• Login
  • Register
Selasa, 15 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Sinta Nuriyah : Tragedi Kanjuruhan Menjadi Tragedi Kemanusiaan yang Memilukan

“Tidak ada sepak bola yang dibayar dengan nyawa. Memang iya, ini tragedi kemanusiaan yang tidak terduga-duga,” kata Sinta Nuriyah

Redaksi Redaksi
15/10/2022
in Aktual
0
Sinta nuriyah kanjuruhan

Sinta nuriyah kanjuruhan

521
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Ny. Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid menyampaikan tragedi Kanjuruhan menjadi tragedi kemanusiaan yang amat sangat memilukan.

Sinta Nuriyah menyebutkan bahwa tidak ada sepak bola yang dibayar dengan nyawa.

“Tidak ada sepak bola yang dibayar dengan nyawa. Memang iya, ini tragedi kemanusiaan yang tidak terduga-duga,” kata istri Gus Dur, seperti dalam rilis yang Mubadalah.id terima, pada Jumat, 15 Oktober 2022.

Ibu Negara Presiden ke-4 Republik Indonesia itu juga menyampaikan turut belasungkawa sedalam-dalamnya atas peristiwa di Kanjurahan Malang, Jawa Timur.

Tragedi Kanjuruhan, kata Sinta Nuriyah merupakan perbuatan yang sangat tidak manusiawi. (Baca: Beragam Tanpa Mengancam, Beragama Yang Manusiawi.)

“Saya sampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas peristiwa di Kanjuruhan Malang. Suatu tragedi yang sangat luar biasa. Betul-betul tidak manusiawi,” tegasnya.

Baca Juga:

Kemanusiaan sebagai Fondasi dalam Relasi Sosial Antar Manusia

Kebaikan Yang Justru Membunuh Teman Disabilitas

Nelayan Perempuan Madleen, Greta Thunberg, dan Misi Kemanusiaan Palestina

Tragedi Perkosaan Massal Mei 1998 itu Nyata !!!

Sementara itu, Ia juga menegaskan bahwa peristiwa ini harus jadi bahan pelajaran dan evaluasi menyeluruh bagi seluruh pihak yang berkecimpung di dunia sepak bola Indonesia. (Baca: Revolusi Sepak Bola Nasional Harus Mempertimbangkan Aspek Gender)

“Ini menjadi pelajaran buat kita semua. Pelajaran buat penyelenggara dan orang-orang yang bertanggungjawab (terlibat) terutama di sepak bola dan seluruh kelompok olahraga lainnya,” ucapnya.

Ia berharap agar sepak bola Indonesia membaik dan tidak terjadi lagi kejadian seperti tragedi Kanjuruhan Malang.

“Semoga bisa melakukan (evaluasi) lebih baik lagi dan tidak sampai membawa korban nyawa,” pungkasnya.

Untuk diketahui, tragedi Kanjuruhan Malang telah menewaskan 132 korban dan ratusan korban luka. (Rul)

Tags: gus durgusdurianKanjuruhankemanusiaanmemilukanSInta NuriyahTragedi
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Marzuki Wahid

Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan

6 Juli 2025
Sejarah Ulama Perempuan

Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan: Samia Kotele Usung Penelitian Relasional, Bukan Ekstraktif

6 Juli 2025
Samia

Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

6 Juli 2025
Ulama Perempuan

Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial

6 Juli 2025
Sejarah Ulama Perempuan ISIF

ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

5 Juli 2025
kekerasan seksual terhadap anak

Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak

18 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Krisis Ekologi

    Empat Prinsip NU Ternyata Relevan Membaca Krisis Ekologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merawat Bumi Sebagai Tanggung Jawab Moral dan Iman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Asma’ binti Yazid: Perempuan yang Mempertanyakan Hak-Haknya di Hadapan Nabi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ukhuwah Nisaiyah: Solidaritas Perempuan dalam Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ronggeng Dukuh Paruk dan Potret Politik Tubuh Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Asma’ binti Yazid: Perempuan yang Mempertanyakan Hak-Haknya di Hadapan Nabi
  • Empat Prinsip NU Ternyata Relevan Membaca Krisis Ekologi
  • Ukhuwah Nisaiyah: Solidaritas Perempuan dalam Islam
  • Merawat Bumi Sebagai Tanggung Jawab Moral dan Iman
  • Jihad Perempuan Melawan Diskriminasi

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID