Mubadalah.id – Makna kemerdekaan bagi perempuan menurut jaringan ulama KUPI, Nyai Neng Hannah adalah perempuan dapat terbebas dari tirani manusia.
Perempuan merdeka, kata Nyai Hannah adalah, perempuan yang menjalani kehidupannya tanpa ada kekerasan, dan ketidakadilan. (Baca juga: Nyai Ida Nurhalida : Perempuan Merdeka itu Jadi Agen Pembangunan Bangsa dan Agama)
Perempuan merdeka, lanjutnya, adalah perempuan yang bergandeng tangan dengan pasangannya dengan sinergis mewujudkan kehidupan yang maslahat di dunia dan akhirat.
“Perempuan merdeka itu menjadikan Allah sebagai satu-satunya dzat yang memiliki otoritas mutlak,” katanya, saat Mubadalah.id hubungi, belum lama ini.
Selain itu, Nyai Hannah juga mengajak ulama KUPI untuk terus berjuang menghapus berbagai kekerasan dan ketidakadilan berbasis gender dengan sudut pandang keahlian masing-masing.
Hal tersebut, Nyai Hannah menyampaikan, dapat memulainya dari wilayah terdekat yaitu keluarga, komunitas juga bangsa. (Baca juga: Nyai Mufliha : Perempuan Merdeka itu Memiliki Otonomi Diri sebagai Makhluk)
“Karena jaringan KUPI kebanyakan adalah para kader ulama perempuan, maka seoptimal mungkin menggunakan prinsip Keadilan gender Islam yang hakiki sebagai sudut pandang dalam melihat persoalan,” tegasnya.
Sementara itu, Nyai Hannah mengungkapkan bahwa sebetulnya negara memiliki kewajiban untuk menyelenggarakan pemerintahan yang bersih dan berkeadilan demi menjaga kemerdekaan dan perdamaian di NKRI.
“Penegakan hukum diminta agar tidak pandang bulu dan keberpihakan terhadap kaum marginal terutama perempuan dan anak,” tukasnya. (Rul)