Mubadalah.id – Sadarkah kita bahwa kita sudah banyak dijejali produk-produk perawatan tubuh yang sebenarnya tidak terlalu kita butuhkan? Produk perawatan terus muncul mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Kita selalu ditakut-takuti akan berbagai hal yang akan terjadi. Rambut yang akan rontok, rusak, kusam. Kulit wajah yang akan keriput, terbakar, berjerawat. Teori-teori baru tentang daerah T, daerah Y, dan berbagai daerah di wajah agar kita terus membeli produk baru.
Produk Perawatan Tubuh yang Dibuat-buat
Banyak produk perawatan mulai dari rambut yaitu sampo, masker rambut, serum, kondisioner, gel, vitamin, hair oil. Sebagai soap maker dan entrepreneur, saya sendiri mempelajari seluruh bahan untuk membuat produk-produk tersebut. Baik dari vitamin, masker, serum, hair oil, hampir semuanya memiliki kandungan aktif yang sama, untuk melembabkan, menjaga kesehatan kulit kepala, dan sebagainya.
Melansir dari beachwaveperm.com, di abad pertengahan, orang-orang menggunakan sabun untuk membersihkan rambut. Dan tidak ada masalah dengan hal ini. Sampo dan sabun sama-sama terbuat dari minyak.
Seiring perkembangan, orang-orang memperkaya kandungan sampo dengan minyak yang sangat baik untuk menutrisi rambut. Misalnya, saya membuat sabun dari minyak zaitun dan kelapa. Maka saat membuat sampo saya menggunakan minyak zaitun, kelapa, dan jarak.
Banyak orang zaman dahulu telah menggunakan minyak jarak untuk rambut, penelitian juga membuktikan bahwa minyak jarak mampu menutrisi rambut. Namun apakah minyak zaitun tidak bisa menutrisi rambut? Sangat bisa. Artinya baik sabun maupun sampo tetap bisa menutrisi rambut, meski dampaknya sedikit berbeda.
Namun pandangan orang tentang produk sampo dan sabun yang harus berbeda sejak lama membuat hal ini seolah tabu. Bahkan melihat sampo batang pun agak aneh. Karena selama ini kita mengenal sampo berbentuk cair. Padahal sampo batang itu sangat ramah lingkungan karena tidak perlu menggunakan botol plastik yang sulit terurai. Oke, rambut mungkin memang memerlukan treatment khusus, mari kitab bahas produk lain.
Deodorant untuk ketiak itu wajar, lalu muncul serum untuk ketiak, cream, scrub, masker, krim malam khusus ketiak, dan pemutih ketiak. Kemudian ada lagi serum untuk vagina, sabun, gel, masker, penghilang bau, spray. Padahal Tuhan sudah menciptakan tubuh kita lengkap dengan sistem pembersihnya, juga bakteri baik yang mampu menangkal bakteri jahat.
Pertanyaan besarnya, benarkah tubuh kita membutuhkan semua produk itu?
Produk Perawatan yang Tidak Aman bagi Tubuh dan Lingkungan
Sebagai natural soap maker saya berusaha untuk menciptakan sabun yang aman untuk tubuh. Dampaknya sangat terasa, khsususnya pada anak saya sendiri. Anak saya tidak bisa menggunakan produk sabun dengan kandungan bahan kimia yang kurang aman untuk kulit. Muncul bintik kemerahan di seluruh tubuh.
Dan bayangkan setiap hari kita menggunakan produk itu mulai dari sabun, masker, serum, dan sebagainya. Seluruh bahan dari produk itu akan terakumulasi dalam tubuh kita. Belum lagi jika bicara lingkungan. Produk itu tidak bisa terurai di alam, sehingga merusak keseimbangan ekosistem.
Limbah dari produk perawatan tersebut akan mencemari sungai, tanah, udara. Yang mana pencemaran lingkungan ini akan berdampak pada kualitas air, oksigen, dan pertanian.
Standar Cantik yang Dibuat-buat
Pada dasarnya, ada pihak yang menginginkan keuntungan sebesar-besarnya menciptakan produk perawatan sebanyak itu, tanpa memedulikan kesehatan manusia serta dampaknya terhadap lingkungan. Mereka membabat dan menguras seluruh sumber daya alam lalu mengubahnya menjadi berbagai produk yang menghasilkan limbah yang tidak ramah lingkungan. Hanya demi keuntungan pribadi.
Mereka menciptakan teori dan standar kecantikan agar kita terus mencari apa yang tidak kita miliki. Kita menginginkan ketiak putih sebagaimana standar yang mereka buat. Padahal dikutip dari healthline.com bahwa bagian lipatan tubuh dan area privat memang memiliki kandungan pigmen yang banyak sehingga warnanya lebih gelap. Masyarakat lantas menganggap hal-hal yang wajar itu menjijikkan dan harus mengubahnya.
Sustainable Beauty
Para produsen sabun dan skincare natural kini berlomba-lomba untuk mengembalikan tubuh kita pada fitrahnya. Kita boleh merawat tubuh kita, tapi juga harus memperhatikan dampaknya pada tubuh dan lingkungan.
Kesadaran merawat tubuh harus disertai dengan kesadaran terhadap produk yang kita pakai. Jangan sampai kita menggunakan produk yang justru membahayakan tubuh kita sendiri. Produk natural adalah solusi bagi kita untuk merawat tubuh sekaligus merawat lingkungan.
Produk ini tidak merusak lingkungan, juga memiliki kemasan yang ramah lingkungan. Para produsen mendesain produk berdasarkan kebutuhan, bukan untuk keuntungan sebanyak-banyaknya. Misalnya, kita bisa menggunakan sabun dan sampo batang, karena sabun dan sampo cair menimbulkan sampah botol plastik.
Kita boleh menggunakan skincare, namun gunakanlah yang paling esensial bagi tubuh. Tidak perlu menggunakan produk yang bertolak belakang dengan sistem tubuh kita sendiri. Seperti misalnya pemutih area privat, ketiak, selangkangan, dan sebagainya. Dengan demikian kita sedang menjaga keberlanjutan alam ini agar bisa generasi selanjutnya bisa menempatinya.
Kembali ke Fitrah
Ilmu pengetahuan semakin berkembang, seharusnya kita semakin memahami kondisi tubuh kita sendiri. Seharusnya kita semakin memahami kebutuhan alam ini. Kita memerlukan produk pembersih dan pelembab yang alami. Kita tidak memerlukan banyak produk hanya untuk sesuai dengan standar kecantikan yang dibuat kapitalis. Ciptakan standar kecantikanmu sendiri, berdasarkan fitrah Ilahi.
Tubuh yang sejatinya secara fitrah menyatu dengan alam dan akan kembali ke alam. Seharusnya kita kembali kepada fitrah ketika Allah menciptakan kita. Allah menjadikan manusia sebagai khalifah (wakilNya) di bumi. Maka sudah fitrah kita menjaga alam sebagaimana Allah memelihara alam ini. Kita harus menjadi rahmatan lil alamin, sebagaimana Nabi diutus di bumi ini, menjadi rahmat untuk semesta. []