Mubadalah.id – Rabi’ah al-Adawiyah tidak menikah sampai akhir hayatnya. Ia tak ingin menikah dengan laki-laki siapa pun. Ia menolak laki-laki yang datang kepadanya, sekaya, sebesar, dan setinggi apapun keilmuan dan kehebatan laki-laki itu.
Seluruh hidupnya diliputi oleh gairah cinta kepada Tuhan. Tak ada yang lain dan tak ingin yang lain. Hari-harinya disibukkan untuk menyebut nama-Nya, memuji-Nya, menyucikan-Nya, dan merindukan-Nya.
Malam-malamnya dihabiskan untuk menjalin keintiman bersama-Nya. Hingga ia menjadi ikon cinta Tuhan sepanjang sejarah.
Memang ada pula kabar bahwa Rabi’ah pernah menikah dengan seorang laki-laki. Ini boleh jadi benar.
Akan tetapi, Rabi’ah yang manakah yang mereka kabarkan menikah tersebut?. Banyak tokoh perempuan yangjuga bernama Rabi’ah. Antara lain Rabi’ah asy-Syamiyah.
Abdurrahman Badawi, ahli manuskrip terkemuka dari Mesir, telah melakukan riset mendalam terhadap isu ini. Pada akhirnya, dalam buku berjudul Rabi’ah, Syahidah al-Isyq al-Ilahy, ia mengatakan:
“Kabar-kabar bahwa Rabiah al-Bashriyyah (dari Basrah) pernah menikah, pada kenyataannya ialah kabar-kabar tentang Rabiah asy-Syamiyah. Tidak ada satu pun sumber pada kami yang menyatakan bahwa Rabiah dari Basrah (Rabiah al-Adawiyah) pernah menikah.”
Rabi’ah al-Adawiyah dari Basrah wafat pada 801 M. Tidak kita ketahui dengan pasti tempat Rabi’ah orang-orang kuburkan. Beberapa riwayat menyebutkan bahwa ia di makamkan di Palestina.
Sementara itu, riwayat yang lain menyebut bahwa ia di kebumikan di Kairo, Mesir, dan ada juga yang berpendapat di Irak. []