Mubadalah.id – Momen kumpul bareng keluarga merupakan waktu bagi semua anggota keluarga, baik paman, bibi, kakek, nenek, sepupu untuk saling ngobrol, bercerita, dan bertanya satu dengan lainnya.
Termasuk bagi aku yang masih belajar di perguruan tinggi, di Institut Studi Islam Fahmina (ISIF), aku kerap kali menjadi sasaran pertanyaan. Ada beberapa pertanyaan yang menurutku cukup tidak nyaman. Misalnya, kapan nikah dan kapan punya kerjaan.
Padahal, mereka tahu, aku masih kuliah. Ko bisa-bisanya bertanya kapan nikah dan punya kerjaan. Kan sebaiknya mereka harus memberikan dukungan dan dorongan pendidikan agar segera selesai.
Bahkan apalagi kalau aku ingin melanjutkan S2. Ya seharusnya keluarga tidak perlu menanyakan kapan nikah dan punya kerjaan. Karena urusan pernikahankan, untuk keputusanku juga.
Maka dari itu, pertanyaan-pertanyaan semacam inilah yang kerapkali menganggu mood-ku saat kumpul keluarga.
Mungkin yang aku alami, juga dialami oleh sebagian orang lainnya. Pasti menyebalkan kan. Oleh sebab itu, saat kita mendapatkan pertanyaan semacam itu, lalu apa yang bisa kita lakukan?.
7 Tips
Melansir dari situs NewFemme, setidaknya ada tujuh tips menanggapi pertanyaan keluarga yang cukup mengganggu mood dan tidak penting.
Pertama, tetap tenang dan sabar. Pertama-tama, tetaplah tenang dan sabar saat menghadapi pertanyaan-pertanyaan menyebalkan dari keluarga. Jangan terburu-buru untuk menjawab atau menunjukkan reaksi negatif.
Lalu cobalah untuk tetap tenang dan bersikap santai. Pastikan mereka merasa kamu tidak terpengaruh atau merasa malu dengan basa-basi mereka.
Kedua, jangan ambil terlalu serius. Ingatlah bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut mungkin hanya merupakan keingintahuan atau rasa ingin tahu belaka dari keluarga. Jangan mengambilnya terlalu serius dan hindari bereaksi secara berlebihan.
Kemudian, cobalah untuk menjawab dengan santai dan tidak memperlihatkan rasa tidak nyaman. Perbedaan generasi mungkin yang menjadi penyebab kamu terus mendapatkan pertanyaan tersebut.
Ketiga, dibawa enjoy dengan candaan. Bercanda bisa menjadi pilihan yang tepat dan bijaksana. Dengan menggunakan humor, kita bisa mengalihkan suasana yang canggung menjadi lebih santai dan menyenangkan.
Beri Jawaban Singkat dan Jelas
Keempat, beri jawaban yang singkat dan jelas. Jika kita merasa tidak nyaman atau tidak ingin membicarakan topik tersebut, beri jawaban yang singkat dan jelas. Kita dapat menjawab dengan ramah tetapi tegas, misalnya
“Saya masih ingin fokus untuk kuliah” atau “Kami belum siap untuk memikirkan hal itu”. Pastikan untuk tidak terdengar marah demi menghindari ucapan menyebalkan lainnya. Kamu juga bisa menjawab dengan “doakan saja yang terbaik ya tante. Mungkin dengan doa baik tante hal tersebut bisa mudah saya dapatkan”
Kelima, alihkan topik pembicaraan. Jika kita merasa tidak nyaman atau tidak ingin membahas topik tersebut, cobalah untuk mengalihkan pembicaraan dengan topik yang lebih menyenangkan dan menarik. Kita dapat mencoba membicarakan tentang hal-hal yang kita sukai atau aktivitas yang sedang kita lakukan.
Keenam, jangan menyerang atau menunjukkan kemarahan. Hindari menyerang atau menunjukkan kemarahan saat menghadapi pertanyaan-pertanyaan menyebalkan dari keluarga. Ini hanya akan membuat situasi menjadi lebih buruk dan membuat hubungan dengan keluarga menjadi tidak harmonis.
Kemudian, cobalah untuk tetap tenang dan mempertahankan kontrol diri. Pada beberapa kondisi, jika kita terlihat marah justru akan memberikan bumerang bagi kita.
Saling Menghargai
Ketujuh, saling menghargai. Yang terpenting adalah saling menghargai satu sama lain. Jangan lupa bahwa keluarga kita peduli dan ingin terlibat dalam kehidupan kita. Cobalah untuk memahami niat mereka dan menghargai usaha mereka untuk menunjukkan perhatian.
Dari tujuh tips di atas setidak bisa menjadi jalan keluar bagi kita saat menanggapi beberapa pertanyaan dari keluarga. Kita bisa lebih enjoy dan menanggapinya sebagai candaan. Sehingga semua pertanyaan yang muncul dari keluarga kita bisa lebih rileks dan tidak masuk dalam hati serta pikiran.
Bahkan kita juga bisa menjawabnya dengan tegas tapi tidak menunjukan kemarahan. Jawab saja, “Saya masih ingin fokus untuk kuliah” atau “Kami belum siap untuk memikirkan hal itu”. Atau bisa juga dengan memberi jawaban “doakan saja yang terbaik ya tante. Mungkin dengan doa baik tante hal tersebut bisa mudah saya dapatkan.”
Dengan begitu saya kira, keluarga juga akan memahami bahkan malu untuk menanyakan hal yang mengganggu mood. []