• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Sinta Nuriyah : Tragedi Kanjuruhan Menjadi Tragedi Kemanusiaan yang Memilukan

“Tidak ada sepak bola yang dibayar dengan nyawa. Memang iya, ini tragedi kemanusiaan yang tidak terduga-duga,” kata Sinta Nuriyah

Redaksi Redaksi
15/10/2022
in Aktual
0
Sinta nuriyah kanjuruhan

Sinta nuriyah kanjuruhan

520
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Ny. Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid menyampaikan tragedi Kanjuruhan menjadi tragedi kemanusiaan yang amat sangat memilukan.

Sinta Nuriyah menyebutkan bahwa tidak ada sepak bola yang dibayar dengan nyawa.

“Tidak ada sepak bola yang dibayar dengan nyawa. Memang iya, ini tragedi kemanusiaan yang tidak terduga-duga,” kata istri Gus Dur, seperti dalam rilis yang Mubadalah.id terima, pada Jumat, 15 Oktober 2022.

Ibu Negara Presiden ke-4 Republik Indonesia itu juga menyampaikan turut belasungkawa sedalam-dalamnya atas peristiwa di Kanjurahan Malang, Jawa Timur.

Tragedi Kanjuruhan, kata Sinta Nuriyah merupakan perbuatan yang sangat tidak manusiawi. (Baca: Beragam Tanpa Mengancam, Beragama Yang Manusiawi.)

“Saya sampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas peristiwa di Kanjuruhan Malang. Suatu tragedi yang sangat luar biasa. Betul-betul tidak manusiawi,” tegasnya.

Baca Juga:

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

Membuka Tabir Keadilan Semu: Seruan Islam untuk Menegakkan Keadilan

Kemanusiaan sebelum Aksesibilitas: Kita—Difabel

Sementara itu, Ia juga menegaskan bahwa peristiwa ini harus jadi bahan pelajaran dan evaluasi menyeluruh bagi seluruh pihak yang berkecimpung di dunia sepak bola Indonesia. (Baca: Revolusi Sepak Bola Nasional Harus Mempertimbangkan Aspek Gender)

“Ini menjadi pelajaran buat kita semua. Pelajaran buat penyelenggara dan orang-orang yang bertanggungjawab (terlibat) terutama di sepak bola dan seluruh kelompok olahraga lainnya,” ucapnya.

Ia berharap agar sepak bola Indonesia membaik dan tidak terjadi lagi kejadian seperti tragedi Kanjuruhan Malang.

“Semoga bisa melakukan (evaluasi) lebih baik lagi dan tidak sampai membawa korban nyawa,” pungkasnya.

Untuk diketahui, tragedi Kanjuruhan Malang telah menewaskan 132 korban dan ratusan korban luka. (Rul)

Tags: gus durgusdurianKanjuruhankemanusiaanmemilukanSInta NuriyahTragedi
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

19 Mei 2025
Rieke Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mendokumentasikan Peran Ulama Perempuan

KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

19 Mei 2025
Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan

KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

18 Mei 2025
Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia: Bersama Ulama dan Guru Perempuan, Bangkitlah Bangsa!

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • KB dalam Pandangan Islam
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version