Mubadalah.id- Sama halnya dengan perayaan tahunan lainnnya, peringatan hari guru bukan hanya perayaan seremonial saja. Memperingatinya sama saja mengajak kita melakukan refleksi untuk paham pentingnya peran seorang guru. Guru yang dalam lagunya sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, memiliki peran penting dalam sistem kemasyarakatan.
Sejarah hari guru
Hari guru sendiri tercetus pada tahun 1945 ketika Persatuan Guru Republik Indonesia mengadakan kongres pertamanya di Surakarta pada tanggal 24-25 November 1945. Peringatan ini bertujuan untuk mengingatkan semua pihak terkait pentingnya pendidikan. Pendidikan menjadi faktor utama dalam kemajuan suatu bangsa.
Memperingati hari guru juga dapat mengingatkan pada kita, bahwa setiap dari kita dapat menjadi penggerak untuk pendidikan. Jika pernah mendengar satu bait lagu yang bunyinya semua orang itu guru. Mungkin saja artinya bahwa kita semua dapat ikut andil dalam pendidikan dan membantu para guru tersebut. Peran guru juga tidak dibatasi dengan perbedaan gender.
Esensi penciptaan manusia
Melihat besarnya peran guru jadi mengingatkan kita pada esensi penciptaan manusia. Membahas terkait penciptaan manusia, pasti tidak terlepas dari kisah Siti Hawa yang tercipta dari tulang rusuk Nabi Adam As.
Kisah ini mengakar menjadi sebuah kepercayaan bahwa Nabi Adam As (dan semua laki-laki) merupakan sumber utama. Sedangkan di sisi lain Siti Hawa (dan semua perempuan) merupakan cabang dan bagian dari para laki-laki tersebut.
Dari keyakinan yang mengakar ini, ayat-ayat Al- Qur’an yang tidak bicara terkait hal ini juga ditafsirkan secara gamplang bahwa penciptaan Siti Hawa berasal dari Nabi Adam As. Walau demikian, K.H.Nasaruddin Umar selaku imam Masjid Istiqlal melakukan analisis pada ayat-ayat penciptaan manusia dari berbagai sumber dan menghasilkan tiga pengelompokkan.
Dan dari hasil analisis, ada banyak ayat Al-Qur’an yang menyatakan bahwa sama sekali tidak membedakan asal usul antara laki-laki dan perempuan. Berikut pengelompokkan terkait penciptaan manusia dari hasil analisis K.H. Nasaruddin Umar.
Penciptaan segala sesuatu termasuk manusia dari unsur air
Dalam beberapa ayat menjelaskan bahwa manusia sebagai bagian alam memiliki unsur air di dalamnya. Salah satu ayat Al-Quran yang menjelaskan terkait hal ini ada dalam QS. Al-Furqan: 54 yang artinya “Dan dia-lah yang menciptakan manusia dari air, lalu Dia jadikan manusia itu (punya) keturunan dan hubungan kekeluargaan. Dan Tuhanmu itu Maha Kuasa”.
Penciptaan manusia dari unsur tanah
Beberapa ayat Al-Qur’an menjelaskan bahwa manusia berasal dari unsur tanah yang sama, baik laki-laki maupun perempuan. Salah satunya dapat kita temukan pada QS. Al-Mu’minun ayat 12 yang artinya “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari satu saripati (berasal) dari tanah”.
Penciptaan manusia melalui proses reproduksi
Ayat Al-Qur’an yang menjelaskan terkait proses reproduksi yaitu pada ayat QS. Al-Qiyamah: 37, QS. Al-Insaan: 2, QS. As-sajadah: 8 dan QS. Al-Mu’minun:14. Dalam ayat-ayat tersebut secara tegas dan jelas menyatakan bahwa manusia baik laki-laki maupun perempuan tercipta dari proses biologis yang sama, yaitu pertemuan sperma dan ovum.
Dari ketiga pengkelompokan ayat tersebut, secara tegas menyatakan bahwa penciptaan manusia baik laki-laki maupun perempuan adalah sama. Sama halnya dengan peran baik laki-laki maupu perempuan sebagai para pendidik di Indonesia.
Sudah banyak pahlawan di bidang pendidikan yang memiliki peran penting dalam membantu guru-guru Indonesia. Memperingati hari guru dapat jadi momentum yang sesuai dalam mengingat kembali bahwa mereka menjadi garda terdepan dalam kemajuan pendidikan di Indonensia. []