dengan mengusir seluruh rakyat Israel dan menjadikan Palestina sebagai negara. Bahkan, tujuan pendirian Hamas yang tercantum dalam piagam Hamas tahun 1987 adalah memerdekakan Palestina dan menjadikannya sebagai negara islam.

Perang di Negara Sendiri

Perbedaan ideologis antara Hamas dan Fatah ini memperparah keadaan yang ada. Dan semakin membuat penduduk Palestina menderita. Apalagi dengan kemenangan Hamas atas Fatah dalam Pemilu sehingga Hamas mengambil alih kekuasaan Palestina yang awalnya berada di bawah pemerintahan Fatah.

Kecemasan warga Palestina tidak hanya pada konflik yang terjadi dengan Israel. Namun, keadaan pemerintahan dan politik dalam negeri juga mengalami kekacauan. Keduanya (Fatah dan Hamas) akhirnya berperang di negaranya sendiri dan menewaskan korban hingga ratusan jiwa.

Hingga akhirnya Hamas berhasil menguasai Gaza. Tetapi hal ini justru memicu Israel kembali melakukan penyerangan terhadap Palestina dengan cara memblokade semua akses di jalur Gaza. Israel mengurangi pasokan air dan listrik ke sana. Hasilnya, warga Palestina di jalur Gaza semakin merana.

Penjara Terbuka dengan Ratusan Juta Orang di dalamnya

Sejak saat itu, Gaza mendapat julukan open-air prison atau penjara terbuka terbesar di Dunia. Karena, di dalamnya terdapat jutaan warga sipil yang terjebak di negaranya sendiri. Sebagai upaya pendudukan Israel atas Palestina, Israel membatasi pergerakan rakyat Palestina. Bahkan sering kali mereka ditahan dan mendapat kekerasan fisik.

Konflik antara Israel dan Hamas kian memanas sejak 2007 semenjak Palestina berada di bawah pimpinan Hamas yang berakhir pada penderitaan warga Palestina yang berada di jalur Gaza. Perang antara keduanya tak kunjung menemukan titik akhir tetapi telah menewaskan ribuan nyawa tak berdosa.

Bahkan sebagian besar korban yang tewas berasal dari anak-anak, perempuan juga orang tua. Banyak anak-anak yang mengalami trauma perang hingga membutuhkan bantuan psikososial untuk memperbaiki keadaan mereka.

Sebenarnya, apa yang sedang dibela mati-matian? Dan keadilan seperti apa yang harus ditegakkan?

Konflik yang Mengesampingkan Rasa Kemanusiaan

Jika perang ini terjadi karena kepentingan politik atau perebutan wilayah, seharusnya perlu lebih bijak dalam mempertimbangkan rasa kemanusiaan. Konflik yng berkepanjangan seperti ini hanya akan membuat banyak orang trauma. Mereka mengalami penderitaan puluhan tahun yang akan berakibat fatal.

Di mana letak wujud dari kewajiban pemerintah negara sebagai pelindung rakyatnya? Bahkan, PBB pun belum bisa mengakhiri konflik Israel-Hamas setelah puluhan tahun lamanya.

Seharusnya negara-negara penguasa Dunia juga harus melek dan ikut andil dalam penyelamatan golongan rentan yang terdampak perang di Palestina. Seperti anak-anak, Perempuan dan orang tua. Agar perang ini  benar-benar bisa menjadi upaya memerdekakan Palestina dan menyejahterakan rakyatnya, bukan hanya untuk kepentingan politik semata.

Mari kita sama-sama berdoa untuk saudara-saudara muslim kita di Gaza. Semoga konflik Israel-Hamas segera berakhir, entah nanti siapa yang jadi pemenangnya. Tetapi mereka harus segera mendapat perlindungan, rasa aman layaknya manusia.

Tags: GazakemanusiaanKonflik Israel-HamasPalestinaPerdamaianPolitik Dunia
Laela Azka

Laela Azka

Tidak suka membaca apalagi menulis. Tapi katanya hal baik itu harus "dipaksa, terbiasa, dan akhirnya bisa"

Terkait Posts

Tahun Hijriyah

Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat

4 Juli 2025
Rumah Tak

Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak

4 Juli 2025
Gerakan KUPI

Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

4 Juli 2025
Kritik Tambang

Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

4 Juli 2025
Isu Iklim

Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

3 Juli 2025
KB sebagai

Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama

3 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kritik Tambang

    Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh
  • Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat
  • Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer
  • Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak
  • Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID