Mubadalah.id – Dalam kegiatan yang bertajuk “Doa KUPI untuk Negeri” yang menyikapi kondisi pandemi covid-19 di Indonesia, salah satu ulama perempuan asal Ponpes Kebon Jambu Babakan Cirebon Ibu Nyai Hj. Masriyah Amva membawakan sebuah renungan dan doa untuk keselamatan anak bangsa. Pembacaan doa yang dibalut dengan puisi indah tersebut, mampu menggugah setiap jiwa yang sedang berduka lara menghadapi covid-19. Dan kami redaksi Mubadalah.id menyuguhkan doa tersebut, lengkap dengan narasi, dan pembacaan langsung oleh Ibu Nyai Hj Masriyah Amva.
Renungan dan Doa
Indah… bila kita maknai
Semua musibah dengan indah
Bila kita mensyusuri
Dan memahami semua dengan hikmah
Indah… Tiada yang tak indah
Bila semua ketakutan bersemburat makna-makna
Bila semua jeritan diiringi doa-doa
Bila keterpurukan-keterpurukan diterima
Sepenuh pasrah
Jiwa-jiwa nan indah berjatuhan
Jiwa-jiwa nan merana bergelantungan
Tak ada guna keluh kesah
Tak ada guna sumpah serapah
Tak ada guna angkara murka
Kita semua lemah dan tak berdaya menghadapi keperkasaan Yang Maha Kuasa
Air mata menjadi telaga darah
Tubuh-tubuh manusia seperti sangat tak berharga
Harta benda tak mampu menebus jiwa
Kita kerdil
Kita kecil
Kita lemah
Kita hina
Kesombongan manusia dan dunia ternyata hanya sia-sia
Semua tak kuasa melawan Dia Yang Maha Kuasa dan sangat PerkasaAmpuni hamba…
Ya Rabb
Hamba telah banyak durhaka
Dan kini Kau datang memperkenalkan siksa-siksa
Ya Rabb…
Manusia-manusia pilihan itu telah pergi
Perempuan-perempuan pilihan itu telah pergi
Betapa kami sangat pedih dan perih
Betapa dunia ini menjadi terasa sangat sepi dan sunyi
Ya Rabb…
Kematian itu sungguh sangat murah
Dan terjadi dimana-mana
Kematian itu seperti terus mengintai kami dan seluruh jiwa
Ampuni kami…
Sayangi kami…
Selamatkan dan lindungi kami dari ganasnya pandemi
Ya Rabb…
Ampuni dosa-dosa mereka yang telah pergi
Sayangi mereka seperti Kau sayangi para kekasih
Bahagiakan mereka di negeriMu yang abadi
Catatlah mereka menjadi syuhada sejati
Ya Rabb…
Adakah Kau dengar doa-doa kami yang tak pernah henti?
Mengiringi kematian demi kematian yang tak pernah sepi []
(Cirebon, 3 Juli 2021)