Mubadalah.id – Pada artikel sebelumnya, saya telah membahas konsep mengenai gaya hidup minimalis dan kaitannya dengan kesederhanaan Rasulullah SAW. Pada tulisan kali ini, saya akan membahas beberapa konsep gaya minimalis dan seni untuk menerapkannya agar tidak berdampak buruk baik bagi manusia maupun lingkungan.
Secara konsep, gaya hidup minimalis berarti kita mempraktekkan konsep hidup yang “less is more”. Pada praktiknya, gaya hidup ini mengajak kita untuk hidup secara sederhana dengan mengedepankan hal-hal atau barang yang kita butuhkan saja. Konsep gaya hidup minimalis dapat membawa masyarakat menuju konsep gaya hidup yang berkelanjutan atau sustainable living.
Gaya hidup minimalis sangat mendukung upaya pelestarian lingkungan. Namun, gaya hidup minimalis juga dapat berdampak buruk bagi lingkungan apabila dalam pelaksanaan atau praktiknya tidak tepat. Beberapa orang yang mulai mengawali hidup minimalis biasanya akan melakukan sebuah usaha decluttering terhadap barang-barang yang ia miliki.
Decluttering Ala Marie Kondo
Dalam buku ‘The Lifechanging Magic of Tidying Up’ karya Marie Kondo, Decluttering berarti kegiatan menyingkirkan barang-barang yang tidak memercikkan kebahagiaan bagi pemiliknya. Kegiatan ini termasuk mengumpulkan dan membuang barang-barang yang sekiranya tidak kita butuhkan dan kita perlukan lagi.
Mengapa kita membutuhkan decluttering? Decluttering dapat membantu kita untuk mengurangi dan menyingkirkan barang-barang yang tidak kita perlukan sehingga dapat mengefisiensi kebutuhan perawatan barang tersebut.
Setiap barang yang kita punya pasti akan membutuhkan waktu, tenaga, dan biaya untuk perawatan barang tersebut. Bayangkan apabila banyak barang-barang di rumah yang tidak terurus, berantakan, dan tidak pernah kita gunakan maka hanya akan menambah beban pikiran yang berujung stress atau sumpek.
Usaha decluttering jika kita lakukan secara tidak tepat akan berujung greenwashing. Membuang banyak barang namun tidak ada pengelolaan sampah terlebih dahulu akan menambah volume sampah yang mana usaha decluttering ini tidak akan mengurangi sampah dan berbeda dengan tujuan awalnya yaitu hidup dengan minim sampah.
Greenwashing
Hal inilah yang dinamakan greenwashing. Greenwashing merupakan aktivitas di mana seseorang menginginkan gaya hidup yang ramah lingkungan dan minim sampah. Namun pada saat yang bersamaan ia sedang menghasilkan sampah. Berikut kiat-kiat melakukan decluttering dengan baik :
- Memulai decluttering dari satu area, misalkan dapur. Setelah satu area selesai, lanjutkan ke area berikutnya.
- Membagi barang yang akan di decluttering menjadi empat kategori menggunakan metode empat praktis. Metode ini memelukan wadah untuk beberapa kategori barang seperti barang yang perlu disimpan, didonasikan, dibuang, dan diperbaiki.
- Menyiapkan satu kotak atau wadah khusus yang berisikan barang-barang yang kemungkinan akan dibuang kembali atau sayang untuk dibuang
- Pada lemari, gunakan kotak organizer agar lebih rapih dan terorganisir.
- Lakukan decluttering sebagai rutinitas setiap tiga bulan sekali atau enam bulan sekali.
Setelah melakukan decluttering, kelola barang-barang yang berada pada empat kategori tersebut. Sortir kembali mana barang-barang yang layak untuk kita simpan, kita donasikan, kita perbaiki, atau benar-benar harus kita buang. Jika kita buang, maka ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan sebelum barang-barang tersebut berakhir di TPA :
- Pisahkan barang-barang berdasarkan penyusun bahannya. Plastik, kain, atau bahan yang lain untuk memudahkan proses daur ulang.
- Sampah-sampah yang terbuat dari plastik dapat dikirim ke tempat pendaur ulangan plastik.
- Sampah-sampah berbahan kain atau bahan lainnya dapat kita setorkan ke bank sampah.
- Sampah-sampah elektronik (e-waste) dapat kita jual ke pengepul seperti baterai, kabel, tv rusak, antena, charger, headphone, dan alat-alat elektronik lainnya.
- Sampah-sampah seperti buku bebas, koran, dan barang-barang yang terbuat dari kertas akan lebih baik kita jual ke pengepul sampah.
Konsep Gaya Hidup Minimalis
Saat men-decluttering barang-barang yang ada di rumah, jangan sampai kita menyepelekan berbagai sampah yang kita hasilkan dari kegiatan tersebut. Kegiatan decluttering yang tepat dan benar akan membawa pada konsep gaya hidup minimalis yang efisien dan tepat juga.
Konsep gaya hidup inilah yang mengantarkan pada sustainable living atau kehidupan yang berkelanjutan, minim sampah, dan sehat. Maka tak ayal, bahwa konsep hidup minimalis mulai banyak masyarakat gemari, khususnya kaum millenial. Yuk, mari kita coba bersihkan dan rapihkan barang-barang kita menggunakan konsep decluttering yang tepat! []