Mubadalah.id – Panitia penyelanggara PP. Hasyim Asy’ari Jepara Hj. Hindun Anisah menyampaikan alasan kenapa Jepara terpilih menjadi tempat diselenggarakannya Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI II).
Menurut Hindun, Jepara memiliki ikon yang sangat kental dengan kota perempuan, di sini, ada tiga tokoh perempuan yang cukup menginspirasi, yaitu ada Ratu Shima, Ratu Kalinyamat dan RA Kartini.
Ratu shima ini, kata Hindun, menjadi tokoh ratu yang sangat adil, bijaksana dan tegas kepada masyarakatnya. Selain itu, Ratu Shima juga terkenal sebagai ratu yang cerdas di bidang hukum.
Kemudian ada Ratu Kalinyamat. Ratu Kalinyamat menjadi tokoh perempuan yang sangat luar biasa, terutama bagaimana memberdayakan masyarakat di bidang ekonomi.
Ratu Kalinyamat juga terkenal sebagai tokoh yang berhasil memajukan Jepara bahkan saat itu ada pelabuhan di Jepara yang dikembangkan oleh Ratu Kalinyamat.
Lalu yang terakhir ada RA Kartini. Kartini menjadi tokoh perempuan yang sangat memberikan banyak inspirasi terkait semangat bagi kaum para perempuan untuk berpendidikan yang tinggi.
PP. Hasyim Asy’ari Jepara
Sementara itu, Staf Ahli Menteri Ketenagakerjaan RI itu mengungkapkan alasan kenapa Pondok Pesantren Hasyim Asy’ari Jepara terpilih menjadi tempat perhelatan KUPI II.
Menurutnya, di Pondok Pesantren Hasyim Asy’ari mempunyai sejarah yang panjang terkait pengkaderan ulama perempuan se-wilayah Jawa Tengah.
“Kenapa di pesantren kami?, karena kami juga tidak ujug-ujug terlibat dalam proses keulamaan perempuan. Di tahun 2012 di tempat kami ini, menjadi tempat seleksi pengkaderan ulama perempuan untuk se-Wilayah Jawa Tengah,” katanya, seperti dalam Talks KUPI, pada Rabu, 2 November 2022.
“Jadi memang kami punya sejarah sendiri terhadap bagaimana kita bisa ikut mengantarkan ulama perempuan itu. Temasuk yang memimpin pesantren kami Nyai. Hj. Aizzah Amin juga memiliki pengaruh,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana KUPI II, Masruchah, menyebutkan alasan kenapa Pondok Pesantren Hasyim Asy’ari terpilih menjadi tempat perhelatan KUPI II.
Menurut Ruchah, sejak 2018 pasangan mubadalah, Mbak Nyai Hindun dan Mas Nurrudin Amin sudah datang ke Majelis Musyawarah KUPI untuk meminta pesantrenya menjadi tempat perhelatan KUPI II.
“Pertimbangannya pasangan Mbak Nyai Hindun dan Mas Nurrudin Amin sudah memiliki perspektif Mubadalah, dan memiliki pengaruh di masyarakat. Serta Jepara sendiri punya kesejarahan khusus terkait tokoh perempuan,” ucapnya. (Rul)