• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Sisa Air Bersih di Bumi, Masihkah Cukup untuk Anak Cucu Nanti?

Pencemaran air menjadi salah satu faktor krisis air di Indonesia akibat budaya masyarakat yang kerapkali membuang sampah sembarangan, khususnya di wilayah sungai

Belva Rosidea Belva Rosidea
16/07/2022
in Publik
0
Air Bersih

Air Bersih

265
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – “Air adalah sumber kehidupan”, kalimat tersebut tentunya sudah tidak asing di telinga setiap orang, yang mungkin bisa melanjutkan dengan kalimat “dan air bersih bermakna kesehatan”. Beruntunglah kita yang saat ini masih dapat memperoleh dan menggunakan air bersih dengan mudahnya, sedangkan banyak dari saudara kita di berbagai belahan bumi kesusahan mendapatkannya bahkan seteguk saja.

Mestinya sudah tidak asing juga bagi kita, melihat dan mendengar anak-anak di Afrika, bahkan di daerah-daerah di Indonesia terpaksa memanfaatkan air kotor untuk kebutuhan sehari-hari termasuk makan dan minum, itupun dalam jumlah yang sedemikian terbatasnya.

Keberadaan air bersih ini kerapkali luput kita syukuri, padahal memang benar kalimat salah satu iklan air mineral yang cukup terkenal,  “satu tetes untuk kita berarti satu liter untuk mereka”. Lalu, benarkah air bersih di muka bumi ini sebegitu langkanya? Padahal lebih dari 70%  bagian bumi adalah perairan yang begitu luasnya?

Pengertian Air Bersih

Menurut Suripin (2002), maksud air bersih yaitu air yang aman (sehat) dan baik untuk kita minum, tidak berwarna, tidak berbau, dengan rasa yang segar. Berdasarkan pengertian tersebut, maka meskipun 72% permukaan bumi tertutup oleh air, namun air tersebut bukanlah kategori air bersih karena berasa asin dan tidak baik untuk kita minum. Menurut Lembaga Survei Geologi Amerika Serikat kandungan air di bumi hampir 326 juta kubik mil, dengan 97% nya berupa air laut, sehingga jumlah air bersih di muka bumi ini hanya sekitar 3% dari seluruh air yang ada.

Lalu, di manakah air ini berada? Dari 3% air bersih yang ada, 70% di antaranya berbentuk es, serta hanya sekitar kurang dari 1% yang siap termanfaatkan secara langsung. Karena sebagian besar di antaranya tersimpan di dalam tanah dan hanya sedikit yang kita temukan di permukaan. Dengan total 7,7 milyar manusia di muka bumi, bukankah 1% tersebut menjadi cukup langka untuk terbagi?

Baca Juga:

Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

Wahabi Lingkungan, Kontroversi yang Mengubah Wajah Perlindungan Alam di Indonesia?

Apa Kepentingan Kita Menjaga Ekosistem?

Beruntunglah kita yang hidup di Indonesia, sebab sekitar 50% persediaan air bersih yang ada di bumi tersebar hanya di 6 negara, yakni : Brazil, Russia, Kanada, Indonesia, China dan Kolombia. Sementara sepertiga populasi dunia hidup di kawasan negara dengan tingkat persediaan air minum yang minim. Indonesia sendiri memiliki 6% persediaan air dunia, atau sekitar 21% persediaan air pasifik. Namun, kenyataannya Indonesia masih saja terkena dampak krisis air bersih, bagaimana hal tersebut bisa terjadi?

Faktor Penyebab Krisis Air

Krisis air yang terjadi di Indonesia karena berbagai faktor. Hampir secara keseluruhan adalah akibat dari perilaku manusia yang kurang peduli terhadap lingkungan. Pencemaran air menjadi salah satu faktor krisis air di Indonesia akibat budaya masyarakat yang kerapkali membuang sampah sembarangan. Khususnya di wilayah sungai.

Faktor lain yakni akibat sistem irigasi pertanian yang kurang tepat dapat menyebabkan air bersih yang ada kurang efektif dalam pemanfaatannya. Kekeringan akibat pemanasan bumi juga semakin sering terjadi, hal ini berpengaruh terhadap ketersediaan air bersih yang ada.

Dampak dari krisis air ini semakin terlihat nyata di kehidupan sehari-hari, diantaranya yakni, kelaparan yang semakin merajalela karena air bersih memegang peranan penting dalam hal makan dan minum. Kelaparan tersebut juga mungkin karena tingginya kasus gagal panen akibat kekeringan yang melanda dan sistem irigasi yang kurang optimal.

Dampak lain yang terjadi yakni menurunnya standar kehidupan oleh karena berbagai penyakit mulai bermunculan. Penyakit-penyakit seperti diare, muntah, muntaber, dan berbagai penyakit akibat bakteri bermunculan sebab air yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari mulai tercemar oleh berbagai polusi serta tidak lagi bersih.

Krisis air juga berdampak pada kerusakan ekosistem dan hilangnya lahan basah. Daerah perairan seperti sungai dan danau yang tercemar akibat sampah rumah tangga bahkan sampah industri dapat menyebabkan berbagai flora dan fauna yang hidup di dalamnya mengalami kepunahan.

Bagaimana Mencegah Krisis Air?

Krisis air bersih harus segera ditanggulangi mulai kini demi anak cucu kita nanti. Beberapa hal yang dapat kita lakukan diantaranya yakni :

Pertama, hemat air. Hal sederhana yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari dan mulai kini yaitu hemat dalam penggunaan air. Usahakan untuk menggunakan air secukupnya saat mandi. Mematikan kran air jika sudah tidak digunakan, dan menyiram tanaman dengan air bekas cucian beras dan sayur.

Kedua, tidak membuang sampah sembarangan. Hentikan kebiasaan membuang sampah di selokan dan di sungai. Sampah dapat menyebabkan pencemaran air sehingga air yang mulanya bersih berubah menjadi tidak layak kita konsumsi.

Ketiga, menanam pohon. Kegiatan reboisasi dan penghijauan penting kita lakukan. Sebab semakin banyak pohon maka akan semakin banyak jumlah cadangan air tanah yang ada.

Keempat, membuat tempat penampungan air. Pembuatan waduk dapat menampung air hujan di kala musim penghujan. Sehingga bisa menjadi cadangan air untuk irigasi pertanian saat musim kemarau tiba. Ataupun kita suling untuk persediaan air bersih untuk masyarakat. []

 

 

Tags: Air BersihIsu LingkunganKeadilan EkologisKrisis IklimLingkungan BerkelanjutanPerubahan Iklim
Belva Rosidea

Belva Rosidea

General Dentist

Terkait Posts

Kritik Tambang

Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

4 Juli 2025
Isu Iklim

Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

3 Juli 2025
KB sebagai

Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama

3 Juli 2025
Poligami atas

Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

3 Juli 2025
Konten Kesedihan

Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

3 Juli 2025
SAK

Melihat Lebih Dekat Nilai Kesetaraan Gender dalam Ibadah Umat Hindu: Refleksi dari SAK Ke-2

2 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Konten Kesedihan

    Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi
  • Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan
  • Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?
  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim
  • Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID