Mubadalah.id – Pengurus Besar (PB) Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (KOPRI PMII) melakukan deklarasi Perempuan Toleran ASEAN.
Deklarasi ini digelar saat kegiatan terakhir ASEAN Women Interfaith Camp (AWIC) PB KOPRI PMII yang bertajuk, Living Together in Peace, di Hotel Acacia, Jakarta Pusat, pada Rabu, 24 Agustus 2022.
Ketua PB KOPRI PMII, Maya Muizzatil Lutfillah membacakan deklarasi Perempuan Toleran ASEAN bersama para peserta AWIC 2022, di antaranya dari Malaysia, Singapura, Filiphina, Thailand, Vietnam, Myanmar, Kamboja, Laos, dan Brunei Darussalam, Nigeria, dan India.
Kemudian, perwakilan dari Indonesia terdiri dari KOPRI PMII se-Indonesia, Mubadalah.id, Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), dan Keluarga Besar Mahasiswa Konghucu Indonesia (KBMKI).
Lalu, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), KOHATI dan komunitas keagamaan lainnya.
Isi deklarasi tersebut sebagai berikut :
1. Kita perempuan ASEAN, akan menjadi garda terdepan menyuarakan toleransi dan inklusivitas di negara-negara ASEAN.
2. Kita perempuan ASEAN, akan menjadi agen dalam penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan yang terjadi di ASEAN, karena diskriminasi terhadap perempuan sama dengan diskriminasi terhadap hak asasi manusia.
3. Kami adalah perempuan ASEAN, dengan nilai-nilai besar dan kebaikan akan menjadi generasi yang membawa perubahan.
Maya menyampaikan, keberadaan agen perempuan perdamaian sangat penting. Karena banyak komunitas perempuan di dunia ini yang konsen dan menjadi agen untuk menyebarkan semangat perdamaian.
“Banyak komunitas perempuan di dunia ini yang dapat menjadi agen perdamaian,” kata Maya.
Sementara itu, Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri dan Jaringan Internasional PB Kopri PMII, Sadriana berharap, melalui kegiatan ini, ingin menjadikan KOPRI PMII untuk bisa goes to international dan implementasinya melalui agenda AWIC 2022. (Fit)