Rabu, 31 Desember 2025
  • Login
  • Register
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
    Laras Faizati

    Kritik Laras Faizati Menjadi Suara Etika Kepedulian Perempuan

    Natal

    Makna Natal Perspektif Mubadalah: Feminis Maria Serta Makna Reproduksi dan Ketubuhan

    Kekerasan di Kampus

    IMM Ciputat Dorong Peran Mahasiswa Perkuat Sistem Pelaporan Kekerasan di Kampus

    Kekerasan di Kampus

    Peringati Hari Ibu: PSIPP ITB Ahmad Dahlan dan Gen Z Perkuat Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender di Kampus

    KUPI yang

    KUPI Jadi Ruang Konsolidasi Para Ulama Perempuan

    gerakan peradaban

    Peran Ulama Perempuan KUPI dalam Membangun Gerakan Peradaban

    Kemiskinan Perempuan

    KUPI Dorong Peran Ulama Perempuan Merespons Kemiskinan Struktural dan Krisis Lingkungan

    Kekerasan Seksual

    Forum Halaqah Kubra KUPI Bahas Kekerasan Seksual, KDRT, dan KBGO terhadap Perempuan

    Gender KUPI

    Julia Suryakusuma Apresiasi Peran KUPI dalam Mendorong Islam Berkeadilan Gender

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Banyak Ulama Perempuan

    Ulama Perempuan Banyak Jalankan Fungsi Keulamaan, Namun Minim Pengakuan

    Bencana

    Bencana dan Refleksi 2025: Bagaimana Pemenuhan Akses Informasi Kebencanaan bagi Penyandang Disabilitas?

    ulama perempuan di Indonesia

    Eksistensi Ulama Perempuan di Indonesia Kian Menguat Meski Masih Terpinggirkan

    Akhir Tahun

    Renungan Akhir Tahun: Anak Muda dan Ilusi Kebebasan

    Kekuatan Khas Ulama Perempuan

    Ulama Perempuan Miliki Kekuatan Khas dalam Kepemimpinan Keagamaan

    Pancasila di Kota Salatiga

    Melihat Pancasila di Kota Salatiga

    Ulama Perempuan di Keluarga

    Ulama Perempuan Miliki Peran Kunci di Keluarga dan Ruang Publik

    Toleransi

    Toleransi dan Pluralisme: Mengapa Keduanya Tidak Sama?

    Peran Ulama Perempuan

    Ulama Perempuan Punya Peran Strategis Menyebarkan Islam Moderat

    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Penciptaan Manusia

    Logika Penciptaan Manusia dari Tanah: Bumi adalah Saudara “Kita” yang Seharusnya Dijaga dan Dirawat

    Mimi Monalisa

    Aku, Mama, dan Mimi Monalisa

    Romantika Asmara

    Romantika Asmara dalam Al-Qur’an: Jalan Hidup dan Menjaga Fitrah

    Binatang

    Animal Stories From The Qur’an: Menyelami Bagaimana Al-Qur’an Merayakan Biodiversitas Binatang

    Ujung Sajadah

    Tangis di Ujung Sajadah

    Surga

    Menyingkap Lemahnya Hadis-hadis Seksualitas tentang Kenikmatan Surga

    Surga

    Surga dalam Logika Mubadalah

    Kenikmatan Surga

    Kenikmatan Surga adalah Azwāj Muṭahharah

    Surga Perempuan

    Di mana Tempat Perempuan Ketika di Surga?

    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
  • Tokoh
    • All
    • Profil
    Kebudayaan

    Pidato Kebudayaan dalam Ulang Tahun Fahmina Institute Ke 25

    Fazlur Rahman

    Fazlur Rahman: Memahami Spirit Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Al-Qur’an

    Idulfitri

    Khutbah Idulfitri: Mulai Kehidupan Baru di Bulan Syawal

    Sa'adah

    Sa’adah: Sosok Pendamping Korban Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak  

    Tahun Baru 2025

    Do’a Tahun Baru 2025

    Umi Nyai Sintho' Nabilah Asrori

    Umi Nyai Sintho’ Nabilah Asrori : Ulama Perempuan yang Mengajar Santri Sepuh

    Rabi'ah Al-'Adawiyah

    Sufi Perempuan: Rabi’ah Al-‘Adawiyah

    Ning Imaz

    Ning Imaz Fatimatuz Zahra: Ulama Perempuan Muda Berdakwah Melalui Medsos

    Siti Hanifah Soehaimi

    Siti Hanifah Soehaimi: Penyelamat Foto Perobekan Bendera Belanda di Hotel Yamato yang Sempat Hilang

  • Monumen
  • Zawiyah
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
    Laras Faizati

    Kritik Laras Faizati Menjadi Suara Etika Kepedulian Perempuan

    Natal

    Makna Natal Perspektif Mubadalah: Feminis Maria Serta Makna Reproduksi dan Ketubuhan

    Kekerasan di Kampus

    IMM Ciputat Dorong Peran Mahasiswa Perkuat Sistem Pelaporan Kekerasan di Kampus

    Kekerasan di Kampus

    Peringati Hari Ibu: PSIPP ITB Ahmad Dahlan dan Gen Z Perkuat Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender di Kampus

    KUPI yang

    KUPI Jadi Ruang Konsolidasi Para Ulama Perempuan

    gerakan peradaban

    Peran Ulama Perempuan KUPI dalam Membangun Gerakan Peradaban

    Kemiskinan Perempuan

    KUPI Dorong Peran Ulama Perempuan Merespons Kemiskinan Struktural dan Krisis Lingkungan

    Kekerasan Seksual

    Forum Halaqah Kubra KUPI Bahas Kekerasan Seksual, KDRT, dan KBGO terhadap Perempuan

    Gender KUPI

    Julia Suryakusuma Apresiasi Peran KUPI dalam Mendorong Islam Berkeadilan Gender

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Banyak Ulama Perempuan

    Ulama Perempuan Banyak Jalankan Fungsi Keulamaan, Namun Minim Pengakuan

    Bencana

    Bencana dan Refleksi 2025: Bagaimana Pemenuhan Akses Informasi Kebencanaan bagi Penyandang Disabilitas?

    ulama perempuan di Indonesia

    Eksistensi Ulama Perempuan di Indonesia Kian Menguat Meski Masih Terpinggirkan

    Akhir Tahun

    Renungan Akhir Tahun: Anak Muda dan Ilusi Kebebasan

    Kekuatan Khas Ulama Perempuan

    Ulama Perempuan Miliki Kekuatan Khas dalam Kepemimpinan Keagamaan

    Pancasila di Kota Salatiga

    Melihat Pancasila di Kota Salatiga

    Ulama Perempuan di Keluarga

    Ulama Perempuan Miliki Peran Kunci di Keluarga dan Ruang Publik

    Toleransi

    Toleransi dan Pluralisme: Mengapa Keduanya Tidak Sama?

    Peran Ulama Perempuan

    Ulama Perempuan Punya Peran Strategis Menyebarkan Islam Moderat

    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Penciptaan Manusia

    Logika Penciptaan Manusia dari Tanah: Bumi adalah Saudara “Kita” yang Seharusnya Dijaga dan Dirawat

    Mimi Monalisa

    Aku, Mama, dan Mimi Monalisa

    Romantika Asmara

    Romantika Asmara dalam Al-Qur’an: Jalan Hidup dan Menjaga Fitrah

    Binatang

    Animal Stories From The Qur’an: Menyelami Bagaimana Al-Qur’an Merayakan Biodiversitas Binatang

    Ujung Sajadah

    Tangis di Ujung Sajadah

    Surga

    Menyingkap Lemahnya Hadis-hadis Seksualitas tentang Kenikmatan Surga

    Surga

    Surga dalam Logika Mubadalah

    Kenikmatan Surga

    Kenikmatan Surga adalah Azwāj Muṭahharah

    Surga Perempuan

    Di mana Tempat Perempuan Ketika di Surga?

    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
  • Tokoh
    • All
    • Profil
    Kebudayaan

    Pidato Kebudayaan dalam Ulang Tahun Fahmina Institute Ke 25

    Fazlur Rahman

    Fazlur Rahman: Memahami Spirit Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Al-Qur’an

    Idulfitri

    Khutbah Idulfitri: Mulai Kehidupan Baru di Bulan Syawal

    Sa'adah

    Sa’adah: Sosok Pendamping Korban Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak  

    Tahun Baru 2025

    Do’a Tahun Baru 2025

    Umi Nyai Sintho' Nabilah Asrori

    Umi Nyai Sintho’ Nabilah Asrori : Ulama Perempuan yang Mengajar Santri Sepuh

    Rabi'ah Al-'Adawiyah

    Sufi Perempuan: Rabi’ah Al-‘Adawiyah

    Ning Imaz

    Ning Imaz Fatimatuz Zahra: Ulama Perempuan Muda Berdakwah Melalui Medsos

    Siti Hanifah Soehaimi

    Siti Hanifah Soehaimi: Penyelamat Foto Perobekan Bendera Belanda di Hotel Yamato yang Sempat Hilang

  • Monumen
  • Zawiyah
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Menegakkan Prinsip Kesalingan di dalam Group WA

Setiap Group WA yang saya ikuti selalu memiliki ciri dan keunikan sendiri. Karakter para anggota Group akan mencerminkan dinamika di dalamnya

Ahsan Jamet Hamidi Ahsan Jamet Hamidi
12 Mei 2023
in Personal, Rekomendasi
0
Prinsip Kesalingan

Prinsip Kesalingan

982
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJI) merilis temuannya bahwa pengguna internet Indonesia mencapai 215.626.156 juta dari total populasi sebesar 275. 773.901.  Dari angka tersebut, komposisi antara perempuan dan laki-laki nyaris seimbang. 49,7%  perempuan dan sisanya laki-laki.

Survei dari We Are Social juga menyebutkan bahwa orang Indonesia, rata-rata akan menghabiskan waktu selama 197 menit alias 3,2 jam per hari, untuk bermedia sosial. Cukup panjang ya? Semoga sebanding dengan produktifitasnya

Media sosial yang saya maksud adalah, media yang kita gunakan sebagai sarana untuk berinteraksi satu sama lain. Melalui Komunitas jaringan virtual, orang-orang bisa mencipta prinsip kesalingan, berbagi, bertukar informasi, gagasan dan karya.

Untuk berkecimpung di media sosial, seseorang cukup menggunakan perangkat gadget atau telepon genggam pintar. Dengan perangkat simpel ini, para pengguna seolah bisa menggenggam dunia.

Di dalamnya tersedia berbagai fitur yang mampu memenuhi kebutuhan penggunanya. Tinggal pilih, fitur apa yang kita suka. Mulai dari kebutuhan mendapatkan informasi secara cepat, tanpa harus menunggu pemberitaan televisi. Melihat hiburan musik, teater atau film. Mau bermain games sepuasnya, lalu memenangkan kompetisi secara online. Atau membaca cerpen, novel hingga ilmu pengetahuan tentang apa saja ada.

Berbagai bacaan itu tersedia lengkap dalam banyak Bahasa. Jika ada kendala Bahasa, mesin penterjemah siap membantu pembaca untuk menerjemahkan dari dan kedalam bahasa yang dikehendaki. Sangat mudah dan cepat.

WhatsApp dan Sekian Manfaatnya

Kehadiran perangkat multiguna itu bak pisau bermata dua. Ia bisa digunakan untuk tujuan mulia, mampu menumbuhkan banyak manfaat positif. Sebaliknya, ia juga bisa digunakan untuk hal-hal negatif. Ia bisa menjadi wahana efektif untuk menebar kebencian dan fitnah keji, hingga mampu membunuh karakter orang lain. Bahkan, ia juga bisa menjadi sarana melakukan aksi kejahatan atau menaklukkanya.

Salah satu fitur yang banyak dipakai oleh para pengguna gadget untuk sarana komunikasi adalah WhatsApp. Ia cukup mudah, simpel dan murah. Selain bisa digunakan secara pribadi, ia juga bisa digunakan secara berkelompok, di dalam Group WA.

Satu orang pengguna gadget, bisa tergabung ke dalam puluhan Group WA. Ada banyak alasan bagi seseorang untuk bergabung. Bisa atas dasar ikatan keluarga, sesama alumni sekolah, kesamaan hobi, atau sekedar untuk memudahkan koordinasi dan komunikasi di lingkungan tempat kerja, organisasi atau dalam komunitas bisnis.

Meski demikian, banyak orang yang sebenarnya terpaksa bergabung, merasa tidak enak ketika diajak bergabung dalam satu Group WA oleh teman dekat, kerabat, teman kuliah, sejawat atau atasan di tempat kerja.

Akibatnya, ia hanya akan menjadi anggota pasif, bahkan sama sekali tidak tertarik untuk membaca apalagi berkomentar. Saat membuka gadget di pagi hari, ia akan melakukan “clear chat”. Ia hanya akan muncul ketika membaca berita duka. Itupun cukup menulis kalimat pendek; “Inna Lillahi” atau “Rest In Peace”.

Warna Warni Group WA

Setiap Group WA yang saya ikuti selalu memiliki ciri dan keunikan sendiri. Karakter para anggota Group akan mencerminkan dinamika di dalamnya. Mulai dari topik diskusi, hingga pola komunikasi yang terjadi.

Atas keunikan itu, maka setiap orang juga memiliki skala prioritas dalam memperlakukannya. Saya memprioritaskan Group keluarga inti dan di lingkungan kerja. Selebihnya level prioritasnya akan dinamis, tergantung dari tingkat urgensi dan kepentingan saat itu.

Pada Group WA yang anggota aktifnya homogen, konten pemikiran yang dituangkan ke dalam wadah itu juga akan berwajah tunggal. Konten narasi yang muncul dari satu entitas saja. Apalagi jika anggota lain yang sejatinya memiliki pemikiran kontra, memilih diam.

Di dalam Group seperti ini, biasanya tidak akan ada dialektika pemikiran. Konten Group penuh dengan aneka propaganda yang berasal dari satu kelompok saja. Akibatnya, di dalam ruang itu tidak pernah ada perdebatan. Karena tidak ada kontra narasi dari anggota lain. Semua seolah setuju dan selesai pada menit itu juga. Group menjadi monoton dan kering.

Ada Group WA yang meski anggotanya cukup beragam, namun terkadang tidak sesuai peruntukannya. Ada (saja) anggota Group yang kurang tepat dalam mengisi ruang di dalamnya. Misalnya, mengirimkan copasan tentang propaganda politik ke dalam Group Yoga atau Senam Kesegaran Jasmani.

Dinamika dalam Group WA

Konten itu pasti tidak tepat. Jika pengiriman itu karena salah kamar, dan hanya sekali terjadi, bisa kita maklumi. Tetapi jika terjadi berkali kali, mungkin ada masalah dengan kepekaan batin dan nalar pikirnya.

Saya pernah bertanya kepada teman yang berperilaku seperti itu. Dia menjawab jujur;

”iseng aja sih…tapi kalau jadi ada yang berantem karena kiriman itu, demen aja…” Ujarnya sambil senyum aneh.

Ada juga pengakuan lain dari teman yang memiliki kegemaran serupa. Dia jujur mengatakan bahwa perilaku dia itu dilatarbelakangi oleh tindakan kompensasi atas perasaan dan pikirannya yang sedang ruwet. Dia merasa plong ketika sudah mengirimkan sesuatu yang dia sadar, bahwa kontennya mengusik perasaan orang lain di dalam Group.

Tindakan itu sebagai ekspresi kegundahan batinnya. ”Bodo amat, mau dibaca atau dibuang. Saya juga gak baca lagi kok….”. Tuturnya. Ternyata, tidak selalu ada niat baik lho. Itulah dinamika di dalam Group WA.

Saya juga menemui keunikan baik di dalam group WA. Setiap menjelang Subuh, ada anggota group yang mengirimkan pesan singkat “mari sholat subuh berjamaah di Masjid. Mumpung masih bisa”. Ada lagi yang mengirimkan “Selawat Nabi” dalam Bahasa Arab setiap jam 3.15 sore. Hanya pesan pendek itu. Tanpa ia sertai narasi apapun.

Begitu banyak keunikan terjadi di dalam Group WA

Ada Group WA yang cukup ngangenin untuk dibaca. Meski anggotanya beragam dan sering terjadi perbedaan pendapat, namun perbedaan itu mengasikkan. Semua argument yang disampaikan sarat dengan landasan pengetahuan mutakhir bersumber dari berbagai bacaan. Perbedaan itu jauh dari potensi perselisihan. Konter narasi yang disampaikan hanya menyasar pada argumentasi lawan yang berbeda. Bukan untuk menyerang pribadi seseorang.

Jika ada 57 orang tergabung di dalam satu Group WA, berarti ada 57 perasaan, pikiran, pendapat yang berbeda-beda. Tentu juga dengan intensi yang berbeda-beda pula. Ada yang sedang berpikiran ruwet, gundah, marah, galau. Juga sebaliknya. Semuanya melebur di dalam satu wadah bersama. Menegakkan prinsip kesalingan dalam menenggang, meghormati dan memperlebar permakluman adalah mutlak.

Dari sisi pembaca pun juga beragam. Ada yang lapang hatinya, sehingga mampu memilah dan memilih setiap konten informasi yang diterima, hingga mampu bereaksi dengan tenang. Sebaliknya, ada sikap yang bertolak belakang. Apalagi jika konten yang muncul tidak selaras dengan pendapatnya. Semua akan terjadi secara alami. Dari Group WA itu pulalah, karakter para anggotanya bisa terbaca oleh yang lain.

Membijaksanakan Group WA

Perlukah ada konsensus bersama dalam suatu Group? Tentu hal itu akan tergantung pada anggota yang ada di dalamnya.

Biasanya, jikapun ada, sungguh tidak mudah menegakkan pemberlakuan konsensus itu secara konsisten. Siapa yang bisa menghukum pelanggar? Admin? Bagaimana jika petugas admin sendiri yang melanggar?

Saya pernah keluar dari satu group WA karena merasa tidak berguna. Lalu ada teman yang mengingatkan.

”Mengapa tidak berpikir sederhana. Ketika ada pandangan orang lain yang tidak kamu suka, tetap saja itu adalah hak azasi seseorang yang sah untuk disampaikan. Kamu juga punya hak untuk itu to?”

Teman lain yang sama tulusnya juga mengingatkan.

”Ketika kamu sedang tidak sependapat dengan pandangan orang lain, lalu bersikap tidak suka. Pernahkah kamu berpikir, bahwa orang lain juga boleh memiliki sikap serupa?”

Bergabung ke dalam Group WA, sejatinya adalah wahana belajar seumur hidup. Di situ, saya belajar mengasah batin dan pikiran agar bisa lebih mendewasa. Ketika saya berhasrat untuk dimengerti oleh orang lain, maka sejatinya, orang lain pun juga memiliki hasrat yang sama. Dari proses itulah, saya belajar menoleransi pendapat orang lain.

Kemajemukan dalam Berpendapat

Pergulatan di dalam dinamika Group WA, selalu mengingatkan, bahwa kebenaran yang saya yakini, ternyata belum tentu selalu selaras, dan sama benarnya dengan keyakinan orang lain. Dari situlah saya belajar untuk mengasah batin agar mampu menenggang rasa.

Dalam satu Group WA bersama, setiap orang memiliki latar belakang dan alasan beragam untuk menyampaikan suara hatinya.  Saya harus memutus harapan untuk menjadikan orang lain menjadi seperti yang saya inginkan. Mengirimkan konten yang selaras, segendang sepenarian. Apalagi hasrat untuk menyeragamkan perasaan. Itu pasti keliru.

Saya ingat pesan alm. Cak Nur. Bahwa kemajemukan adalah kepastian ALLAH (takdir) yang tak terhindarkan. Termasuk kemajemukan dalam berpendapat.  Seseorang bisa menggunakan segi-segi kelebihan masing-masing untuk mewujudkan kebaikan bersama. Adapaun terkait perbedaan yang dapat ditenggang, adalah perbedaan yang tidak membawa kerusakan dalam kehidupan bersama (Satu Menit Pencerahan Nurcholis Madjid ccxxx)

Melatih batin dan pikiran saya agar mampu menenggang rasa dan memperlebar permakluman terhadap perbedaan pandangan, hingga mampu saling menghormati pendapat yang lain, adalah pilihan. Hal itu lebih mungkin, daripada berharap orang lain melakukan hal yang sama untuk saya.  []

 

Tags: Group WhatsApphoakskomunikasimedia sosialprinsip kesalinganUjaran Kebencian
Ahsan Jamet Hamidi

Ahsan Jamet Hamidi

Ketua Ranting Muhammadiyah Legoso, Ciputat Timur, Tangerang Selatan

Terkait Posts

Akhir Tahun
Personal

Renungan Akhir Tahun: Anak Muda dan Ilusi Kebebasan

31 Desember 2025
Wanita Mahal
Personal

Memahami Konsep “Wanita Mahal” yang Sering Disalah Pahami

30 Desember 2025
Media Sosial
Publik

Mengapa Radikalisme Mudah Menyebar di Media Sosial?

30 Desember 2025
Era Scroll
Publik

Hidup di Era Scroll: Masihkah Kita Memiliki Fokus Utuh?

27 Desember 2025
Perempuan Disabilitas
Publik

Sulitnya Ruang Aman Bagi Perempuan Disabilitas

18 Desember 2025
Ruang Digital
Publik

Menjaga Jari di Ruang Digital: Etika Qur’ani di Tengah Krisis Privasi

16 Desember 2025

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Pancasila di Kota Salatiga

    Melihat Pancasila di Kota Salatiga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulama Perempuan Miliki Kekuatan Khas dalam Kepemimpinan Keagamaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apa yang Baru dari Tahun Baru?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memahami Konsep “Wanita Mahal” yang Sering Disalah Pahami

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulama Perempuan Hadapi Tantangan Budaya Patriarki dalam Menangkal Radikalisme

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Ulama Perempuan Banyak Jalankan Fungsi Keulamaan, Namun Minim Pengakuan
  • Bencana dan Refleksi 2025: Bagaimana Pemenuhan Akses Informasi Kebencanaan bagi Penyandang Disabilitas?
  • Eksistensi Ulama Perempuan di Indonesia Kian Menguat Meski Masih Terpinggirkan
  • Renungan Akhir Tahun: Anak Muda dan Ilusi Kebebasan
  • Ulama Perempuan Miliki Kekuatan Khas dalam Kepemimpinan Keagamaan

Komentar Terbaru

  • dul pada Mitokondria: Kerja Sunyi Perempuan yang Menghidupkan
  • Refleksi Hari Pahlawan: Tiga Rahim Penyangga Dunia pada Menolak Gelar Pahlawan: Catatan Hijroatul Maghfiroh atas Dosa Ekologis Soeharto
  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2025 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Account
  • Home
  • Khazanah
  • Kirim Tulisan
  • Kolom Buya Husein
  • Kontributor
  • Monumen
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Rujukan
  • Tentang Mubadalah
  • Zawiyah
  • Login
  • Sign Up

© 2025 MUBADALAH.ID