Mubadalah.id – Pada akhir Januari 2023 Narasi TV mengundang saya untuk terlibat sebagai kolaborator dalam projek kolaborasi Indonesia Butuh Anak Muda (IBAM): Seri Perempuan. IBAM merupakan program event yang dinisiasi oleh Narasi TV, dengan foundernya Najwa Shihab yang akrab kita sebut Mbak Nana. Ini adalah gerakan yang mengajak anak muda untuk lebih peduli pada isu-isu yang sedang berkembang di Indonesia.
Pada IBAM Seri Perempuan 2023 kali ini memilih 50 women influencer sebagai kolaborator untuk mengajak anak muda terutama perempuan, untuk lebih percaya diri, menyadari keberhargaan diri dan juga mencintai diri sendiri. Saya merupakan salah satu dari 50 perempuan yang terpilih dalam acara ini. Kami yang terpilih akan mengikuti rangkaian kegiatan yaitu workshop-workshop dan sesi aktivitas bersama yang membantu kami untuk lebih mengenali diri dan mengembangkan konten dengan fokus sesuai hastag yaitu #IndonesiButuhAnakMuda, #TerimaKasihDiri #EmbraceYourInnerBeauty.
IBAM Seri Perempuan memiliki rangkaian acara sejak Februari hingga Maret 2023. Workshop “Bertemu dan Berbagi” kami lakukan pada 4-5 Februari. Kampanye digital pada 8 Maret. Acara utama “Indonesia Butuh Anak Muda Seri Perempuan: Sadari Dirimu Berharga” pada 11 Maret, dan post-event pada 14 Maret 2023. Acara Bertemu dan Berbagi hari pertama difasilitasi oleh Samanta Elsener (psikolog) dan Dian Rishita Dewi (psikoterapis), yang membantu kami untuk memahami secara mendalam self-knowledge, self-acceptance dan self-care.
Berani Membuka Luka dan Trauma
Sesi workshop membuat kami semua berani membuka luka dan trauma pada diri sendiri. Sekaligus berterima kasih pada diri sendiri yang sudah berjuang selama ini. Dengan memahami diri lebih banyak dalam aspek psikologis, maka kita akan semakin dekat pada versi diri yang terbaik. Hal ini membuat saya mendapatkan energi positif yang besar untuk memulai dan menguatkan apa yang telah saya lakukan selama ini.
Mbak Nana dalam opening remarks dalam Bertemu dan Berbagi hari pertama menjelaskan bahwa perempuan membutuhkan tribe atau lingkaran perempuan yang saling menguatkan. Dia menyebutkan bahwa IBAM Seri Perempuan ini adalah “genk tribe” baginya, dan juga bagi kami semua yang terlibat. Dia menjelaskan bahwa sejak awal perempuan memiliki self-doubt atau keraguan pada diri sendiri dalam mencapai sesuatu, yang membuat perempuan tidak percaya diri.
Kami sebagai audiens mengamini hal ini. Bahkan sebagian dari kami menjelaskan bahwa ada rasa insecurity saat bergabung dalam acara tersebut. Saya juga merasakan hal sama, saya terkejut saat saya terpilih menjadi salah satu dari 50 women influencer yang IBAM undang. Saya tidak pernah menyebut diri sebagai influencer, namun ternyata apa yang saya tuliskan dan bagikan melalui sosial media, terutama Instagram, dapat mereka identifikasi sebagai influencing.
Mbak Nana menjelaskan melalui tulisan Linda Babcock dan Sara Laschever “Women Don’t Ask: Negotiation and the Gender Divide”, bahwa hanya 7% perempuan yang berani nego gaji di saat 57% laki-laki fresh graduate berani nego gaji. Hal ini menunjukkan kepercayaan diri dan penghargaan diri perempuan yang rendah akan kemampuannya. Mbak Nana juga mengalami hal ini saat pertama kali bekerja sebagai jurnalis. Dia tidak berani menegosiasikan jumlah gajinya dan merasa mendapatkan pekerjaan tersebut saja sudah merupakan hal yang besar.
Refleksi Pengalaman
Saya berefleksi melalui pengalaman saya sendiri. Seperti yang juga Linda jelaskan dalam bukunya, bahwa ada kesenjangan gender pada perempuan dan laki-laki untuk berani menegosiasikan gaji. Ajaran pada kita sejak kecil mengatakan bahwa laki-laki adalah pencari nafkah dalam keluarga dan perempuan yang mengerjakan pekerjaan domestik. Selain itu, ada sifat feminin yang melekat pada perempuan yaitu pasif, inferior, dan penurut. Perempuan yang dominan, aktif, superior dan berani akan dianggap “terlalu”.
Mbak Nana juga mengutip puisi dari Lucia Priandarini, “Perempuan selalu terlalu untuk mereka yang ketakutan melulu”. Perempuan yang tidak sesuai dengan sifat-sifat feminin dalam gender tradisional akan dianggap terlalu. Bahasa lainnya dianggap menyalahi kodrat dan berlebihan. Saya, dan mungkin banyak dari kita sebagai perempuan, masih menginternalisasi pemahaman bahwa “We can’t have it all”.
Mbak Nana pernah mendapat pertanyaan dalam suatu acara, dia lebih memilih menjadi ibu atau menjadi wanita karir. Dia menjelaskan bahwa dia sebagai perempuan tidak perlu untuk memilih. Karena dia memiliki multi peran sebagai perempuan. Menurutnya pertanyaan itu tidak akan diberikan kepada laki-laki. Namun perempuan akan terus-menerus berhadapan dengan pilihan menunjukkan peran gender perempuan yang terbatas.
Genk Tribe: Perempuan Saling Menguatkan
Perempuan membutuhkan genk tribe perempuan yang saling menguatkan dan saling mendukung untuk perubahan yang lebih besar. Saya berefleksi bahwa memang memiliki genk tribe yang saling mendukung, mengapresiasi dan membantu itu dapat membuat kita merasa aman dan berkembang. Jika kita belum memiliki, maka kita dapat membentuk yang baru. Kita bisa mengembangkan genk tribe yang ada untuk perubahan sosial.
“Nggak ada yang lebih kuat dari perempuan yang saling menguatkan”, kata Najwa Shihab
Genk tribe yang Mbak Nana maksud adalah sisterhood yang dapat saling berbagi, memvalidasi pengalaman-pengalaman kita sebagai perempuan tanpa penghakiman. Di mana perempuan dapat berkolaborasi dan belajar bersama. Di saat ada kasus-kasus perempuan yang menjatuhkan sesama perempuan, maka genk tribe dapat menjadi ruang aman bagi perempuan untuk mendefinisikan dan mempraktikkan sisterhood yang menguatkan.
Melalui IBAM Seri Perempuan ini, saya memiliki genk tribe baru yang berfokus pada self-love dengan pemahaman diri yang lebih baik dan energi yang lebih besar. Genk tribe baru dapat kita ciptakan jika kita memiliki kejujuran tentang apa saja ketertarikan dan keahlian yang kita miliki. Bersama perempuan-perempuan yang memiliki nilai dan tujuan yang sama dengan kita. Maka kita tidak akan merasa berjuang sendirian. Kita bisa dapat semuanya, gender bukan jadi alasan untuk mengecilkan dan mendiskon penghargaan diri sendiri. (Bebarengan)