Mubadalah.id – Penyadang disabilitas netra adalah hambatan atau gangguan penglihatan. Secara umum netra terbagi ke dalam dua kelompok yaitu buta total (totally blind) dan disabilitas netra ringan (low vision).
Buta total adalah sebuah kondisi di mana seseorang tidak dapat melihat obyek sama sekali kecuali hanya bayang cahaya sehingga mereka hanya dapat membedakan situasi gelap dan terang.
Kondisi demikian dapat terjadi pada masa sebelum kelahiran (prenatal) karena faktor genetik (keturunan) atau adanya virus yang menyerang janin pada masa kehamilan.
Para penyandang disabilitas netra total mengandalkan komunikasi audio atau verbal. Tulisan braille merupakan salah satu metode yang digunakan oleh mereka untuk berkomunikasi.
Pada era digital saat ini teknologi alat bantu bagi penyandang disabilitas netra sudah berkembang dengan baik. Di mana para penyandang disabilitas netra dapat menggunakan komputer bicara.
Dalam penampilan sehari-hari pada umumnya mereka menggunakan kacamata hitam dan untuk mobilitasnya mereka menggunakan tongkat khusus, yaitu tongkat berwarna putih dengan garis merah horizontal.
Penyandang disabilitas netra ringan (low vision) hanya kehilangan sebagian penglihatannya dan masih memiliki sisa penglihatan yang dapat digunakan untuk beraktivitas.
Kondisi ini tidak dapat dibantu dengan menggunakan kacamata. Jarak pandang maksimal untuk penyandang low vision adalah enam meter dengan luas pandangan maksimal dua puluh derajat.
Alat bantu yang bisa digunakan adalah komputer yang mampu menampilkan karakter huruf lebih besar. Sehingga mereka dapat membaca teks dengan baik.
Kepekaan Pendengaran
Para penyandang disabilitas netra pada umumnya memiliki kepekaan pendengaran yang lebih baik daripada mereka yang tidak mengalami disabilitas netra, karena informasi yang mereka dapatkan hanya bersumber dari satu pintu yaitu alat pendengaran.
Dengan demikian mereka memiliki daya ingat yang lebih baik karena tidak terjadi distorsi informasi akibat penglihatan.
Dalam berinteraksi dengan mereka terdapat beberapa hal yang penting untuk diperhatikan. Etika umum yang harus kita perhatikan dalam membantu penyandang disabilitas netra adalah bertanya terlebih dahulu sebelum membantu.
Kita harus memberi tahu jika kita datang atau pergi meninggalkan penyandang disabilitas netra. Kita juga harus memberitahu jika kita sedang memindahkan barang yang ada di rumah.
Selain itu, karena para penyandang disabilitas netra tidak mampu mengenali arah mata angin, maka untuk memberikan petunjuk arah sebaiknya menggunakan konsep arah jarum jam. []