Mubadalah.id – Dr. Faqihuddin Abdul Kodir dalam bukunya Relasi Mubadalah Muslim dengan Umat Berbeda Agama menegaskan bahwa secara teologis hingga saat ini banyak umat Islam masih merasa kesulitan untuk membangun relasi yang Islami dengan orang-orang yang berbeda agama.
Padahal, jika kita merujuk pada sumber-sumber biografi Nabi Muhammad Saw, baik al-Qur’an, kitab-kitab hadits, maupun sirah (sejarah kehidupan beliau)—akan tampak jelas teladan akhlak Nabi dalam berinteraksi dengan mereka yang berbeda agama. Hal ini terlihat sejak masa kecil, remaja, dewasa, saat menerima wahyu, berdakwah, berhijrah ke Madinah, hingga akhir hayat beliau.
Secara garis besar, kehidupan Nabi Muhammad Saw. terbagi ke dalam dua fase utama: fase Makkah dan fase Madinah. Sebagian umat Islam beranggapan bahwa fase Makkah tidak lagi relevan, bahkan dianggap sudah dihapus oleh ajaran-ajaran pada fase Madinah.
Lebih jauh, ada yang menafsirkan fase Madinah sebagai dasar untuk memusuhi atau memerangi mereka yang berbeda agama. Padahal, dalam realitasnya, justru pada fase Madinah Nabi tetap membangun relasi sosial yang harmonis.
Beliau tetap dikenal sebagai al-Amin—sosok yang dipercaya, jujur, suka menolong, dan berakhlak mulia—kepada semua orang tanpa memandang latar belakang agama.
Riwayat-riwayat populer yang tercatat dalam hadits-hadits sahih menunjukkan hal tersebut. Dalam Shahih al-Bukhari (no. 1371) menjelaskan bahwa Nabi menerima pelayanan dari seorang yang berbeda agama.
Dalam riwayat lain, Nabi saling memberi hadiah (Shahih al-Bukhari no. 2650; Sunan Abu Dawud no. 4515), saling berkunjung memenuhi undangan makan (Musnad Ahmad no. 13403 dan 14068). Serta melakukan transaksi jual beli (Shahih al-Bukhari no. 2135).
Bahkan, menjelang akhir hayatnya, Nabi masih berutang dengan cara menggadaikan barangnya kepada seorang Yahudi (Shahih al-Bukhari no. 2593 dan 4507).
Semua riwayat ini menunjukkan bahwa relasi Nabi dengan umat yang berbeda agama bukan hanya sekadar hidup berdampingan. Tetapi juga dibangun di atas kepercayaan, saling menolong, dan penghormatan timbal balik. []