• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Me-recall Momentum Hijrah Rasulullah melalui Lagu “Al-Hijratu”

Apresiasi pada penulis lagu “Al-Hijratu”, atas insiatifnya untuk tetap menyertakan tokoh perempuan di tengah banyaknya peminggiran peran perempuan dalam sejarah

Yulinar Aini Rahmah Yulinar Aini Rahmah
13/09/2023
in Hikmah
0
Hijrah Rasulullah

Hijrah Rasulullah

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pada akhir bulan Safar, beberapa kelompok muslim menjalankan ritual do’a tolak bala’ yang kita kenal dengan ritual Rebo Wekasan. Selain ritual tersebut, ada peringatan momen besar yang perlu kita ulas. Yaitu momen Hijrah Rasulullah dari Makkah ke Yatsrib.

Sedianya ulasan tentang Hijrah Rasulullah kita bahas saat menjelang pergantian tahun baru Islam. Yang demikian terjadi karena anggapan Hijrah Rasulullah merupakan tongggak awal penetapan tahun hijriyyah oleh Khalifah Umar bin Khattab. Namun sejarah mencatat bahwa peristiwa Hijrah Rasulullah justru terjadi pada akhir bulan Safar.

Baru-baru ini sedang trending lagu “Al-Hijratu” yang liriknya juga mengandung pesan damai. Selain iramanya yang mengalun syahdu, rima tiap baitnya yang saling tertaut. Lagu ini membantu kita me-recall bagaimana peristiwa Hijrah Rasulullah tersebut berlangsung.

Dalam bait pertama, lagu ini mendefinisikan term Hijrah. Hijrah adalah perjalanan yang menjadi petunjuk bagi kita. Nabi Muhammad SAW yang membawa Islam kepada kita sebagai agama. Di tengah pemakaian term “hijrah” dewasa ini yang merujuk pada komunitas tertentu. Lagu ini secara sederhana memberikan edukasi tentang term Hijrah dalam bingkai historiografi. Meski singkat, kronologi serta pelaku sejarah coba terhadirkan dalam lagu ini.

Peristiwa Hijrah Rasul

Masih teringat jelas dalam mata pelajaran Tarikh (Sejarah) yang pernah saya terima, peristiwa Hijrah Rasulullah merupakan salah satu dari banyak peristiwa dramatis yang dialami Rasulullah. Dalam Kitab Khulashoh Nurul Yaqin, kitab Sejarah sederhana untuk pembaca pemula (Sekolah Dasar), Abu Bakar As-Shiddiq dan Ali Bin Abi Thalib sebagai dua tokoh paling heroik yang diceritakan sebagaimana tertuang dalam lagu “Al-Hijratu”.

Baca Juga:

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

Tafsir Sakinah

Benarkah Feminisme di Indonesia Berasal dari Barat dan Bertentangan dengan Islam?

Perjalanan Hijrah Rasulullah merupakan petunjuk dari Allah untuk memulai rencana yang sudah Nabi bicarakan kepada Abu Bakar As-Shiddiq di siang hari, yang terjadi pada kisaran akhir bulan Safar. Rencana tersebut tereksekusi pada malam hari dengan agenda Rasulullah “melipir” bersama Abu Bakar As-Shiddiq dengan menjadikan Ali bin Abi Thalib sebagai “pengecoh” kaum musyrik yang sedang mengepung rumah Rasulullah.

Hal tersebut sebagaimana lirik:

رحل الصديق عن الدار # فی صحبة خير الأبرار

Abu Bakar As Shiddiq meninggalkan rumahnya # Menemani Manusia Terbaik (Rasullullah)

وعلي أصبح يفديه # وبسر القوم الأشرار

Dan Ali bin Abi Thalib menjadi penggantinya # Tanpa diketahui orang-orang kafir

Kisah Asma’ Binti Abu Bakr

Selain dua tokoh heroik tersebut, lagu ini juga memunculkan tokoh perempuan yaitu Asma’ binti Abu Bakr. Cukup menarik. Meski diletakkan di bagian ujung menjelang bagian akhir, penulis lagu cukup detil memperhatikan kronologis peristiwa Hijrah Rasulullah.

Dalam narasi sejarah, perjuangan Asma’ binti Abu Bakar dalam memberikan support berupa makanan selama Rasulullah dan ayahya, Abu Bakar As-Shiddiq bersembunyi di Gua Tsur diceritakan secara detail.

Maka apresiasi kepada penulis lagu “Al-Hijratu” atas insiatifnya untuk tetap menyertakan tokoh perempuan di tengah banyaknya peminggiran terhadap peran perempuan. Terlebih jika perempuan tersebut hanya berkontribusi pada urusan domestik.

Pesan damai juga tampak dalam lagu ini yang muncul di beberapa bagian. Pesan tersebut berupa do’a keamanan dan kedamaian untuk alam semesta (والگون يردد آمينا).

Lagu “Al-Hijratu”

Sebagai penutup, saya sertakan lirik utuh beserta arti lagu “Al-Hijratu”. Selamat mendendangkan.

الهجرة رحلة هادينا

Hijrah adalah perjalanan yang menjadi petunjuk bagi kita

حمل الإسلام لنا دينا

Rasulullah membawa Islam sebagai agama untuk kita

فسلام الله علی الهادی

Maka semoga keselamatan dari Allah tercurah atas Nabi Muhammad SAW Sang pembawa petunjuk

والگون يردد آمينا

Dan semesta senantiasa dalam kedamaian

رحل الصديق عن الدار

Abu Bakar As-Shiddiq meninggalkan rumahnya

فی صحبة خير الأبرار

Demi menemani Sang Manusia Terbaik

صلوات الله تبارکه

Semoga salawat dan keberkahan tercurah kepadanya

ملأ الدنيا بالأنوار

Yang telah mengisi dunia dengan cahaya

الله تگفل يحميه

Allah senantiasa menjaganya

وعلي أصبح يفديه

Dan Ali bin Abi Thalib menjadi penggantinya

وبسر القوم الأشرار

Tanpa diketahui orang-orang kafir

بنت الصديق توافيه

Binti Abu Bakar menepatinya. []

 

 

 

 

 

 

Tags: HijrahHijrah RasulullahislamLaguNabi Muhammad SAWSafarsejarah
Yulinar Aini Rahmah

Yulinar Aini Rahmah

Terkait Posts

Oligarki

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

4 Juli 2025
Islam Harus

Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

3 Juli 2025
Laki-laki dan Perempuan dalam fikih

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

3 Juli 2025
Perceraian untuk

Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

2 Juli 2025
Perceraian dalam

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

1 Juli 2025
Fikih Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

1 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kritik Tambang

    Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh
  • Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat
  • Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer
  • Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak
  • Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID