• Login
  • Register
Minggu, 8 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Mengenal Sayyidah Nafisah binti al-Hasan

Sayyidah Nafisah juga sering kali disebut Abidah Zahidah (tekun menjalani ritual dan asketis). Sebagian orang bahkan mengategorikannya sebagai wali perempuan dengan sejumlah keramat.

Redaksi Redaksi
06/11/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Sayyidah Nafisah

Sayyidah Nafisah

531
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Sayyidah Nafisah lahir di Makkah, pada pertengahan bulan Rabi’ul Awal, tahun 145 H. Nama lengkapnya ialah Nafisah binti al-Hasan al-Anwar bin Zaid al-Ablaj bin al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib.

Pada usia lima tahun, ia dibawa orang tuanya ke Madinah. Di tempat ini, ia melalui hari-harinya dengan berziarah di makam Nabi Muhammad Saw. Saat itu, ayahnya adalah amir (gubernur) yang diangkat oleh Khalifah Abu Ja’far al-Manshur.

Sayyidah Nasifah sering kali berada di Raudhah. Di sana, ia berdzikir, berdoa, dan menangis hingga berjam-jam.

Di Madinah al-Munawwarah itu, ia bertemu dan mengaji kepada sejumlah perempuan ulama dari kalangan sahabat dan tabi’in sampai menguasai berbagai ilmu, seperti al-Qur’an, tafsir, hadis, dan fiqh, hingga ia dijuluki “Nafisah al-ilm” (Nafisah sang Perempuan Ulama).

Kemudian, julukan itu bertambah menjadi “Nafisah al-ilm wa Karimah ad-Darain” (Nafisah sang Perempuan Ulama dan Perempuan Mulia di Dunia dan Akhirat).

Baca Juga:

Mengenal Perbedaan Laki-laki dan Perempuan secara Kodrati

Hari Raya Waisak: Mengenal 7 Tradisi dan Nilai-Nilai Kebaikan Umat Buddha

Mengenal Istilah Keulamaan Perempuan

Mengenal Konsep Keluarga Maslahah An-Nahdliyyah (KMaN)

Wali Perempuan

Sayyidah Nafisah juga sering kali disebut Abidah Zahidah (tekun menjalani ritual dan asketis). Sebagian orang bahkan mengategorikannya sebagai wali perempuan dengan sejumlah keramat.

Setiap tahun, selama tiga puluh tahun, konon ia berkunjung ke Makkah untuk melaksanakan haji. Hal itu ia tempuh dengan berjalan kaki, sambil berpuasa dan shalat malam. Apabila telah tiba di Masjid al-Haram, ia segera menuju Ka’bah, meraih kelambunya, lalu bermunajat:

“Wahai Tuhanku, wahai Pemimpinku, wahai Majikanku, anugerahi aku kenikmatan dan kegembiraan Dengan ridha-Mu kepadaku, mohon jangan jadikan aku alasan yang membuatku tak bisa memandang-Mu.”

Sebuah kesaksian tentang ibadah Sayyidah Nafisah yang keponakannya impikan, Zainab mengatakan:

“Aku membantu bibiku, Sayyidah Nafisah selama empat puluh tahun. Aku tidak pernah melihatnya tidur malam. Tidak juga melihatnya makan di siang hari kecuali dua hari raya dan tiga hari tasyrik.”

Aku katakan kepadanya, “Apakah bibi tidak menyayangi badanmu sendiri?. Ia menjawab, bagaimana aku menyayangiku. Sedangkan di depanku ada bahaya yang akan menghalangiku masuk kecuali orang-orang yang beruntung?”

Zainab juga mengatakan, “Bibiku hafal al-Qur’an.dan menafsirkannya. Ia sering membaca al-Qur’an sampai menangis.” []

Tags: mengenalSayyidah Nafisah
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Kursi Lipat

Kursi Lipat dan Martabat Disabilitas

8 Juni 2025
Anda Korban KDRT

7 Langkah yang Dapat Dilakukan Ketika Anda Menjadi Korban KDRT

7 Juni 2025
KDRT

3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

7 Juni 2025
Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

Islam Berikan Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

6 Juni 2025
Wuquf Arafah

Makna Wuquf di Arafah

5 Juni 2025
Kritik Asma Barlas

Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

5 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Jam Masuk Sekolah

    Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Walid; Membaca Relasi Kuasa dalam Kasus Kekerasan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Kursi Lipat dan Martabat Disabilitas
  • Jalan Tengah untuk Abah dan Azizah
  • 7 Langkah yang Dapat Dilakukan Ketika Anda Menjadi Korban KDRT
  • Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan
  • Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID