• Login
  • Register
Senin, 9 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Nia Dinata: Isu Kesetaraan Penting Untuk Difilmkan

Fachrul Misbahudin Fachrul Misbahudin
29/05/2019
in Aktual
0
Nia, Dinata

Nia Dinata (kanan), saat memberikan materi di Ruang Pertemuan Bank Syariah Mandiri (BSM) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan (FMIPA) Universitas Indonesia (UI) Depok, Jumat, 24 Mei 2019.

34
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Sutradara Flim Indonesia, Nia Dinata mengatakan isu tentang kesetaraan penting untuk diflimkan. Sebab dengan melalui flim bisa power full menyadarkan dan sekaligus membuka wawasan para penonton untuk kehidupan yang setara dan berkeadilan.

“Flim Surga kecil di Bondowoso adalah flim yang aku buat ketika aku disuruh bicara tentang kesetaraan, terutama kesetaraan di dalam keluarga,” kata Nia saat memberikan materi di Ruang Pertemuan Bank Syariah Mandiri (BSM) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan (FMIPA) Universitas Indonesia (UI) Depok, Jumat, 24 Mei 2019.

Di dalam flim Surga kecil di Bondowoso, kata Nia, di tengah kehidupan masyarakat ada seorang pak ustadz dan ibu ustadzah yang mencerminkan kehidupan keluarga yang setara.

Dalam flim itu juga, lanjut dia, ustadz dan ustadzah bisa merubah cara kehidupan masyarakat sekitar untuk saling bekerja sama dalam keluarganya.

“Film ini adalah cuplikan yang memberikan wawasan tentang kesetaraan dalam Islam,” ujarnya.

Baca Juga:

Bagaimana Sikap Masyarakat Jika Terjadi KDRT?

Siti Hajar dan Kritik atas Sejarah yang Meminggirkan Perempuan

Kursi Lipat dan Martabat Disabilitas

Jalan Tengah untuk Abah dan Azizah

Nia pun menceritakan, selama seminggu ia dan rombongannya tinggal di rumah pasangan tersebut. Nia pun merasakan betul desa kecil itu berubah cara kehidupannya karena pasangan itu menggambarkan kesetaraan dalam rumah tangga.

Sehingga, lanjut Nia, tetangga yang lain juga suka konsultasi kepada mereka sehingga akhirnya suami istri di kampung ini sangat damai.

“Jadi apa yang dilihat dari dinamika kehidupan pasangan suami istri dari flim ini, minimal bisa membuka wawasan penonton tentang pentingnya kesetaraan dalam rumah tangga,” katanya.

Nia pun berharap film ini bisa menjadi pelajaran penting untuk para penonton. Sebab flim ini diambil dari sesuatu yang benar-benar nyata dalam kehidupan.

Sebab, dari flim itu juga mengingatkan Nia bahwa lokal wisdom Indonesia itu jauh lebih menghargai satu sama lain, lebih mencintai satu sama lain dan lebih toleran.

“Melihat sesungguhnya apa yang terjadi di masyarakat. Maka sudah sepatutnya jangan terpengaruh yang ada di sosial media (sosmed),” tukasnya. (RUL)

Fachrul Misbahudin

Fachrul Misbahudin

Lebih banyak mendengar, menulis dan membaca.

Terkait Posts

Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

19 Mei 2025
Rieke Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mendokumentasikan Peran Ulama Perempuan

KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

19 Mei 2025
Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan

KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

18 Mei 2025
Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia: Bersama Ulama dan Guru Perempuan, Bangkitlah Bangsa!

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Jam Masuk Sekolah

    Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Siti Hajar dan Kritik atas Sejarah yang Meminggirkan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kursi Lipat dan Martabat Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jalan Tengah untuk Abah dan Azizah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Bagaimana Sikap Masyarakat Jika Terjadi KDRT?
  • Siti Hajar dan Kritik atas Sejarah yang Meminggirkan Perempuan
  • Kursi Lipat dan Martabat Disabilitas
  • Jalan Tengah untuk Abah dan Azizah
  • 7 Langkah yang Dapat Dilakukan Ketika Anda Menjadi Korban KDRT

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID