• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Simbol dan Hikmah Ibadah Haji (Bagian Pertama)

Setiap orang harus menanggalkan segala jenis pakaian hariannya, hal ini menjadi simbol dan hikmah ibadah haji bahwa dihadapan Tuhan semua manusia sama

Ela Nurlaela Ela Nurlaela
14/06/2022
in Hikmah
0
Simbol dan Hikmah Ibadah Haji

Simbol dan Hikmah Ibadah Haji

292
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Melihat postingan mengenai keriuhan serta kebahagiaan orang tua dan sanak keluarga yang pergi melaksanakan ibadah haji saya ikut bersukacita, pasalnya haji adalah ibadah yang tak mudah karena tak bisa dilakukan di sembarang tempat (berbeda dengan ibadah rukun Islam lainnya) hal lain yang juga mengundang kagum adalah ditundanya pelaksanaan haji karena pandemi mewabah pada dua tahun terakhir. Melalui refleksi ini, saya ingin mengulas simbol dan hikmah ibadah haji.

Saat kanak-kanak saya pernah bepikir “kok bisa orang mau pergi haji padahal melihatnya saja saya takut, orang-orang berkumpul berdesakan rela panas-panasan apa tidak khawatir terdorong dan terinjak oleh rombongan lain” kira-kira begitu pikiran saya saat dulu.

Membaca dan melihat fakta yang terjadi saya kini sadar bahwa berhaji memang merupakan ibadah yang didambakan banyak orang. Bahkan saya mendengar dari beberapa kisah, pengalaman berhaji selalu mengundang rasa rindu bagi siapa saja yang pernah melakukannya. Karena banyak sekali simbol dan hikmah ibadah haji yang menyertainya. Doakan semoga sayapun bernasib bisa melaksanakan rukun Islam yang kelima ini.

Simbol dan Hikmah Ibadah Haji yang Patut Diketahui

Guru saya di Pesantren pernah bilang: “Haji perlu banyak bekal, karena punya uang saja tidak cukup” saya seppakat dengan pendapat beliau apalagi saya sering melihat para jemaah yang sudah berusia lanjut, dan segunang keanehan tanah air seperti kasus kemarin ditemukannya salah satu jamaah yang kedapatan membawa cobek saat diperiksa di Bandara.

Dilansir dari NU.Online, Islam mensyariatkan ibadah haji melalui Q.S Ali Imron ayat 97:

Baca Juga:

Haji dan Ekonomi: Perjuangan Orang Miskin Menaklukkan Kesenjangan

Beda Qiyas dari Metode Mubadalah: Menjembatani Nalar Hukum dan Kesalingan Kemanusiaan

Ketika Allah Membuka jalan: Muslimah pun Mampu Mencium Hajar Aswad

Nikmatnya Umrah saat Ramadan Layaknya Haji Bersama Rasulullah

وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلاً وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ اللهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ

“Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.”

Dan hadits Nabi saw. yang diriwayatkan oleh Imam Muslim “Wahai manusia! Sungguh Allah telah mewajibkan haji atas kamu sekalian, maka kerjakanlah haji.”

Sementara Quraish Shihab dalam bukunya yang berjudul “Islam yang Saya Anut”, menyebutkan kategori mampu yakni memenuhi tiga syarat utama: Materi, Fisik, Pengetahuan dan Kesiapan Mental.

Pertama Materi, para jemaah harus memiliki biaya yang cukup baik untuk keberangkatan, kebutuhan hidup selama di tanah suci, kepulangan juga untuk keluarga yang ditinggalkan. Syarat tersebut sangat disarankan untuk tidak menjual aset yang dimiliki sehingga mengorbankan harta secara berlebih sangat tidak dibenarkan.

Kedua Fisik, ibadah ini harus dilakukan oleh mereka yang betul-betul sehat, bugar dan sedang tidak mengidap suatu penyakit. Hal ini dimaksudkan mengingat bahwa iklim dan cuaca di Mekah sangat berbeda terutama bagi para calon haji yang sukar berada di negara bercuaca panas. Usia juga menjadi pertimbangan tatkala ibadah ini hendak dilaksanakan.

Ketiga Pengetahuan dan Kesiapan Mental, pengetahuan menjadi fokus utama agar ibadah haji mampu terlaksana secara sah dan sempurna, jangan sampai uang sudah cukup fisik sudah baik sementara kita planga-plongo tidak paham mengenai tata cara ibadah. Mental juga harus baik karena tidak setiap orang mampu beradaptasi dengan cepat di lingkungan yang berbeda dari hidup kesehariannya.

Dalam literatur yang sama membahas simbol dan hikmah ibadah haji, beliau juga memberi perhatian khusus kepada jamaah haji perempuan, yakni dianjurkan agar pergi bersama mahramnya atau bila tidak ada kepada siapa saja yang dipercaya. Anjuran jamaah haji perempuan harus bersama mahram ini menurutnya bukan merupakan syarat yang ketat artinya bersifat kondisional.

Adapun simbol dan hikmah ibadah haji lain yang juga perlu diketahui antara lain:

Simbol dan hikmah ibadah haji yang pertama adalah kain ihram bagi, jamaah haji laki-laki diwajibkan menggunakan pakaian tanpa jahitan. Bahkan menggunakan celana dalampun sangat tidak dibenarkan, menggunakan sehelai kain putih dengan tidak memotong rambut, jenggot dan kuku adalah kewajiban jemaah haji laki-laki saat berihram.

Setiap orang harus menanggalkan segala jenis pakaian hariannya, hal ini menjadi simbol dan hikmah ibadah haji bahwa dihadapan Tuhan semua manusia sama. Tidak ada pembeda antara si kaya dan si miskin, rakyat dengan penguasa semuanya harus datang dengan damai dan apa adanya.

Perintah ini selaras pula dengan dilarangnya para jamaah haji untuk berhias, memakai wangi-wangian, bercumbu, berburu, berbuat aniaya bahkan melukai dan mencabut tumbuh-tumbuhan. Perintah ini dimaksudkan agar setiap manusia sadar bahwa hidup bukan sekedar materi, bukan juga sekedar birahi bukan pula sekedar menghias diri tetapi harus senantiasa menguatkan ruhani.

Simbol dan hikmah ibadah haji yang kedua adalah Ka’bah, bangunan persegi yang dindingnya membujur keseluruhan mata angin ini sangat sederhana namun juga istimewa karena menjadi kiblat umat muslim dalam melaksanakan sholat. Makna ka’bah dibangun sedemikian rupa adalah pertanda bahwa Allah bisa ditemui dalam berbagai sudut dan dari mana saja.

Simbol dan hikmah ibadah haji yang ketiga Thawaf, rangkaian ibadah haji yang tak boleh luput kita maknai substansi adalah thawaf dimana setiap orang wajib berputar mengelilingi ka’bah sebanyak tujuh kali dengan ketentuan melawan arah jarum jam. Hikmahnya adalah manusia melebur dengan semua makhluk dalam kepatuhan kepada Allah SWT. (Q.S Ar Rad:15)

Fenomena sains mengatakan bahwa seluruh elemen di semesta ini berjalan berlawanan dengan arah putaran jam seperti elektron yang merupakan bagian dari atom juga berputar melawan arah jarum jam, cairan-cairan yang berada dalam sel telur, bulan mengelilingi bumi, bumi mengelilingi matahari, matahari mengelilingi galaksi dan galaksi beredar menuju kumpulan galaksinya dengan cara yang sama.

Jika demikian sadarilah bahwa pada saat melakukan thawaf maka sejatinya manusia telah bergabung bersama seluruh makhluk dalam kepatuhan melaksanakan perjalanan atas dasar kepatuhan kepada Allah. Semoga kita selalu mindful saat menjalani keseharian. Demikian penjelasan dari simbol dan hikmah ibadah haji bagian pertama. Sekian, kita lanjut part dua yagesya~ []

Tags: hajiHikmah HajiIbadah HajiRukun IslamSyariat Islam
Ela Nurlaela

Ela Nurlaela

Alumni Fakultas Syariah dan Hukum UIN SGD Bandung, Suka bercocok tanam, senang mempelajari berbagai isu

Terkait Posts

KB

KB dalam Pandangan Riffat Hassan

20 Mei 2025
KB

KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

20 Mei 2025
KB dalam Islam

KB dalam Pandangan Islam

20 Mei 2025
Bersyukur

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

19 Mei 2025
Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version