• Login
  • Register
Jumat, 23 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Nasida Ria: Perempuan Laskar Perdamaian dari Indonesia

Syair-syair dalam lirik lagu yang dibawa oleh kelompok kasidah Nasida Ria berisi tentang nilai-nilai kehidupan perdamaian, keadilan yang menjadi konsumsi masyarakat luas serta begitu relevan dengan perkembangan zaman.

Muallifah Muallifah
10/02/2021
in Pernak-pernik
0
Nasida Ria

Nasida Ria

175
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

 

Perdamaian, perdamaian
Perdamaian, perdamaian
Perdamaian, perdamaian
Perdamaian, perdamaian

Banyak yang cinta damai
Tapi perang makin ramai
Banyak yang cinta damai
Tapi perang makin ramai

Bingung, bingung ‘ku memikirkannya

Mubadalah.id – Sebuah lantunan lirik lagu yang tidak asing di telinga. Kalau kamu generasi 90-an, grup kasidah Nasida Ria yang kita dengar di masa kecil adalah sama, lagu perdamaian yang dibawakan oleh mbak-mbak dengan baju seragam serta dengan penampilan yang muslimah dibalut dengan kemahiran menabuh rebana, meniup seruling, bermain biola, gitar bas dan lain-lain.

Namanya Nasida Ria, kelompok kasidah yang berdiri di Semarang tahun 1975 oleh HM Zain. Transformasi yang luar biasa, sejak masih muda sampai saat ini eksis dalam sholawat dengan lagu-lagu yang tidak kalah keren dibandingkan dengan lagu-lagu perdamaian yang menjadi referensi anak muda. Memang benar, selera tiap generasi akan berbeda, namun kita tidak bisa menegasikan kehadiran para perempuan dengan berbagai lagu yang meneduhkan dan syarat sekali dengan nilai-nilai keislaman.

Saya menyebutnya sebagai “Perempuan Laskar Perdamaian”. Jika dalam film “Pray The Devill Back to The Hill” kita melihat sosok perempuan gagah di Liberia dalam menyuarakan perdamaian. Kehadiran Leymah Gbowee dalam menginisiasi gerakan tersebut adalah sebagai salah satu bukti bahwa perempuan bisa mengorganisir masalah. Ia mulai dengan mengorganisir perempuan  Kristen dan Muslim di Monrovia , Liberia untuk berdoa bagi perdamaian dan mengorganisir protes tanpa kekerasan .

Pakaian putih untuk melambangkan perdamaian, dan berjumlah ribuan, perempuan menjadi kekuatan politik melawan kekerasan dan melawan pemerintah mereka. Kita bisa melihat dalam film tersebut kekuatan yang dimiliki para perempuan ketika bisa saling support dan saling dukung dengan perempuan lain. Setiap perempuan memiiliki cara tersendiri untuk mengkampanyekan perdamaian kepada masyarakat.

Baca Juga:

Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Telaah Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab

Benarkah KB Hanya untuk Perempuan?

Bolehkah Dokter Laki-laki Memasangkan Alat Kontrasepsi (IUD) kepada Perempuan?

Catcalling Masih Merajalela: Mengapa Kita Tidak Boleh Diam?

Kreasi yang dilakukan oleh para perempuan itu tak ubahnya pada apa yang dilakukan oleh para perempuan Nasida Ria dengan berbagai lagu yang dibawakan.  Tampil sebagai pembawa lagu yang erat sekali dengan fenomena sosial, mereka hadir terlebih dahulu sebelum adanya Grup Band Little Mix yang tampil dengan lagu-lagu perempuan kontemporer.

Nasida Ria menjadi representasi perempuan perdamaian yang dimiliki oleh Indonesia sejak abad 19 melalui lagu-lagu yang akrab dengan perdamaian. Banyak sekali karya-karya yang ditorehkan oleh grup kasidah ini berkenaan dengan perdamaian, diantaranya: Kebaikan Tanpa Sekat, HAM HAM HAM, Perdamaian, Nabi Muhammad Mataharinya Dunia, Nusantara Bersatu, Maha Pengasih, Ya Nabi Salam, Keadilan, dll.

Perempuan memiliki kebebasan untuk berkarya

Tanpa membawa gerakan-gerakan perempuan seperti “feminisme” atau kelompok para ukhti-ukhti yang jijik dengan ajaran barat yang selama ini menolak keras gerakan perempuan. Saya menyebutnya bahwa perempuan memiliki hak untuk berkarya, hak mengekspresikan diri sebagai manusia, sama halnya dengan laki-laki.

Perempuan memiliki daya cipta, karsa yang masing-masing memiliki keistimewaan tersendiri. Hal ini wajib untuk dikembangkan (self development) setiap potensi dalam rangka mensyukuri nikmat yang diberikan Allah Swt. Nasida Ria mendobrak stigma perempuan pada masanya, dimana pada saat itu masih dianggap tabu perihal kontribusi perempuan terhadap sosial.

Syair-syair dalam lirik lagu yang dibawa oleh kelompok kasidah Nasida Ria berisi tentang nilai-nilai kehidupan perdamaian, keadilan yang menjadi konsumsi masyarakat luas serta begitu relevan dengan perkembangan zaman. Misalnya saja dalam salah satu lagu yang berjudul “Keadilan”.

Adikku melanggar hukum
Aku yang menjadi saksi
Paman penuntut umum
Ayah yang mengadili
Walau ibu gigih membela
Yang salah diputus salah

Adikku melanggar hukum
Aku yang menjadi saksi
Paman penuntut umum
Ayah yang mengadili
Walau ibu gigih membela
Yang salah diputus salah

Itulah keadilan
Tak kenal sistem famili
Itulah kebenaran yang harus dijunjung tinggi
Itulah ketertiban dalam pergaulan suci

Beragam lagu yang dinyanyikan oleh grup kasidah Nasida Ria sebagai sebuah kesadaran atas kemerdekaan perempuan yang bisa menjadi bagian dari kelompok masyarakat, dan memiliki peran untuk masalah-masalah sosial dengan beragama cara atas dasar potensi yang dimiliki. Perempuan bisa melakukan apapun, dalam konteks sosial tidak melanggar aturan atau norma. Perempuan bisa menjadi ibu untuk persoalan domestik, dan memiliki hak untuk berekspresi dalam ranah publik. []

 

Tags: Lagu dan MusikNasida RiaPerdamaianperempuan
Muallifah

Muallifah

Penulis asal Sampang, sedang menyelesaikan studi di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Tinggal di Yogyakarta

Terkait Posts

Obituari

Membaca Bersama Obituari Zen RS: Karpet Terakhir Baim

23 Mei 2025
KB perempuan

Benarkah KB Hanya untuk Perempuan?

23 Mei 2025
KB dan Politik

KB dan Politik Negara

22 Mei 2025
KB Modern

5 Jenis KB Modern

22 Mei 2025
Kontrasepsi

Bolehkah Dokter Laki-laki Memasangkan Alat Kontrasepsi (IUD) kepada Perempuan?

22 Mei 2025
Azl menurut Fiqh

KB dalam Pandangan Fiqh

21 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Hj. Biyati Ahwarumi

    Hj. Biyati Ahwarumi, Perempuan di Balik Bisnis Pesantren Sunan Drajat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Belajar Memahami Disabilitas dan Inklusivitas “Hanya” Dengan Naik Transjatim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Benarkah KB Hanya untuk Perempuan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Telaah Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membaca Bersama Obituari Zen RS: Karpet Terakhir Baim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Filosofi Santri sebagai Pewaris Ulama: Implementasi Nilai Islam dalam Kehidupan Sosial
  • Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Telaah Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab
  • Membaca Bersama Obituari Zen RS: Karpet Terakhir Baim
  • Yuk Belajar Keberanian dari Ummu Haram binti Milhan…!!!
  • Belajar Memahami Disabilitas dan Inklusivitas “Hanya” Dengan Naik Transjatim

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version