Mubadalah.id – Jika merujuk, data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tentang total sampah nasional, maka pada tahun 2021, total sampah nasional Indonesia mencapai 68,5 juta ton. Dari jumlah tersebut, sebanyak 17 persen atau sekitar 11,6 juta ton adalah sampah plastik. Kondisi ini sangat memprihatinkan dan penting untuk melakukan pengelolaan sampah mengingat Indonesia adalah negara yang mayoritas Islam.
Islam sebagai agama yang rahmatan lil ‘alamin tentu tidak hanya memperhatikan rahmat untuk manusia saja, tapi untuk seluruh alam. Artinya rahmat itu untuk seluruh makhluk yang diciptakan Allah di muka bumi ini termasuk lingkungan alam sekitar. Dalam kondisi yang memprihatinkan ini, maka sangat perlu kita melakukan penyelamatan lingkungan.
Penyelamatan lingkungan tidak bisa dilakukan oleh satu dua orang tapi perlu adanya kerjasama antar sesama manusia tanpa melihat satu jenis kelamin tapi perlu keterlibatan kedua jenis kelamin, baik itu laki-laki ataupun perempuan.
Ayat Al-Qur’an Tentang Larangan Pengerusakan Alam
Ayat-ayat al-Qur’an yang menjelaskan tentang pentingnya penyelamatan alam dan larangan melakukan pengerusakan di muka bumi ini terdapat dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf (7): 56-58 yang berbunyi:
وَلاَ تُفْسِدُواْ فِي الأَرْضِ بَعْدَ إِصْلاَحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفاً وَطَمَعاً إِنَّ رَحْمَتَ اللّهِ قَرِيبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِين. وَهُوَ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ بُشْراً بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ حَتَّى إِذَا أَقَلَّتْ سَحَاباً ثِقَالاً سُقْنَاهُ لِبَلَدٍ مَّيِّتٍ فَأَنزَلْنَا بِهِ الْمَاء فَأَخْرَجْنَا بِهِ مِن كُلِّ الثَّمَرَاتِ كَذَلِكَ نُخْرِجُ الْموْتَى لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُون. وَالْبَلَدُ الطَّيِّبُ يَخْرُجُ نَبَاتُهُ بِإِذْنِ رَبِّهِ وَالَّذِي خَبُثَ لاَ يَخْرُجُ إِلاَّ نَكِداً كَذَلِكَ نُصَرِّفُ الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَشْكُرُون
Artinya: “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah anat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.
Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan).
Hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus.
Lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu berbagai macam buah-buahan.
Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.” (QS Al A’raf 56-58)
Ayat di atas sangat tegas menyebutkan larangan manusia untuk merusak alam. Kerusakan alam yang manusia lakukan pada masa sekarang ini salah satunya adalah ketika manusia membuang sampah sembarangan, menggunakan potensi alam secara berlebihan seperti menggunakan air, listrik dan bahan bakar.
Sampah Organik dan Anorganik
Persoalan sampah tidak sedikit. Sampah sendiri terbagi menjadi dua yaitu sampah organik dan anorganik.
Sampah organik adalah sampah yang mudah terurai oleh tanah yang memiliki kandungan air cukup tinggi, biasanya sampah ini berasal dari sisa makhluk hidup baik hewan, manusia atau pun tumbuh-tumbuhan.
Sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang tidak bisa terurai di dalam tanah, jika pun terurai akan membutuhkan waktu yang sangat lama. Secara bentuknya sampah anorganik ini ada tiga yaitu padat, cair dan gas. Sampah anorganik padat adalah sampah yang dapat terlihat dan bentuknya tetap, seperti alumunium, besi, kaleng, plastik kemasan dan sebagainya.
Sedangkan sampah anorganik cair adalah sampah yang berbentuk cairan, secara fisik sampah ini tidak menimbulkan tumpukan sampah seperti sampah anorganik padat, namun bisa mencemarkan lingkungan seperti air dan tanah. Contoh sampah anorganik cair ini adalah limbah pabrik, sabun atau detergen dari kegiatan rumah tangga.
Sedangkan sampah anorganik gas adalah sampah yang paling sulit mengetahui keberadaanya di bandingkan kedua jenis sampah lainnya.
Jenis ini akan mencemarinya dengan berwarna dan berbau karena berasal dari sisa pembakaran mesin kendaraan bermotor dan kegiatan industri.
Sampah yang berpotensi merusak lingkungan masih bisa mengatsinya dengan cara yang tepat. Sampah organik misalnya jika bisa mengelola sampah dengan tepat maka akan bisa menjadi kompos, di mana kompos ini akan membantu menyuburkan tanah untuk tanaman.
Reduce, Reuse dan Recycle
Sedangkan mengelola sampah anorganik bisa melakukannya dengan tiga acara yaitu reduce, reuse dan recycle.
Reduce adalah cara mengurangi sampah anorganik dengan mengurangi penggunaan alat makan sekali pakai, menggunakan tempat makan sendiri jika membeli makan di luar dan mengganti sabun dengan bahan alami.
Reuse adalah memakai kembali sampah anorganik yang masih berfungsi. Seperti tas kresek bungkus belanjaan, masih bisa berguna lagi untuk membuang sampah atau untuk lainnya.
Dan cara yang ketiga adalah dengan recycle yaitu memanfaatkan Kembali barang yang sudah berguna untuk dijadikan benda lain yang bermanfaat dan memiliki nilai baru. Seperti botol-botol bekas bisa di daur ulang menjadi kerajian atau untuk media tanam.
Oleh karena itu, hal ini, bagi semua orang baik laki-laki ataupun perempuan bisa melakukannya. Ketika mereka melakukan pengolahan sampah dengan baik, ini artinya mereka sudah mampu bersikap ramah terhadap lingkungan dan sudah melakukan penyelamatan alam. Di sinilah kita bisa mengamalkan bahwa Islam adalah agama yang rahmatan lil ‘alamin.