• Login
  • Register
Rabu, 28 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Cara Memulai dan Menjawab Salam dari Non-Muslim

Kita juga bisa memulainya dengan memberi salam kepada umat yang berbeda dari kita, dalam bentuk yang sudah lumrah, yang bisa kita lihat sebagai penguatan hubungan sosial, kehangatan, dan persaudaraan

Redaksi Redaksi
06/01/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
menjawab salam

menjawab salam

569
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Jika pergaulan sosial yang baik dengan umat yang berbeda menjadi prinsip dalam Islam, maka soal cara memulai dan menjawab salam kepada mereka adalah hal teknis belaka.

Prinsipnya adalah segala sesuatu yang menguatkan pergaulan sosial yang baik adalah baik dan dianjurkan.

Misalnya, jika warga suatu bangsa memulai dengan ucapan “selamat pagi”, kita bisa menjawab juga dengan “selamat pagi”. Begitu jugajawaban untuk “selamat siang” dan “selamat malam”, atau yang lain.

Demikian pula apabila ada golongan yang memulai dengan “assalamualaikum”, bisa dijawab dengan “waalaikum salam”.

Ketika seseorang memulai dengan bahasa daerah atau ungkapan dari tradisi agamanya masing-masing. Jika kita mampu, kita dapat menjawabnya sesuai dengan bahasa dan tradisi daerah tersebut.

Baca Juga:

Ragam Bentuk Relasi Nabi Saw bersama Non-Muslim

Kasus Kekerasan terhadap Perempuan di Cirebon Meningkat? Begini Cara untuk Meminimalisirnya

Bagaimana Cara Penyandang Disabilitas Wicara Membaca Dua Kalimat Syahadat?

3 Cara Bersuci bagi Penyandang Disabilitas Netra

Atau setidaknya kita dapat menjawabnya dengan ungkapan “terima kasih”. Sebab, senyuman sudah cukup untuk mengirim sinyal kebaikan kepada orang lain bahwa kita adalah sesama warga bangsa yang bersatu dan bersaudara.

Kita juga bisa memulainya dengan memberi salam kepada umat yang berbeda dari kita, dalam bentuk yang sudah lumrah, yang bisa kita lihat sebagai penguatan hubungan sosial, kehangatan, dan persaudaraan.

Bisa dengan salam kita, ucapan selamat pagi, atau ungkapan lainnya, yang merupakan tanda kehangatan dalam pergaulan.

Inilah bagian dari akhlak baik yang Baginda Nabi Muhammad Saw ajarkan kepada kita.*

*Sumber: tulisan Faqihuddin Abdul Kodir dalam buku Relasi Mubadalah Muslim Dengan Umat Berbeda Agama.

Tags: CaramemulaiMenjawabnon muslimSalam
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Sharing Properti

Sharing Properti: Gagasan yang Berikan Pemihakan Kepada Perempuan

27 Mei 2025
Meneladani Noble Silence

Meneladani Noble Silence dalam Kisah Bunda Maria dan Sayyida Maryam menurut Al-Kitab dan Al-Qur’an

24 Mei 2025
ihdâd

Ihdâd: Pengertian dan Dasar Hukum

24 Mei 2025
Filosofi Santri

Filosofi Santri sebagai Pewaris Ulama: Implementasi Nilai Islam dalam Kehidupan Sosial

23 Mei 2025
Obituari

Membaca Bersama Obituari Zen RS: Karpet Terakhir Baim

23 Mei 2025
KB perempuan

Benarkah KB Hanya untuk Perempuan?

23 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kafa'ah yang Mubadalah

    Kafa’ah yang Mubadalah: Menemukan Kesepadanan dalam Moral Pasutri yang Islami

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Being Independent Woman is Not Always About Money, Bro!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sharing Properti: Gagasan yang Berikan Pemihakan Kepada Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menstrual Hygiene Day: Menstruasi Bukan Hal Tabu !!!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Belajar dari Malaysia Soal Akses Difabel

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Ulasan Daughters of Abraham: Ketika Para Putri Ibrahim Menggugat Tafsir
  • Menstrual Hygiene Day: Menstruasi Bukan Hal Tabu !!!
  • Belajar dari Malaysia Soal Akses Difabel
  • Pesan Nyai Alissa Wahid di Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Kafa’ah yang Mubadalah: Menemukan Kesepadanan dalam Moral Pasutri yang Islami

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version