Mubaadalah.id – Taks Force Jawa Barat menggelar Uji Coba Modul Literasi Media di Cirebon, Sabtu, 2 Maret 2019. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari Literasi Media sebelumnya yang pernah diadakan di Aula Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon November 2018 lalu.
Kegiatan pada kali ini bertujuan untuk memberikan pendidikan publik kepada masyarakat serta peningkatan kapasitas pegiat pers mahasiswa (jurnalis muda) mengenai kampanye yang sehat, pencegahan kekerasan berbasis ekstremisme yang menyebar melalui hoaks, ujaran kebencian serta kampanye hitam.
Dalam hal ini Task Force Jabar menjadi sebuah wadah atau forum komunikasi serta diskusi, dan berlanjut secara bersama di dalam forum tersebut menentukan agenda serta membangun strategi untuk melakukan kegiatan bersama di Jawa Barat.
Kegiatan atas kerjasama Daya Riset Advokasi untuk Perempuan dan Anak di Indonesia (DROUPADI), Institut Studi Islam Fahmina (ISIF), dan Mubadalahnews. Acara diikuti oleh 21 alumni dari Literasi Media yang terdiri dari jurnalis berbagai kampus di wilayah Cirebon, media Fahmina, dan media pesantren.
Kegiatan yang berlangsung dua hari tersebut menghadirkan Dewan Pengawas DROUPADI Dr. Khaerul Umam Noer, Direktur Eksekutif DROUPADI Ni Loh Gusti Madewanti, Anggota Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Cirebon Muhamad Syahri Romdhon, dan Redaktur Mubadalahnews Abdul Rasyidi.
Pada Uji Coba Modul Literasi Media ini akan ada dua buku yang menjadi acuan dalam kegiatan pendidikan publik dan advokasi Task Force Jabar. Buku yang pertama mengenai kampanye sehat. Yang mana buku ini akan digunakan oleh berbagai calon anggota legislatif dari partai manapun yang pernah terlibat dengan Task Force Jabar.
Sedangkan buku yang kedua adalah Modul Literasi Media. Dimana modul tersebut akan digunakan oleh mitra anggota Task Force Jabar.
Panitia lokal Cirebon, Asih Widyowati mengatakan, uji coba modul literasi sebetulnya ingin mengajak membuat sebuah kontra narasi untuk manangkal ujaran kebencian, hoaks dan kampanye hitam yang semakin marak.
“Tim Task Force Jabar bersama Droupadi ingin membuat modul apa sih yang dibutuhkan pers mahasiswa dan komunitas terkait bagaimana narasi untuk manangkal ujaran kebencian, hoaks dan kampanye hitam. Apalagi menjelang bulan April ini pemberitaan-pemberitaan semacam itu semakin banyak. Maka dari itu tim Task Force jabar bersama Droupadi membuat modul ini agar semuanya lebih detail dan tersistem,” kata Asih sapaan akrabnya, saat memberikan sambutan. (RUL/FIF)