Mubadalah.id – Peristiwa perkosaan di tengah masyarakat kita saat ini makin memprihatinkan. Korbannya tidak mengenal usia, mulai dari balita, anak-anak, hingga lansia. Tak hanya itu, korban juga bukan hanya mereka yang berpenampilan terbuka, tetapi juga yang kesehariannya tertutup.
Pelaku pun beragam, dari orang tak dikenal, tetangga, teman dekat, hingga anggota keluarga sendiri, bahkan tak sedikit kasus incest yang melibatkan ayah kandung atau ayah tiri. Profesi pelaku juga bervariasi, dari buruh kasar hingga kaum profesional, bahkan sebagian tokoh agama.
Lalu pertanyaan mendasarnya, mengapa perkosaan dan kekerasan terhadap perempuan ini sering terjadi?
Jawaban umum seringkali menyebutkan kerusakan mental pelaku, kemiskinan, atau tingkat pendidikan rendah. Namun, ada akar masalah yang lebih mendasar yaitu soal ketimpangan relasi gender.
Sebagaimana dijelaskan oleh KH. Husein Muhammad dalam bukunya Spiritualitas Kemanusiaan Perspektif Islam Pesantren, ada pandangan sosial yang menempatkan perempuan di bawah kendali laki-laki. Hal inilah yang menciptakan relasi kekuasaan yang tidak seimbang antara laki-laki dan perempuan, yang terbentuk dari struktur sosial.
Bahkan, menurut Buya Husein, permasalahan ini juga yang menjadi penyebab utama kekerasan terhadap perempuan.
Sedangkan dalam pandangan Islam, martabat manusia adalah hal yang utama. Al-Qur’an menyatakan bahwa manusia adalah makhluk Tuhan yang paling mulia (QS. Al-Israa [17]: 70) dan setara di hadapan Tuhan (QS. Al-Hujuraat [49]: 13). Islam juga melarang saling merendahkan sesama manusia (QS. Al-Hujuraat [49]: 11).
Oleh karena itu, kasus perkosaan adalah bentuk kekerasan yang sangat merendahkan martabat dan menyakiti kemanusiaan. Islam jelas sangat menentang kejahatan ini.
Bahkan, sudah menjadi kewajiban kita sebagai Muslim untuk berupaya menghapus kekejaman ini, tidak hanya melalui penanganan setelah kejadian, tetapi juga dengan tindakan pencegahan. Ini penting untuk memastikan para perempuan aman dan terlindungi dari semua tindak kekerasan, termasuk perkosaan. []