• Login
  • Register
Senin, 21 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Gaya Minimalis : Seni Decluttering agar Tidak Berujung Greenwashing

Pada praktiknya, gaya hidup ini mengajak kita untuk hidup secara sederhana dengan mengedepankan hal-hal atau barang yang kita butuhkan saja

Layyin Lala Layyin Lala
18/10/2022
in Pernak-pernik
0
Gaya Minimalis

Gaya Minimalis

587
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pada artikel sebelumnya, saya telah membahas konsep mengenai gaya hidup minimalis dan kaitannya dengan kesederhanaan Rasulullah SAW. Pada tulisan kali ini, saya akan membahas beberapa konsep gaya minimalis dan seni untuk menerapkannya agar tidak berdampak buruk baik bagi manusia maupun lingkungan.

Secara konsep, gaya hidup minimalis berarti kita mempraktekkan konsep hidup yang “less is more”. Pada praktiknya, gaya hidup ini mengajak kita untuk hidup secara sederhana dengan mengedepankan hal-hal atau barang yang kita butuhkan saja. Konsep gaya hidup minimalis dapat membawa masyarakat menuju konsep gaya hidup yang berkelanjutan atau sustainable living.

Gaya hidup minimalis sangat mendukung upaya pelestarian lingkungan. Namun, gaya hidup minimalis juga dapat berdampak buruk bagi lingkungan apabila dalam pelaksanaan atau praktiknya tidak tepat. Beberapa orang yang mulai mengawali hidup minimalis biasanya akan melakukan sebuah usaha decluttering terhadap barang-barang yang ia miliki.

Decluttering Ala Marie Kondo

Dalam buku ‘The Lifechanging Magic of Tidying Up’ karya Marie Kondo, Decluttering berarti kegiatan menyingkirkan barang-barang yang tidak memercikkan kebahagiaan bagi pemiliknya. Kegiatan ini termasuk mengumpulkan dan membuang barang-barang yang sekiranya tidak kita butuhkan dan kita perlukan lagi.

Mengapa kita membutuhkan decluttering? Decluttering dapat membantu kita untuk mengurangi dan menyingkirkan barang-barang yang tidak kita perlukan sehingga dapat mengefisiensi kebutuhan perawatan barang tersebut.

Baca Juga:

Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

Apa Kepentingan Kita Menjaga Ekosistem?

Hidup Minimalis juga Bagian dari Laku Tasawuf Lho!

Mengenal Lebih Dekat Kanker Ovarium: Sebagai Salah Satu Sillent Killer pada Wanita

Setiap barang yang kita punya pasti akan membutuhkan waktu, tenaga, dan biaya untuk perawatan barang tersebut. Bayangkan apabila banyak barang-barang di rumah yang tidak terurus, berantakan, dan tidak pernah kita gunakan maka hanya akan menambah beban pikiran yang berujung stress atau sumpek.

Usaha decluttering jika kita lakukan secara tidak tepat akan berujung greenwashing. Membuang banyak barang namun tidak ada pengelolaan sampah terlebih dahulu akan menambah volume sampah yang mana usaha decluttering ini tidak akan mengurangi sampah dan berbeda dengan tujuan awalnya yaitu hidup dengan minim sampah.

Greenwashing

Hal inilah yang dinamakan greenwashing. Greenwashing merupakan aktivitas di mana seseorang menginginkan gaya hidup yang ramah lingkungan dan minim sampah. Namun pada saat yang bersamaan ia sedang menghasilkan sampah. Berikut kiat-kiat melakukan decluttering dengan baik :

  1. Memulai decluttering dari satu area, misalkan dapur. Setelah satu area selesai, lanjutkan ke area berikutnya.
  2. Membagi barang yang akan di decluttering menjadi empat kategori menggunakan metode empat praktis. Metode ini memelukan wadah untuk beberapa kategori barang seperti barang yang perlu disimpan, didonasikan, dibuang, dan diperbaiki.
  3. Menyiapkan satu kotak atau wadah khusus yang berisikan barang-barang yang kemungkinan akan dibuang kembali atau sayang untuk dibuang
  4. Pada lemari, gunakan kotak organizer agar lebih rapih dan terorganisir.
  5. Lakukan decluttering sebagai rutinitas setiap tiga bulan sekali atau enam bulan sekali.

Setelah melakukan decluttering, kelola barang-barang yang berada pada empat kategori tersebut. Sortir kembali mana barang-barang yang layak untuk kita simpan, kita donasikan, kita perbaiki, atau benar-benar harus kita buang. Jika kita buang, maka ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan sebelum barang-barang tersebut berakhir di TPA :

  1. Pisahkan barang-barang berdasarkan penyusun bahannya. Plastik, kain, atau bahan yang lain untuk memudahkan proses daur ulang.
  2. Sampah-sampah yang terbuat dari plastik dapat dikirim ke tempat pendaur ulangan plastik.
  3. Sampah-sampah berbahan kain atau bahan lainnya dapat kita setorkan ke bank sampah.
  4. Sampah-sampah elektronik (e-waste) dapat kita jual ke pengepul seperti baterai, kabel, tv rusak, antena, charger, headphone, dan alat-alat elektronik lainnya.
  5. Sampah-sampah seperti buku bebas, koran, dan barang-barang yang terbuat dari kertas akan lebih baik kita jual ke pengepul sampah.

Konsep Gaya Hidup Minimalis

Saat men-decluttering barang-barang yang ada di rumah, jangan sampai kita menyepelekan berbagai sampah yang kita hasilkan dari kegiatan tersebut. Kegiatan decluttering yang tepat dan benar akan membawa pada konsep gaya hidup minimalis yang efisien dan tepat juga.

Konsep gaya hidup inilah yang mengantarkan pada sustainable living atau kehidupan yang berkelanjutan, minim sampah, dan sehat. Maka tak ayal, bahwa konsep hidup minimalis mulai banyak masyarakat gemari, khususnya kaum millenial. Yuk, mari kita coba bersihkan dan rapihkan barang-barang kita menggunakan konsep decluttering yang tepat! []

 

 

Tags: Declutteringgaya hidupKeadilan EkologisKesederhanaanLingkungan BerkelanjutanMarie Kondo
Layyin Lala

Layyin Lala

Khadimah Eco-Peace Indonesia and Currently Student of Brawijaya University.

Terkait Posts

Ekonomi

Mengapa Istri Paling Rentan secara Ekonomi dalam Keluarga?

21 Juli 2025
Lingkungan Sosial

Membentuk Karakter Anak Lewat Lingkungan Sosial

19 Juli 2025
Nabi Muhammad Saw dalam Mendidik

Meneladani Nabi Muhammad Saw dalam Mendidik Anak Perempuan

19 Juli 2025
Fondasi Mental Anak

Jangan Biarkan Fondasi Mental Anak Jadi Rapuh

19 Juli 2025
Karakter Anak yang

Pentingnya Membentuk Karakter Anak Sejak Dini: IQ, EQ, dan SQ

19 Juli 2025
Nabi Saw

Pesan Terakhir Nabi Saw: Perlakukanlah Istri dengan Baik, Mereka adalah Amanat Tuhan

18 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • low maintenance friendship

    Low Maintenance Friendship: Seni Bersahabat dengan Sehat, Bahagia, dan Setara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mazmur dan Suara Alam: Ketika Bumi Menjadi Mitra dalam Memuji Tuhan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dr. Faqih: Ma’had Aly Kebon Jambu akan Menjadi Pusat Fiqh Al-Usrah Dunia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • S.Fu: Gelar Baru, Tanggung Jawab Baru Bagi Lulusan Ma’had Aly Kebon Jambu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tren S-Line: Ketika Aib Bukan Lagi Aib

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Mazmur dan Suara Alam: Ketika Bumi Menjadi Mitra dalam Memuji Tuhan
  • Mengapa Istri Paling Rentan secara Ekonomi dalam Keluarga?
  • Dari Erika Carlina Kita Belajar Mendengarkan Tanpa Menghakimi
  • S.Fu: Gelar Baru, Tanggung Jawab Baru Bagi Lulusan Ma’had Aly Kebon Jambu
  • Tren S-Line: Ketika Aib Bukan Lagi Aib

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID