Mubadalah.id – Sutradara Flim Indonesia, Nia Dinata mengatakan isu tentang kesetaraan penting untuk diflimkan. Sebab dengan melalui flim bisa power full menyadarkan dan sekaligus membuka wawasan para penonton untuk kehidupan yang setara dan berkeadilan.
“Flim Surga kecil di Bondowoso adalah flim yang aku buat ketika aku disuruh bicara tentang kesetaraan, terutama kesetaraan di dalam keluarga,” kata Nia saat memberikan materi di Ruang Pertemuan Bank Syariah Mandiri (BSM) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan (FMIPA) Universitas Indonesia (UI) Depok, Jumat, 24 Mei 2019.
Di dalam flim Surga kecil di Bondowoso, kata Nia, di tengah kehidupan masyarakat ada seorang pak ustadz dan ibu ustadzah yang mencerminkan kehidupan keluarga yang setara.
Dalam flim itu juga, lanjut dia, ustadz dan ustadzah bisa merubah cara kehidupan masyarakat sekitar untuk saling bekerja sama dalam keluarganya.
“Film ini adalah cuplikan yang memberikan wawasan tentang kesetaraan dalam Islam,” ujarnya.
Nia pun menceritakan, selama seminggu ia dan rombongannya tinggal di rumah pasangan tersebut. Nia pun merasakan betul desa kecil itu berubah cara kehidupannya karena pasangan itu menggambarkan kesetaraan dalam rumah tangga.
Sehingga, lanjut Nia, tetangga yang lain juga suka konsultasi kepada mereka sehingga akhirnya suami istri di kampung ini sangat damai.
“Jadi apa yang dilihat dari dinamika kehidupan pasangan suami istri dari flim ini, minimal bisa membuka wawasan penonton tentang pentingnya kesetaraan dalam rumah tangga,” katanya.
Nia pun berharap film ini bisa menjadi pelajaran penting untuk para penonton. Sebab flim ini diambil dari sesuatu yang benar-benar nyata dalam kehidupan.
Sebab, dari flim itu juga mengingatkan Nia bahwa lokal wisdom Indonesia itu jauh lebih menghargai satu sama lain, lebih mencintai satu sama lain dan lebih toleran.
“Melihat sesungguhnya apa yang terjadi di masyarakat. Maka sudah sepatutnya jangan terpengaruh yang ada di sosial media (sosmed),” tukasnya. (RUL)